🎶 It's Not Living (If It's Not With You) by The 1975🎶
+
Rumah bernuansa modern tropis dengan ukuran garasi cukup luas dilengkapi kolam renang serta bengkel yang mencakup seluruh peralatan pendukung dan keperluan balap Marco itu kini sudah siap dihuni setelah penantian panjang.
"TV, kulkas sama mesin cucinya sudah kami pindahkan," jelas petugas dari Electronic City yang mengirim barang pesanan Marco tempo hari. "Apa ada lagi yang bisa kami bantu?"
"Mm," Marco berdeham, netranya bergerak mengecek satu persatu barang yang ada dirumahnya. "Nggak ada, udah lengkap. Makasih banyak ya, Mas."
Selanjutnya kedua petugas itu pamit dan kembali mengitari tempat untuk mengantar barang ke masing-masing tujuan.
Marco melangkahkan tungkainya ke depan ruang tengah, mendapati Sheena yang sedang mengeluarkan isi dari box pindahan mereka, menata satu persatu bingkai foto, medali dan trophy dari segala tindak-tanduk kejuaraan Marco di bidang otomotif dengan rapih diatas lemari buffet.
"Mar?" tanya Sheena ketika mendengar ada derap langkah yang mendekat ke arahnya.
"Hm?"
Gadis itu menoleh. "Udah selesai?"
"Yoo! that's me!" seru Marco saat melihat foto masa kecilnya yang tersenyum senang menghadap kamera, menahan posesif mainan mobil-mobilan yang Ia kendarai.
"Aww, disini kamu umur berapa deh?" Sheena meraih foto yang suaminya maksud.
"Lima tahun kayaknya, pas aku ulang tahun." jawab Marco.
"Haha, lucu banget."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[ps. im sorry if he looks weird lol😭😔]
"Ini mainan mobil-mobilannya hadiah dari Papi, lho." terang Marco. "Kalo jaket balapnya dari Mami, tapi sedikit kebesaran sih."
Sheena hanya tersenyum hangat sambil memandangi wajah Marco lalu berakhir mengecup pipinya singkat.
"Kamu laper nggak?" tanya Sheena seraya merapihkan rambutnya ke atas.
Hal itu membuat Marco melingkarkan kedua tangannya di pinggang Sheena, memeluknya dari belakang. Sontak Sheena langsung memegang tangan Marco yang bertumpu diatas perutnya.
"Laper." jawab lelaki itu sambil memperdalam wajahnya di perpotongan leher Sheena, Ia menghujani kecupan ringan disana yang membuat gadis itu geli.