there

15 2 0
                                    

aku terlalu gengsi untuk mengatakan bahwa aku masih mencintaimu!

🍁H A P P Y R E A D I N G🍁


"ibu ayah aku datang maaf terlambat, apa kalian di sana baik baik saja? sepertinya dia masih dendam dengan apa yang pernah kalian lakukan kepada orang tuanya"

Chae young memandang sendu kearah foto kedua orangtuanya ada rasa sedih dalam dirinya ingin rasanya dia menangis tapi itu tida boleh terjadi,, dia sudah terlanjur berjanji kepada ayahnya

"ayah boleh kah aku menangis?" seolah merasa ayahnya mendengar apa yang dia katakan dia meminta izin kepada ayahnya

matanya sudah berkaca kaca hatinya sangat sakit menahan untuk tidak menangis benar benar membuat nya sakit

"aku, aku mengingkari janji itu.. maafkan aku" air matanya lolos begitu saja niatnya untuk tidak menangis hancur hanya karna setetes air matanya

"ayah satu satunya pria yang aku miliki sebelumnya, tapi, tapi sekarang tida lagi aku benar benar sendiri, tida ada pria yang benar benar mencintaiku lagi" Chae young yang dulu telah datang untuk sementara

Chae young yang dulu adalah orang yang sangat manja, cengeng, baik hati, hatinya benar benar sangat lembut

Yuta dan Hyuna tersenyum melihat Chae young yang dulu telah datang walau hanya sementara, sebelum kembali menjadi iblis mereka tidak henti hentinya memandangi gadis itu yang sedang berjongkok di depan makam orang tuanya

"manis" gumam Yuta

salah jika Hyuna tida mendengarnya

"ibu aku membenci diriku sendiri,, kenapa aku menuruti perintah ibu untuk berlibur, jika aku ada di sini kalian tida mungkin akan pergi" pandangannya kini beralih menatap foto sang ibu

"hehe kalian tenang saja aku akan membalas pria brengsek itu" sepertinya si iblis sudah kembali dan si manis telah pergi terbawa angin

Chae young berdiri lalu melangkahkan kakinya meninggalkan makam orangtuanya

sebelum menyusul gadis itu, Hyuna dan Yuta membungkuk hormat terlebih dahulu kepada tuan dan nyonya nya

saat Chae young berjalan menuju mobil yang di penuhi oleh beberapa bodyguard nya tiba tiba sebuah mobil mewah berhenti di depan mobil yang di tumpangi Chae young

dia benar benar tida menghiraukan hal itu dia terus berjalan menuju mobilnya dengan pandangan yang sangat datar tapi ekspresi seperti itu benar benar membuatnya sangat cantik lelaki manapun tida akan menyia nyiakannya begitu saja

tapi hatinya sedikit terkejut kala melihat siapa yang keluar dari mobil tersebut

"cowo brengsek?!" gumamnya penuh dengan amarah ingin rasanya ia menghabisi pria itu sekarang juga

"surprise!" tawa pria itu seketika menggema di tempat yang bisa di bilang cukup sepi

"lama tida bertemu, bagaimana kabar mu? apakah buruk? sepertinya iya kau sedang kehilangan orang yang sangat kau cintai di dunia ini bukan" ledeknya dengan sangat puas

"tutup mulutmu sebelum aku merobeknya sialan!"

"hey siapa yang mengajari mu berbicara kasar? aku tau kau sedang bersedih tapi tetap saja kau jangan berkata kasar aku tida menyukainya" jaehyun pria yang di sebut brengsek oleh gadis itu sedang berdiri di depannya jarak keduanya benar benar sangat dekat

"woah jaehyun apa kau benar benar ingin mati di tangan ku?" ucap Chae young yang sudah muak dengan pria di depannya ini

"apa kau bisa membunuhku? lelaki yang sangat kau cintai" dengan wajah tersenyum dia membelai rambut Chae young yang sepanjang pinggang

Chae young langsung menepis kasar lengan jaehyun

"aku ingin melakukan hal yang dulu pernah kau lakukan di saat orangtuaku meninggal" ucap jaehyun masih dengan wajah nya yang tersenyum

Chae young menatap jaehyun dengan tatapan mata yang tajam tersirat di dalamnya ada rasa sedih,kesal,marah semuanya menjadi satu

"memakan coklat bersama" Jaehyun mengambil alih Paper bag yang sedari tadi di pegang oleh Lucas yang ada di samping jaehyun dengan jarak sedikit jauh

sementara itu para bodyguard yang mengawal Chae young kini mendekat ke arah jaehyun sambil menodongkan pistol kearahnya dan juga Lucas

tida bedanya dengan Chae young, Yuta dan Hyuna pun menatap jaehyun penuh dengan kebencian

"ayo makan bersama, apa kau tida mau?" Jaehyun menggandeng lengan Chae young namun wanita itu langsung menepisnya dengan sangat kencang sampai sampai paper bag yang di genggam santai oleh jaehyun pun jatuh dengan isinya yang berserakan

jaehyun hanya menatap sekilas coklat itu lalu beralih menatap gadis yang sangat ia cintai dulu, mungkin sampai sekarang pun masih

"aku hanya meminta coklat itu satu saja tapi jaehyun tida memberikannya sedangkan wanita itu? ah sial sayang sekali coklat nya" pikir Lucas tiada hentinya sambil menatap coklat dan Chae young bergantian dangan kesal

"kau sudah tida menyukainya lagi?" tanya jaehyun sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana

"tida!" jawabnya penuh dengan tekanan

diam diam jaehyun tida menerima itu

"itu tida mungkin. niat ku kesini ingin memakan coklat bersama, tapi kau malah menjatuhkannya setidaknya sebelum aku pergi katakan lah sesuatu agar watuku tida sia sia"

"tunggu pembalasan ku."

jaehyun tersenyum

"aku akan menunggunya" setelah itu dia berbalik ingin menghampiri Lucas yang sudah membukakannya pintu mobil, tapi dia kembali lagi dan membisikan sesuatu kepada wanita itu

"aku senang melihatmu menderita!" setelahnya ia tersenyum jahat matanya beralihlah menatap Yuta yang menatapnya dengan penuh amarah dan dendam yang besar

"Jung Jaehyun"

jaehyun menghentikan langkahnya saat Yuta memanggil nya dia berbalik kearah Yuta yang sudah ada di depannya

lalu Yuta membisikan sesuatu kepadanya

"jangan terlalu gegabah dan cepat mencari kesimpulan sendiri jika kau tida ingin menyesal nantinya,, karna apa yang kau lihat, belum tentu sesuai dengan apa yang kau pikirkan!" Yuta menjauhkan tubuhnya lalu tersenyum meremehkan

sedangkan jaehyun hanya menatap datar ke arah Yuta lalu berbalik tanpa memikirkan apa yang Yuta katakan

Hyuna yang berada di belakang Chae young menghampirinya lalu meraih pundaknya bertujuan untuk menenangkannya saja "kau tida apa apa?"

tapi respon yang di terima oleh Hyuna adalah hentakan sebuah tangan yang mendarat di pundaknya, lalu Chae young melangkah pergi ke arah mobilnya dengan perasaan yang begitu sesak

Yuta langsung menyusul Chae young dan membukanya pintu di susul oleh Hyuna yang langsung masuk dan duduk di depan bersama Yuta

saat perjalanan pulang Hyuna tidak sedetik pun mengalihkan pandangannya dari Chae young, hanya menatapnya melalui kaca spion nyalinya terlalu kecil untuk menatap Chae young secara terang terangan

🍁

"kemana kita ak-"

"club"

Lucas menghembuskan nafasnya lalu menjalankan mobinya dengan perasaannya yang bangga ternyata apa yang ia pikirkan selama ini benar! jaehyun masih belum bisa melupakan cintanya itu

up larat buka belum bisa tapi tida akan pernah bisa!

thanks for reading it!
jangan lupa tinggalkan jejak!
have a nice day!


ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang