Obat

5 0 0
                                    

Aku selalu ingin menjadi obat,
Selalu melebarkan dadaku untuk menekan tangisan
Menajamkan telingaku untuk mendengar keluhan
Merentangkan tangan untuk memberi pelukan.

Namun aku sadar,
Obat butuh persetujuan
Perlu izin dari sang pasien untuk terlibat dan percaya

obat tidak pernah memaksa untuk menyembuhkan

tak jauh berbeda dengan makanan lain yang dimuntahkan saat tidak diinginkan

namun nyatanya, aku memaksakan diri...

tetap menjadi obat disaat aku-pun kesakitan

lalu obat tidak lagi sama khasiatnya

hanya pahit.

hanya pahit.

hanya pahit

tapi tidak menyembuhkan


kata-kataku tidak lagi menenangkan

pelukanku tidak lagi hangat

aku menyadari arti dari bahasa hati dan tubuh sendiri

menolak memberi izin untuk berbagi

berbagi bahagia disaat aku tidak memilikinya


aku menyadari tentang luka yang tidak pernah kurasa

yang selalu aku tekan dengan senyum ceria

sudah saatnya, sudah saatnya

memberi izin pada diri sendiri untuk merasakan luka

lalu perlahan mencari obatnya

lalu perlahan menyembuhkannya

lalu perlahan mengakui bahwa aku juga manusia


nyatanya, aku juga buth Obat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

hmmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang