Bab 2 { Together }

324 59 9
                                    

.
.
.
.
.
.

Drettt Drettt

Suara getaran terdengar nyaring -- memenuhi ruangan yang senyap. Sebuah tangan yang terlihat berotot menjulurkan tangannya untuk mengambil ponsel yang terus bergetar. Dengan matanya yang masih belum terbuka sempurna ia melihat sebuah pesan dari sahabatnya.

Naruto :
Kau dimana ?

Sasuke :
Ada apa ?

Naruto :
ADA APA ?! Tadi siang batas wkatumu menyerahkan formulir beasiswa !

Sasuke :
Ahh benar juga

Naruto :
Kakashi menelponku, malam ini kau bisa menyerahkannya pada Kakashi, karena besok pagi akan diproses.

Sasuke :
Haruskah ?

Naruto :
...........

Sasuke :
Aku tidak tau

Mata onyxnya melihat seorang gadis berambut merah muda yang berantakan hingga menutupi matanya -- tengah tertidur nyenyak tanpa terusik suara apapun. Jarinya dengan lembut menyingkirkan beberapa helaian rambut kesamping telinga sang gadis dengan lembut.

Sasuke :
Aku akan berangkat

Naruto :
Sepertinya aku tau kekhawatiranmu. Tapi ini kesempatanmu.
Pikirkan kembali.

Sasuke dengan berat hati meninggalkan ranjang dan mengambil mantel dan ia kenakan dengan berat hati. Matanya tak lepas menatap Sakura yang masih memejamkan matanya.

"Dasar -- gadis ini bahaya sekali jika ku tinggal."

.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jika Sasu pergi ke luar negeri maka aku akan ikut!" Rengekan dimalam hari menjadi suara pengantar makan malam dikeluarga Haruno.

Ya benar, sepanjang hari Sakura berjalan kesana-kemari sembari mencoba menghubungi Sasuke tapi nihil, setelah ia bangun dari tidurnya di kamar Sasuke dan mendapati tidak ada siapa-siapa, maka ia membuat beboh satu rumah dikeluarga Uchiha hingga akhirnya Mebuki membawa putrinya kembali kerumah.

"Sasuke pergi dengan beasiswa."

Perkataan singkat kepala keluarga Haruno membuat Sakura mengembungkan pipinya kesal.

"Aku juga bisa ! Masuk ke Universitas yang sama dengan Sasu !"

Nyonya Haruno yang sedari tadi terdiam menghela nafasnya, lalu menatap anak semata wayangnya dengan gurat lembut. "Sakura, nantinya Sasuke akan sibuk, dia tidak akan banyak memberikan waktu untukmu."

Tuan dan Nyonya Haruno terkejut saat suara bangku berdecit dan gebrakan meja hingga para pelayanpun terkejut.

"SASU TIDAK BOLEH MENGABAIKANKU !"

Mebuki menghela nafas lelah, bagaimana cara agar Sakura tidak bergantung pada Sasuke.

"Ibu sudah mendaftarkanmu pada Universitas Tokyo."

Sakura terkejut dan langsung menyingkirkan piring maknnya. "Kalau begitu aku tidak akan makan !"

Kepala keluarga Haruno menghela nafasnya. "Silahkan, tidak masalah bagi kami."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PALETTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang