Jika ditanya, siapa ibu dan ayah kalian. Orang akan menjawab segala yang baik atau segala yang buruk tentang orang tua mereka. Buruk atau baik setidaknya mereka mengenalnya, setidak mereka mengenal orang tua yang tinggal bersama mereka.
Aku? Aku bahkan tak pernah berbicara dengan ayahku, dia bukannya sibuk dengan perkerjaannya. Hhm.... jangan bercanda, dia hanya tuan tanah yang mengawasi para petani. Nyatanya ia terlalu sibuk untuk mengurusi ketiga istrinya.
Ya, ayahku menikah dengan tiga wanita. Awalnya ia dijodohkan dengan istri pertamanya dan punya anak perempuan. Saat anak itu berumur empat tahun, ayah bertemu ibuku.. aku tak tahun detailnya namun cerita mereka adalah gosip hingga aku remaja.
Apa ayah puas dengan dua istri? Tentu saja tidak, setelah aku berumur sepuluh tahun ayah menikah dengan gadis sembilan belas tahun. Dan segera putra kedua dari ayah ku lahir.
Pada saat itu ibuku terlihat panik dan stres, ia sering uring-uringan. Ibu ingin punya anak lelaki lagi namun ia hamil anak perempuan, ibuku tak mau lagi mengurusnya dan menyuruh nenekku mengurus bayi itu.
Aku tak pernah mengenal ibuku, sejak bayi aku diurus oleh pembantu yang berkerja di rumah ibuku. Dan yah, ibuku sibuk bersaing dengan istri muda ayahku.
Aku dan adikku tidak mengenal wanita yang menglahirkanku sebagai sosok ibu, pada kenyataannya ibuku adalah bibi yang mengurusku karena dibayar. Dan ibu bagi adikku mungkin nenekku dan diriku. Pada usia lima tahun adikku, nenek sudah tua dan tak sanggup mengurus anak kecil, jadi nenek sering meminta ku untuk mengurus adik perempuan itu. Pada akhir dia lengket padaku.
Bibi yang mengajariku berbaik hati, jadi manusia baik, tidak sombong. Wanita itu selalu tersenyum. Namun ibu selalu paranoid dengan wanita yang menyapa ayah dan pada akhirnya ia memecat bibi, itu membuatku marah pada ibu. Aku tahu semua haknya, tapi apa ia tak pernah memikirkanku. Memikirkanku dan adikku... kami tidak minta lahir, ya. Mungkin menaruh nyawamu saat melahirkan kami, lalu? Jika bayi yang belum bisa apa-apa kau biarkan saja, hingga wanita tua mengambilnya.
Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan, tapi bibi itu bilang jangan marah. Karena dia akan selalu menganggapku anaknya, akan mendengarkan keluh-kesahku.
Walau berkata begitu pada akhirnya dia pergi untuk berkerja di kota besar, pada akhirnya aku tak punya siapapun......
Ah... aku punya, teman yang selalu bersamaku. Gadis manis yang selalu berteriak ceria. Ia satu-satunya teman baikku. Aku harap ini menjadi kebahagianku yang seumur hidup tak dapat.
Namun cerita cinta ku juga tak seindah yang kubayangkan.
Sejak ia datang ke desaku.
Sejak ia merebut perhatian gadis ku.
FULL bab satu bulan sekali lebih dulu di sini
https://karyakarsa.com/misajunyaai
![](https://img.wattpad.com/cover/264772566-288-k0d9802.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bermuda: Rasa(sensor ver. Indonesia)
FanfictionStory by: ai Karakter ooc by: ai Nama chara by: mahapanca and nijisanji ID Ah... aku punya, teman yang selalu bersamaku. Gadis manis yang selalu berteriak ceria. Ia satu-satunya teman baikku. Aku harap ini menjadi kebahagianku yang seumur hidup tak...