1

1.8K 124 29
                                    

Di sebuah gang kecil seorang gadis mungil berjalan sendirian dengan di temani gelapnya malam, angin malam berhembus membuat tubuh mungilnya kedinginan di tariknya Resleting jeketnya untuk menghalau rasa dingin pada tubuhnya.

Kakinya melangkah dengan pasti dengan kepala tertutup topi jaket, di persimpangan gang tersebut terdengar suara percakapan yang terdengar sangat jelas olehnya.

"Tadi bos telfon, kita di perintah buat mempercepat misi ini."

Gadis itu menyembulkan sedikit kepalanya dari tembok untuk melihat ke-dua orang itu.

"Tapi caranya gimana? Lo tau sendiri kalo 'tu anak pintar dalam bertarung." Seorang pria yang memiliki badan sediki kurus berbicara.

"Elo ngomong gitu kaya udah pernah ketemu sama tu bocah aja! Ingat dia cuman bocah ingusan apalagi dia cewek!." Gertak teman si kurus yang badannya lebih gemuk darinya.

"Gue emang belum pernah ketemu sama 'tu bocah! Tapi Lo nggak lihat teman - teman kita yang lain, yang dapat misi buat bunuh 'tu bocah semuanya mati bro, meninggoy!." Gertak si kurus 'tak mau kalah.

Badan gadis mungil yang sedang bersembunyi itu tersentak ketika mendengar kata - kata 'bunuh' dalam percakapan kedua pria itu, perlahan tapi pasti kedua kakinya Mundur dengan teratur dia berencana kabur dari sana.

Krekk...

"Siapa itu?!!!."

Ampun, siapa yang buang kaleng di sini sih. Batin gadis itu panik.

Gadis itu segera mengangkat kepalanya ketika mendengar langkah kaki berhenti di depannya, cengiran polos dia layangkan pada dua pria tadi.

"Hehehehe... Santai om aku cuman numpang lewat doang."

"Bohong Lo!! Kita tau kalo Lo dari tadi ngupil 'kan?!." Bentak si badan besar.

Gadis mungil itu berkedip sekali kemudian memiringkan kepalanya jangan lupa dengan ekspresi polosnya. "Nguping om bukan ngupil." Katanya polos.

Si kurus menabok kepala temanya itu. " Elo kalo goblok liat - liat dong bangsat!!." Bentaknya.

Kemudian atensinya di larikan ke Gadis mungil itu. " Adik manis ngapain di luar malam - malam? nggak baik buat anak SMP kaya adek ini." Ucap si kurus dengan lembut yang jatuhnya macam om - om genit yang sedang rayu mangsanya.

Kening gadis mungil itu berkerut 'tak terima ketika di sebut anak SMP. "Aku bukan anak SMP om, aku udah SMA." Ucapnya 'tak terima.

"Anjir beneran anak SMA? Gue kira SMP cuk." Si kurus menggelengkan kepala dramatis."

"Mau Anak SMA kek SMP kek TK kek gue kaga perduli nyet, dan kita harus musnahin nih bocah satu supaya dia kaga bocor sama orang - orang." Ucap si badan besar dengan tajam.

"Elo pikir datang bulan lalu bocor! Gue yakin bocah imut ini nggak bakalan bocor sama orang- orang." Bela si kurus.

"Elo kok se-yakin itu bela dia, ohh.. gue tau, nih bocah pasti cewek Lo 'kan." Tuduh si badan besar.

Si kurus yang di tuduh tentu saja kaga terima. "Enak aja! Gini - gini gue setia orangnya nyet!." Ucapnya, gila aja di bilang pacaran sama bocah imut di depannya ini, kaga tahu apa kalau bininnya di rumah lebih ganas dari singa betina.

Gadis mungil nan imut itu segera mengambil kesempatan buat lari ketika melihat ke- dua pria itu adu mulut. Dia segera memutar badannya dan berlari sekuat tenaganya.

Ke-dua orang tadi tersadar ketika melihat gadis mungil itu berlari dengan cepat, mereka segera mengejar gadis mungil itu.

"WOY!! JANGAN LARI LO!!."

EroRa(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang