terimakasih, karena telah menyempatkan waktu. hadirmu pada saat itu bagaikan pelangi. atau bisa dibilang, sangat mewarnai.
ku kira, kamu akan bertahan sampai diri ini benar-benar pulih dari luka. lagi-lagi, aku diperdaya oleh ekspetasi belaka.
bodoh bukan? padahal pelangi sudah pasti menghilang, setelah memberi kebahagiaan pada tangis sang awan.
aku tau, salah satu alasan kamu pergi adalah hal itu. terkadang aku merutuki diri sendiri yang hampir tidak pernah mendengarkan saranmu.
setiap malam saat terjaga, aku memikirkan dirimu seperti biasanya. sebabnya pun sudah dapat diduga.
kamu menyuruhku untuk memilih antara dua. tetapi aku yakin, pada akhirnya kamu akan datang juga.
kedengarannya brengsek, ya?
sudah tak terhitung jumlahnya, di mana diriku lebih memilih lelaki lain yang hanya singgah dibandingkan kamu yang sebenarnya sungguh.
dan lebih parah lagi, aku menaruh harapan kepada orang yang berkali-kali telah ku campakkan.
28 februari, 2021.
ㅤㅤㅤ
KAMU SEDANG MEMBACA
saujana wanodya.
Poetryㅤㅤㅤ sau.ja.na :: /sejauh; sejauh mata memandang/ wa.no.dya :: /gadis remaja/ ───────────────────ㅤㅤ ㅤ berisi keluh kesah dan cerita, yang dituangkan ke dalam untaian prosa menurut jauhnya pandangan seorang gadis remaja. ㅤㅤㅤ ©2O21 · Deka...