Sudah 1 jam Gena berada di kafe langganannya. Ya, dia memilih Blueberry's You sebagai kafe langganannya bukan karena harga murah dan tempat yang asik saja, namun juga tidak jauh dari tempat tinggalnya. Jarak kos ke kafe ini hanya butuh 10 menit jika menggunakan motor. Seminggu ini pun, ia sering mampir di Blueberry's You yang setiap harinya pasti hampir penuh dengan anak muda seusianya, entah hanya sekedar nongkrong atau untuk belajar bersama diruang study together yang berada di sebelah kanan kafe ini.
Sebenarnya, Gena juga takut diusir oleh para pekerja yang dapat shift waktu ia nangkring di kafe, karena ia tidak tanggung-tanggung untuk duduk selama 2 jam lebih. Tapi, itu dulu sekarang ia sudah yakin, kalau wajahnya sudah dihafal para pekerja Blueberry's You dengan baik, sampai ia berfikir bahwa para pekerja di sana juga tahu berapa budget hariannya, bagaimana mereka tidak tahu jika macam makanan yang Gena pesan, selalu tidak lebih dari lima puluh rupiah perharinya.
Sepertinya cukup untuk nangkring kali ini, karena dari arah barat langit sudah berganti warna menjadi jingga, bahkan sedikit keunguan. View yang cocok untuk dijadikan sebagai penyegaran mata.
Sempurna, pikir Gena.
Clap. Waktunya pulang. Gena lalu membereskan barang-barang yang sempat ia keluarkan dari totebag kebanggaannya, warna hitam polos kado dari ibunya diumur 15 tahun. Setelah itu berdiri meninggalkan kafe.
Pandangan Gena menyusuri seluruh ruangan kafe favoritnya ini. Ia juga sempat meringis melihat para waiters yang cukup kewalahan, karena sore ini kursi sudah habis diduduki oleh para pengunjung. Namun selanjutnya ia juga tersenyum, mengingat kalau ia juga menganggap dirinya tumbuh bersama dengan kafe ini.
Hingga ia tak sengaja menendang sesuatu yang tiba-tiba jatuh tepat saat ia melangkah, ternyata sebuah botol yang sering ia lihat dirumah tantenya, dengan sigap ia mengambil lalu berbalik untuk mengembalikan botol minum biru tersebut serta berucap maaf.
"Maaf, tadi botolnya nggak sengaja ke tendang." ucap Gena, seraya tangannya terulur ke depan bermaksud mengembalikan botol ke pemilik.
"Saya yang minta maaf mbak, terima kasih ya, sudah ngambilin ini." ujar orang itu, tak lupa mengangkat botol ketika berucap ini.
Gena mengangguk lalu mengucap permisi dan kembali melanjutkan langkahnya keluar dari Blueberry's You.
Setelah sampai di parkiran, Gena menatap ke lantai dua yang ternyata juga penuh dan pandangannya pun bertubrukan dengan orang yang sempat ia tendang tadi botol minumnya. Orang itu tersenyum tipis dan Gena menanggapi dengan senyum tipis disertai anggukan kepala. Suara panggilan namanya, membuat ia kembali menengok ke arah belakang dan melihat Mas Sagara dengan Mbak Disa yang turun bersamaan dari motor vespa, menenteng beberapa paperbag seraya tersenyum dan melambai untuknya.
Gena balas tersenyum dan menyapa balik dengan sedikit mengangguk bermaksud pamit. Lalu, ia kembali mengurusi motornya yang sudah didorong tukang parkir ke luar dari kawasan Blueberry's You.
Tanpa menunggu lama ia sudah berada di jalan raya, yang sore ini cukup lengang karena hanya terisi beberapa kendaraan yang berlalu lalang.
***
its gena time!haloooo!
gimana tanggapan kalian untuk chapter pertama ini?
terima kasih sudah mampir ya!
see you soon!
KAMU SEDANG MEMBACA
i do not really but, Good Morning!
Teen FictionSemua rasa nggak harus diutarakan bukan? Bahkan banyak hal yang harus dipertimbangkan, ketika akan membuka cerita lama. Karena cerita yang terpendam lama itu, milik Gena Ken. Ia perempuan dengan sejuta rahasia, segala hal yang terjadi dianggapnya s...