Chapter 2 - Wadaw

241 23 23
                                    

Sebelum kita mulai gua ganti jadi izuna yak.
.
.
.
Setelah beberapa hari gabut di hutan, izuna pun akhirnya memikirkan hal yang menyenangkan, dia mencoba jutsu-jutsunya dan ternyata jutsunya 3 kali lipat lebih besar dan kuat daripada milik Madara yang asli.

Izuna pun memikirkan untuk kembali ke kantor hokage dan menjemput Tsunade, walaupun Tsunade tua tapi tetap saja badan dan wajahnya tetap cantik, izuna juga sudah membeli pengontrol waktu agar bisa mengembalikan tubuhnya agar bisa menjadi muda lagi.

"Aku kembali saja lah...kamui" (izuna) lalu izuna tersedot oleh spiralnya.

Di kantor hokage, seperti biasa ada tsunade dan juga team 7 yang sudah menyelesaikan misi dan juga ada guy.

Lalu muncul spiral di belakang Tsunade.

"Hahaha!!!" (Izuna) teriak dengan lantang.

"Madara!? Ada apa kau kesini?" (Tsunade)

"Jangan panggil nama kakakku lagi!" (Izuna)

"Apa yang kau maksud?" (Tsunade)

"Aku izuna bukan Madara" (Izuna)

Semua orang syok bukan main karena mereka mengira kalau orang di depannya adalah Madara tapi ternyata adalah izuna.

"Lalu kenapa kau memakai nama kakakmu?" (Tsunade)

"Tsk...dia lebih terkenal di banding aku" (izuna) mendecakkan lidah.

"Satte to, apa kita berperang?" (Izuna)

Lalu izuna mengeluarkan auranya hingga membuat semua orang tertekan kecuali Tsunade karena tidak ingin orang yang di incarnya juga ikut kesakitan.

"Izuna hentikan!" (Tsunade) kesal.

"Cih... baiklah-baiklah sesuai keinginanmu" (izuna)

"Aku di sini cuman ingin bilang, kalau kemungkinan kakakku akan di bangkitkan lewat Edo Tensei" (izuna)

"Apa yang kau katakan adalah benar?" (Tsunade)

Izuna pun melirik dan mengacak-acak rambut Tsunade sambil tersenyum hangat.

"Emm...aku pastikan itu adalah kebenaran" (izuna) tertawa kecil.

"Hentikan izuna...kau membuatku malu" (Tsunade) tersipu Malu

"Haha...gomen gomen" (izuna)

"Jadi gimana keputusanmu, beberapa hari lagi juga desa ini akan di serang" (lanjut izuna)

"Aku juga bingung...apa kau ada ide izuna?" (Tsunade)

"Tidak, aku tidak akan membantu!" (Izuna)

"Ha? Kenapa kau tidak mau membantu?" (Tsunade)

"1. Aku ingin bertemu kakakku, 2. Aku ingin melihat rival kakakku, 3. Tentu saja aku menunggu jawabanmu" (Izuna)

"Hahhh...susah sekali" (Tsunade)

"Dan juga untuk jawaban kemarin, aku sudah siap tapi aku masih di sibukkan oleh urusan hokage" (Tsunade)

"Baiklah-baiklah, aku akan menunggu, tenang saja, serahkan semua pada Naruto, percayalah anak pada bocah itu." (Izuna)

"Baiklah kalau kamu bicara seperti itu, aku akan menurutinya" (Tsunade)

"Apa?! Kau yakin menurutinya Hokage-sama?" (Kakashi)

"Hai Kakashi diamlah!" (Izuna)

'Ughh...itu mengerikan' pikir (Kakashi)

"Satte, aku serahkan sisanya padamu Tsunade" (Izuna)

"Aku ingin mempercepat perang" (Izuna)

"Izuna...bisakah kau hentikan perang ini...hiks... kumohon" tangis (tsuande)

"Hahaha...gomen Tsunade, aku ingin menghajar kakakku yang bodoh" (Izuna)

Lalu Izuna pun mengusap air mata Tsunade, dan menenangkan hatinya dan memeluknya sebentar lalu mengusap mengusap kembali rambutnya.

"Aku pergi dulu tsuna-chan" (Izuna)

*Cupp

Izuna pun mengecup kening Tsunade lalu pergi menggunakan spiral untuk kembali ke rumah yang di ciptakan di tengah hutan dan kembali hibernasi dan menunggumu Pain menyerang desa lalu menyelamatkan Tsunade lagi yang sekarat, Izuna tidak memikirkan untuk merubah arus plot cerita dan menunggu sabar.

V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menjadi anak madaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang