Kau dan Kenangan

15 4 0
                                    

KAU dan KENANGAN

Masih terlalu rapuh untuk bisa bangun dari mimpi buruk ini. Kau memberiku banyak cerita, tentang pendewasaan hidupku dan menghadapi dunia yang kejam ini. Kau ilusi yang aku ciptakan disaat hidup ini terlalu gelap untuk dijalani. Kisah tentang diriku dengannya saat kita masih sama-sama jujur dan mengerti. Tanpa menusuk juga mengusik kehidupan orang lain.

" Hay " kau menghampiri diriku yang masih sibuk dengan kegiatan tak bermakna

" Hay " ku balas dengan sedikit tak memperdulikan jika saat itu ada rasa yang tersembunyi untukmu

Duduk dibawah pohon kampus dengan segelas kopi juga laptop dimeja. Kegiatan yang selalu aku lakukan jika sedang mengisi waktu luang. Dan hanya dengan itu aku bisa menggali passion yang ada dalam diriku sendiri. Aku tak bisa menjadi makhluk social yang pandai bergaul. Aku juga lebih suka membatasi zona pertemananku. Aku, ya begini terlalu kaku dan tak ingin tau apa yang terjadi pada sekeliling.

" Kok sendirian aja sih?, temen kamu kemana? "

" Lagian loe tau gue kan suka menyendiri, ngapain nanya hal bodoh kaya gitu "

" Santai aja sih kenapa jawabnya kaya gitu. Loe lagi PMS yah? "

" Engga ada hubungannya kali ama gue PMS apa engga "

" Ya udah deh gue pergi. Sorry ya kalau ganggu loe " kali ini dia mengusap kepalaku dengan sangat hangat dan setelah itu memegang tanganku seperti orang mau salim jika berangkat sekolah " gue beneran mau pergi loh, kok engga ditahan sih "

" Nahan loe? " kali ini aku serius memandangnya yang masih duduk disamping kiriku

" Iya. Loe engga pengin nahan, terus bilang jangan tinggalin gue "

" Engga usah drama gitu deh. Emang gue pernah gitu nahan orang biar mereka tetap stay, kalau mereka merasa engga nyaman sih ngapain dipaksa. Sesuatu yang dipaksa itu engga enak kali "

" Dasar penulisku ini yah bisa aja kalau jawab "

Tak pernah ada yang bisa menjelaskan kenapa kita harus nyaman dengan orang yang tak pernah memperdulikan kita. Terlalu munafik jika kita mencoba menolak rasa itu apa lagi membunuh rasa yang sedang mekar dengan sangat indah. Aku merasa kau juga memiliki rasa yang sama denganku, tapi aku tak berani menanyakan langsung padamu. Alfa adalah teman yang selalu ada untukku dan aku bersyukur dia tak pernah meninggalkanku di saat-saat sulitku.

Hari itu aku memilih berlibur ke Jogjakarta sendiri. Aku melakukan hal itu menenangkan pikiranku yang sedang tak menentu. Disana aku berkeliling dan tak sengaja bertemu dengan seorang pria, dia mengajakku berkeliling bersama. Kita akhirnya memutuskan untuk nongkrong disalah satu tempat yang lumayan terkenal. Menghabiskan waktu dengan orang asing rasanya aneh tapi jujur aku tak merasa takut dengannya.

" Kamu mau kan aku temani berkeliling " sambil mengulurkan tangannya

" Boleh " aku menjabat tangannya dan menyetujui perkataan pria tersebut

" Kenalin, nama aku Toddy. Nama kamu siapa? "

" Nama aku Indi "

Kita berdua menghabiskan banyak waktu dengan diiringi pengamen yang berada ditempat itu. Saling bertukar informasi juga menceritakan tujuan kita melakukan perjalanan secara sendiri. Toddy adalah orang asli Jakarta yang sedang berlibur ke kota yang sangat terkenal dengan wisata budayanya. Aku sendiri berasal dari kota kecil yang bernama Cilacap. Itu masih bagian dari provinsi Jawa Tengah, jadi seharusnya aku yang harus jadi pemandu wisata buatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kau dan kenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang