Lovely daddy

579 63 1
                                        

"minggir Daeun, kamu tuh ngapain sih nempelin papa terus ?" Omel Jaemin

"Aku tuh kangen sama papa" balas Daeun

"Alasan, mana percaya papa Sama kamu"

"papa jahat banget sih, emang papa nggak kangen apa aku tinggal pergi hampir dua Minggu ?"

"nggak tuh, biasa aja"

Jaemin pun segera pergi ke teras belakang setelah selesai membuat kopi, dan diikuti Daeun di belakangnya

Jaemin duduk di salah satu kursi sedangkan Daeun duduk di meja sebelah nya

"Heh... Jangan duduk di meja, nanti rusak meja nya" peringat Jaemin

"Kalau rusak ya beli lagi" jawab Daeun

"Ngejawab papa terus kamu tuh, dosa tau kayak gitu"

"Pa..."

"Apa ?"

"Maafin Daeun ya"

"Emang kamu punya salah sama papa ?" Tanya Jaemin sinis

"Iya, Daeun salah karena Daeun udah marah-marah sama papa, pakai acara ngancem mau tinggal sendiri di apartemen segala" sesal Daeun

Jaemin hanya diam seolah tak menggubris perkataan anak sulung nya itu

"Papaaa..." Rengek Daeun

"Jangan merengek, kamu kemaren kan udah bilang kalau kamu udah gede dan nggak butuh papa lagi" sahut Jaemin

"Masih aja diungkit, Daeun kan udah minta maaf pa. Daeun salah, maafin ya" mohon nya sambil duduk bersimpuh di depan papa nya

Jaemin pun jadi tak tega, ia pun segera meletakkan cangkir kopinya dan meraih kedua tangan putri nya untuk menyuruh nya berdiri

"Kamu nggak suka ya papa sayang ? Kamu risih karena papa  perhatiin ?" Tanya Jaemin sambil menatap wajah anaknya yg terlihat hampir menangis

"Kalau emang bener kayak gitu, papa akan berhenti. Papa nggak akan ikut campur urusan kamu lagi" lanjut Jaemin

"Nggak gitu pa, kemaren Daeun cuma kebawa emosi aja"

"Kamu itu segala nya buat papa, semua yg papa lakukan itu berharap jadi yg terbaik buat kamu. Tapi kalau kamu nya nggak suka ya sia-sia aja. Papa nggak marah sama kamu, papa cuma kecewa aja sama diri papa sendiri karena apa yg papa lakukan bukan nya membuatmu bahagia namun justru membuat kamu jadi nggak nyaman" ucap Jaemin sambil menggenggam hangat kedua tangan putri nya

"Benar katamu, kalau kamu udah gede dan bisa mandiri. Jika memang kamu ingin kebebasan nggak apa-apa kalau kamu pengen tinggal sendiri"

"Papaaa..." Tangis Daeun pun pecah mendengar apa yg dikatakan papa nya barusan.

"Jangan nangis, cewek dewasa itu nggak nangis kenceng kayak kamu gini"

Daeun pun semakin terisak, Jaemin yg tak tega segera menghambur memeluk anak nya.

"Aku nggak mau pergi, aku mau disini aja sama papa" ucap Daeun di sela tangisan nya

Jaemin pun tersenyum sambil mengelus punggung anak nya yg masih menangis.

-----

Dareun baru saja pulang dari kampus saat mendapati sang ayah dan kakak nya sedang bersantai di teras belakang. Kening anak lelaki itu mengkerut melihat pemandangan langka yg jarang sekali ia temui.

"Tumben papa sama kakak nggak ribut" gumam nya lalu beranjak menuju kamar

Heejin yg saat itu sedang berada di dapur hanya tersenyum mendengar gumaman sing bungsu

"Adek..." Panggil nya setelah melihat anak lelakinya turun

"Kenapa ma ?" Tanya Dareun

"Bisa mama minta tolong ?"

"Mau minta tolong apa ?"

"Antarkan gaun ini ke alamat yg mama tulis di depan nya ya... Nggak jauh kok dari sini"

"Iya ma, aku ambil kunci dulu"

Tak lama Dareun pun berangkat menuju alamat yg ditulis sang ibu

"Dareun belum pulang ?" Tanya Jaemin yg baru masuk ke dalam

"Udah, sekarang lagi aku mintain Tolong buat anter pesanan gaun"

"Ohh gitu..."

"Daeun masih di teras belakang ?" Tanya Heejin dan Jaemin pun mengangguk

"Seneng deh, liat kalian akur gini"

"Apaan, tadi aja dia udah mulai ngajakin ribut masalah uang DP apartemen, makanya aku tinggal masuk" keluh Jaemin

"Ck, ada-ada aja. Emang nya kenapa sama DP apartement nya ?"

"Dia udah keluar duit banyak buat uang muka tapi nggak jadi di tempati, katanya gara-gara aku dan dia minta ganti. Enak aja, siapa suruh sok-sokan mau tinggal di apartemen sendiri"

"Kamu juga gitu, ganti aja kenapa sih, nggak akan habisin uang kamu"

"Bukan masalah itu sayang, tapi nanti kalau aku ganti uang nya dia bakal gitu lagi, kalau marah sama aku pasti ngancem mau tinggal sendiri. Biarin ajalah, biar kapok. Dikira hidup sendiri gampang apa" ujar Jaemin lalu duduk di hadapan Heejin

Heejin menarik nafas panjang lalu membenarkan rambut depan Jaemin yg tampak berantakan

"Terserah kamu aja deh, makanya anak jangan terlalu diatur. Believe me, dia nggak akan macem-macem. Kita sudah menjaganya dengan baik" ucap Heejin menenangkan

"Aku takut kar--

"Jangan membicarakan soal karma lagi, aku nggak suka denger nya" sela Heejin

Jaemin pun menatap istrinya lalu menggenggam hangat kedua tangan nya.

"Iya deh, aku minta maaf. Lagian kan Daeun sifatnya mirip kamu, jadi aku nggak perlu khawatir" ucap Jaemin sambil berusaha menghibur diri.

Tbc

How To Be ParentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang