2. Money

1.4K 120 16
                                    

(Bentukan Renjun di cerita ini)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bentukan Renjun di cerita ini)

***

Terlihat Hena, Renjun dan Gwen berjalan bersamaan diparkiran. Rencananya mereka akan berbelanja untuk pergi ke acara ulangtahun Shuhua, anak teman bisnisnya orangtua mereka.

Oh ya, orang tua mereka bertiga ini juga berteman alias menjalin hubungan sosial yang setara. Orang tua mereka juga melarang mereka berteman dekat dengan orang selain kalangan mereka.

"Serius, na? Cuman gitu aja?" ucap Renjun tidak percaya jika Hena hanya menganggu Jeno seperti tadi. Tidak akan berniat untuk melanjutkan pembullyannya.

"Serius Jun, lagi banyak kerjaan, ga ngurus orang sekolah dulu!" balas Hena dengan terus berjalan.

"Yoi, temennya mau tobat malah digituin." ucap Gwen dengan menatap kutek di jemarinya. "Lagian lo ga inget apa kejadian semester kemarin?" lanjutnya.

Langkah Hena seketika berhenti. Hal itu membuat Renjun menatap Gwen dengan kesal, seharusnya Gwen tidak membicarakannya. Saat Gwen tersadar, dia langsung menutup mulutnya.

"By the way, sepeda yang barusan kita lewati itu punyanya Jeno." alih Renjun dengan menunjuk sebuah sepeda berwarna hitam.

Hena menyunggingkan senyuman dan berbalik menghadap sepeda yang ditunjuk Renjun. "Sebenernya gue ga berniat, tapi nih sepeda dateng sendiri minta dikempesin."

***

Hena menatap dirinya melalui pantulan cermin di kamarnya. Dia tersenyum bangga, melihat betapa cantiknya karya tuhan ini. Dengan sentuhan kecil kalung yang juga berwarna hitam, membuat dress yang Hena pakai terlihat tambah sempurna.

 Dengan sentuhan kecil kalung yang juga berwarna hitam, membuat dress yang Hena pakai terlihat tambah sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Apalagi warna lipstick yang baru saja dia beli tadi menambah karismanya. Kemudian Hena bertepuk tangan, kagum atas dirinya sendiri.

Gwen dan Renjun menatap datar Hena yang sibuk memuja dirinya sendiri. Sudah hampir 4 jam lebih mereka menemani Hena berbelanja baju, belum lagi makeup yang hampir memakan waktu 1 jam.

Bully | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang