1).Prolog

66 10 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bel tanda pulang sekolah berbunyi sejak dua belas menit yang lalu.

Tiga remaja laki-laki berjalan beriringan menuju luar gerbang sekolah. Terlihat sebelah kiri dengan name tage Satria A. A (Satria), di tengah Aliandra (Ali), dan sebelah kanan Jayden. K (Jaka).

Saat di luar gerbang. Langkah Jaka terhenti, Ali yang merasa bingung pun ikut berhenti. Satria terus berjalan, nampak tidak perduli. Namun, jas sekolahnya ditarik oleh Ali secara tiba-tiba, Satria jadi terpaksa berhenti.

"Kenapa, Jak?" tanya Ali menoleh pada Jaka tanpa melepaskan tangannya yang menarik jas Satria, Satria tidak peduli, ikut menoleh pada Jaka.

Yang ditanya memegang dagu, berpikir, lantas memandang kedua temannya bergantian. "Kayaknya kita butuh hiburan, Kalian capek ga si belajar terus?" tanya Jaka pada kedua temannya.

"Lah? Lo kapan belajarnya, Jak? Yang ada malah nyontek terus." Ali tertawa.

"Ck, seenggaknya gitu, Al," Jaka tampak kesal, tapi kemudian melirik ke arah Satria. "Lo gimana, Sat?"

"B aja," jawab Satria singkat, sedikit kesal pada Jaka yang memanggil namanya hanya setengah.

"Kok kaliann gitu sii sama gua? Emangnya kalian gada niatan mau liburan gitu?" Jaka mendengus.

"Sebenernya sih ada niatan kek gitu," Ali tersenyum cerah, "Tapi, kapan-kapan aja. Sekarang kita main aja dulu." ajak Ali pada kedua temannya.

"Okelah," Jaka menjawab, lalu menepuk nepuk bahu Satria, "Lo harus ikuttt ya."

Satria diam saja, tidak menggeleng maupun mengangguk. Bagaimanapun, kedua temannya pasti akan memaksa dia ikut.

"Yaudah...gas!" kata Ali yang berada di tengah, lantas merangkul bahu kedua temannya menuju tempat yang akan mereka tuju.



                                     ✾✾✾



Belum sampai ke tempat tujuan, tiba-tiba mereka mereka bertiga membelokkan rencana. Tidak, sebenarnya Satria tidak ingin. Namun, kedua temannya itu terus menarik jas sekolahnya. Jadilah untuk yang kedua kalinya Satria terpaksa ikut.

Terlihat mereka sedang di pinggir danau, tampak memperhatikan sesuatu. Satria berdiri tak jauh dari kedua temannya, tetapi ikut memperhatikan apa yang sedang kedua temannya itu perhatikan.

Sebuah payung berwarna merah muda polos dengan posisi setengah tenggelam. Satria mengusap wajahnya kasar. Jadi, mereka membelokkan rencana ke danau hanya untuk melihat sebuah payung yang hampir tenggelam?

Yang bener aja?

"Al, Sat, gimana pendapat kalian berdua?" Jaka memecah keheningan, bertanya. Tetapi masih fokus melihat payung merah muda itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In The Kallavan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang