Apa itu Cinta?

Bagian 1

"Hehhh anak jalang sialan sini lu," teriak seorang wanita paruh baya sambil menjambak rambut seorang gadis yang kini sedang mengepel lantai dengan kain lap.

"Aduhh sakit bu, bu lepaskan rambut Ara sakit bu" isak gadis itu sambil berusaha melepaskan tangan wanita itu dari rambutnya.

"Sakit lu bilang sakit, nih gua buat makin sakit" ucap wanita itu sambil mendorong tubuh gadis remaja itu ke lantai.

Clara Anastasya  atau biasa dipanggil Ara adalah seorang gadis kecil yang kini hidup bersama ayah dan ibu tiri dan juga 2 saudara tiri nya. Dari semenjak ayahnya menikah lagi ketika usianya genap 2 tahun, ia tak pernah lagi merasakan kehangatan keluarga. Ayahnya yang dulu sangat menyayangi nya kini berubah menjadi orang yang begitu kejam yang ikut juga menyiksa nya baik fisik dan bathin.

Ara anak Piatu semenjak usia nya belum genap 1 tahun. Bi Imah pembantu yang dianggap Ara sebagai ibunya pernah bercerita kalau Bunda nya meninggal karena bunuh diri.  Ayahnya yang patah hati ditinggal mati Bunda nya bertemu lagi dengan mantan kekasih nya yang juga telah menjadi janda membawa seorang putri.

Sonya yah itulah nama mantan ayahnya yang kini menjadi ibu tirinya yang entah mengapa sangat membenci Ara. Dia juga lah yang menghasut ayah Ara agar membenci bahkan menyiksa gadis remaja itu.

Bahkan saking kejam nya ketika usia Ara sekitar 6 tahun, ibu tiri nya sengaja memecat pembantu mereka yang bertugas membersihkan rumah dan menyisahkan pembantu yang bertugas di dapur, penjaga kebun, penjaga rumah dan supir. Dan menyuruh Ara yang menggantikan tugas pembantu itu membersihkan rumah mereka yang besar. Dan ayah nya hanya diam ketika dia mendapat perlakuan sekejam ini dari ibu tiri nya.

Kini usia Ara sudah memasuki usia remaja kini dia sudah kelas 1 SMP. Dan syukurnya ayah nya masih punya hati membiarkan Ara mengenyam pendidikan. Ara gadis pendiam itu termasuk murid berprestasi di sekolah mereka. Dia juga merupakan primadona sekolah karena paras nya yang cantik.

"Mommyyy ohh mom" teriak seorang gadis dari lantai dua.

Sarah Angelica adalah nama gadis yang berteriak itu. Dia adalah saudara tiri Ara, dia dan Ara adalah gadis seumuran dan mereka duduk di sekolah dan kelas yang sama...

"Aduhh, putri kesayangan mommy udah cantik aja, sini sayang kita pergi jelong-jelong "  sahut Sonya.

"Ehh, babu bersihkan rumah ini dengan benar. Jangan sampai setitik debu pun terlihat oleh mata gua. Ngerti gak lu" ucap Sonya kepada Ara sambil menggandeng tangan Sarah keluar dari rumah.

Ketika suara mobil Sonya tak terdengar lagi, anak remaja turun dari lantai 2. Anak remaja itu pun langsung menghampiri Ara kakak nya. Yahh, dia adalah Setiawan Adisetyo adik beda ibu dengan Ara.

"Kak Ara, ayo makan dulu. Awan sudah membawa makanan ini untuk kak Ara" ucap awan sambil membawa nampan yang berisi nasi dengan sup panas yang menggoda selera serta susu hangat untuk kakak nya Ara.

Yahh, Awan sangat menyayangi Ara. Ketika ayah dan ibu mereka menyiksa gadis remaja itu, Awan lah yang selalu ada untuk menyemangati Ara. Bahkan Awan lah yang selalu menyisihkan uang jajannya untuk Ara karena dia tau bahwa gadis itu jarang diberikan uang saku oleh ayah dan ibu mereka.

" Jangan wan, kakak gak mau Awan ketahuan sama Ibu kalau Awan memberi kakak makan sebelum waktunya. Kakak gak mau Awan kena masalah hanya karena membantu kakak" tolak Ara

"Awan gak masalah kalau ibu marah sama Awan yang penting kak Ara makan dulu. Soal kemarahan ibu itu masalah sepele untuk Awan. Yaudah kakak Ara makan yah, Awan yang akan melanjutkan pekerjaan kakak ini. Okey" anak remaja itu pun memberikan nampan itu kepada Ara.

Awan mengambil kain lap yang ada ditangan gadis itu dan melanjutkan pekerjaan kakak nya itu. Dia sangat menyayangi kakak nya ini. Dan dia tak ingin kakak nya sakit karena penyikasaan ibu mereka.

******Bersambung******

Hay, maaf yah kalau cerita nya jelek dan pendek. Maaf juga banyak typo yang berserakan. Bahkan bahasa nya pun berantakan.

Semoga kalian menikmati cerita ini. Ini murni karya dari pikiran ku.
Like dan komen kalian sangat berarti untuk melanjutkan cerita ini.

Terimakasih