01

6 0 0
                                    

Sepertia biasa, setiap senin dilakukan sebuah tradisi di setiap sekolah. Yaitu Upacara Bendera. Semua warga sekolah SMA Nusa Jaya sudah berada di lapangan upacara.

"Ih males deh upacaranya lama mat sih? Kapan mulainya coba?!"
"Tau tuh, guru-guru ngapain sih?"
Terdengar keluh kesah dari barisan para murid karena upacara yang tak kunjung dimulai, padahal mereka sudah berada disana hampir tiga puluh menit.

"PERHATIAN SEMUA" Terdengar peringatan dari guru, yang membuat semua murid berhenti dari aktifitas mereka. Apabila sudah terdengar suara teriakan keras dari mic maka semua harus diam.

"Upacara siap dilaksanakan!"

____________

"Huh! Capek banget tau, lama amat tadi upacaranya" ujar Dilo saat berada di kelas dan duduk sembarangan di lantai depan pintu lagi, dengan keringat yang bercucuran dan kancing baju yang terlepas semua menampakkan kaos pink polos andalannya. "Kayak cewek lo, ngeluh mulu"Ucap Mario, yang berada disamping Dilo menghalangi pintu.
"Apa lo?! Ngajak berantem? Hayok!" "Dih gituan marah" dan terjadilah adu mulut diantara keduanya.

Semua orang yang melihat kejadian itu sudah terbiasa, mereka berdua akan selalu seperti itu setiap hari, setiap saat, bahkan kadang dalam mimpi pun mereka beradu mulut.

"Eh ada anak baru ya?" Tanya Rio kepada teman-temannya. Semua yang berada di kelas XI Ipa 2 menatap Rio bingung. Anak baru? Mereka tidak tahu mengenai itu. "Tau dari mana?" Tanya Renja mewakili teman sekelasnya. "Tuh di mading, ada anak baru masuk sekolah tadi" Jawab Rio dan duduk di tempat duduknya.

__________

Pak Jafar memasuki kelas XI Ipa 2 sambil menenteng tas kebanggannya.
"Selamat pagi anak-anak!"
"Pagi pak!" jawab semua murid.
Pak Jafar adalah guru kesayangan dan kebanggan kelas XI Ipa 2. Guru yang selalu menanyakan kabar muridnya, yang selalu memberikan nilai bagus padahal muridnya banyak yang nakal, guru yang selalu menasehati muridnya dengan suara lembut dan tidak pernah memarahi muridnya. Guru the best lah kata XI Ipa 2.

"Sebelum bapak memulai pelajaran, bagai mana kabar kalian semua?"
"Oh jelas baik dong pak, apalagi kalo nilai bagus" jawab Mario, yang langsung disetujui oleh murid kelasnya. "Tidak tahu diri bukan. Hahahaha"
"Sudah, bapak ada kejutan buat kalian"
"Apa tu pak? Ada yang birthday ya hari ini makanya dikasi kejutan?" Tanya Mela, sekertaris di kelasnya, dia bingung, pasalnya dia hapal semua kapan ulang tahun teman sekelasnya bahkan guru yang mengajarnya.
"Tidak. Ya sudah bapak persilahkan masuk. Yang di luar silahkan masuk ya" Ucap Pak Jafar sedikit teriak agar yang di luar mendengar dan segera masuk.

Pintu kelas terbuka dan menampakkan gadis berkulit putih, rambut hitam nan berkilau, mata yang indah.
"Selamat pagi semua." sapa gadis tersebut. "Pagi" "Selamat pagi juga cantik" rayu Rio.

Renja yang tadi fokus pada gamenya beralih menatap siswi baru tersebut. Dia menatapnya seakan terpana dengan sosok gadis itu,  kemudian senyumnya terbit, walaupun tipis. Mario melihat senyum tipis Renja kemudian memukul lengan cowok tersebut.
"Apaan sih main mukul, hah!?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daun HijauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang