Seorang bidadari cantik yang bernama putri dia berhati baik sama ridho jika mantannya itu ingin merusak hubungan ridho dan putri apakah putri maupun mendapatkan cinta dari ridho
Tasya: ra sekarang kita pergi ke rumah aul boleh gak biar tahu soal tentang devano itu Rara: boleh sih sya tapi satu syarat buat loh Tasya: apa syaratnya ra ayo katakan sekarang Rara: tapi sya jangan beritahu dev itu yang licik ya Tasya: iyaya aku tahu kok
Tempat hotel mewah milik devano
Devano: putri apa sudah selesai mandinya sayang Putri: belum dev aku sedang lagi siap nih Devano: yaudah biar aku ambil bajumu ya Putri: iya baiklah, hah hampir saja ucapanku tadi Devano: sayang apa kau sudah selesai Putri: iya sebentar dev
Setelah putri ganti baju akhirnya putri keluar devano melihat pakaian putri terlihat tubuh polos yang baju hijau tipis,rok pendek,topi dan sepatu hak tinggi membuat devano terpesona melihat kecantikan putri yang sebenarnya setelah itu devano membawa gaun merah pada putri untuk di hari pesta
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anggap aja itu baju putri
Sikp di rumah putri
Rani: assalamuailaikum Lesti: waalaikumsalam, eh rani sudah pulang dari jerman Rani: iya lesti karena aku barusan tidak datang jadi saya mau pulang hari ini, eh tapi putri di mana ya Lesti: iya rani soalnya putri telah di culik sama devano Rani: astagfirullah kok bisa lesti kenapa putri bisa di culik sama dia, tapi dia siapa, katakan siapa lesti Lesti: dia adalah kekasih lama dari putri dia adalah devano Rani: devano itu barusan saya lihat tadi
Flashback on
Devano: sayang ikut aku sekarang putri Putri: jangan dev lepaskan aku Rani: eh itukan putri, tapi dia pria itu siapa Putri: aku mohon dev jangan maksa aku Devano: jangan sok berani ya putri Rani: hei lepaskan dia devano Devano: hei kau siapa berani sekali lawan aku Rani: namaku rani saya teman dekat putri kau ingat itu Devano: jadi itu namanya rani dari teman dekat putri Putri: iya dia adalah sahabatku satu satunya Devano: rani kau harus mundur dari sini atau putri harus bunuh
