Prologue

175 24 21
                                    

Menikah bersama seseorang yang dicintai mungkin merupakan harapan semua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menikah bersama seseorang yang dicintai mungkin merupakan harapan semua orang. Terlebih orang itu telah menemani susah dan payah hingga waktu yang tak sebentar. Saling berbagi kasih dan sedih, duka dan bahagia.

Itu yang aku rasakan satu tahun lalu, saat Toby memintaku untuk jadi istrinya. Tentu saja aku langsung menerimanya tanpa banyak berpikir lagi. Terlebih kita memang sudah berpacaran selama empat tahun sebelumnya. Sudah bisa dikatakan kalau kami sudah cukup mengenal satu sama lain.

Namun aku salah, hanya saling mengenal saja ternyata kurang dari cukup. Kami merasa ditelanjangi setelah enam bulan pernikahan berlangsung. Entah kenapa semua perasaan nyaman dan saling percaya yang dulu selalu kami junjung tinggi, sekarang seolah tertiup angin topan— jatuh dan berantakan. Seolah baru kali ini semua sifat dan keburukan kami mulai terkuak. Atau semua itu memang sudah ada sejak dulu? Hanya saja kami yang terlalu menutup semua itu dengan romansa indah kami.

Pertengkaran demi pertengkaran tak pernah absen setiap harinya. Sampai pada suatu hari aku sudah tidak mampu untuk menahan lagi. Aku lelah dan aku menyerah.

“Aku ingin kita bercerai.”

Pada akhirnya kalimat itu keluar dari mulutku di hadapan Toby setelah tiga hari dia tidak pulang ke rumah.

Toby terlihat tersenyum sinis di tempatnya. Mungkin tidak menyangka aku akan mengatakan hal itu, karena yang dia tahu aku terlalu mencintainya, bergantung padanya dan seolah tak bisa lepas dari dirinya. Ya, pada kenyataannya memang seperti itu.

Dalam hubungan kami selama ini, akulah yang selalu terlihat tunduk, mengagungkan sebuah kata cinta pada hubungan kami. Nyatanya memang benar aku seperti kecanduan dengan kehadiran Toby. Aku sudah terlanjur menggantungkan hidupku pada pria itu selama ini. Namun, aku juga tidak ingin terus menerus tertekan jika masih bersamanya.

“Apa kamu yakin dengan keputusanmu?” tanya Toby seraya menatapku dari sofa seberang.

Aku menundukkan kepalaku. Jujur, ini bukan sesuatu yang mudah. Aku sudah banyak berpikir sebelumnya sampai pada akhirnya aku pun mampu untuk mengatakan ini pada Toby.

“Aku sudah tidak bisa bertahan lagi, By. Setiap hari kita bertengkar terus menerus dan ibumu—”

“Jangan bawa Ibu sebagai alasan, Laluna Analis!” potong Toby dengan suara beratnya. Aku tahu bagaimana sayangnya dia pada ibu mertuaku. Pantas kalau dia sedikit atau bahkan sama sekali tidak terima kalau aku mengatakan bahwa ibunyalah yang menyebabkan aku menyerah.

“Kamu tahu, kan? Sekali kamu minta pergi dariku, aku nggak akan minta kamu untuk kembali lagi.”

Ya, aku sudah memikirkan ini sebelumnya. Toby adalah pria yang tegas, pendiriannya sangat kuat. Sekali aku meminta dilepas, maka dia tidak akan mencoba untuk menarikku kembali.

“Ya, aku yakin.”

“Baiklah, surat perceraiannya akan segera aku urus. Dalam waktu dekat akan aku pastikan kamu menerima suratnya.”

Satu tetes air mataku jatuh. Aku hanya bisa memejamkan mataku erat dengan kepala yang masih tertunduk menahan isakan yang bisa kapan saja keluar. Aku tidak ingin Toby mendengarnya, walaupun aku tahu dia pasti mengetahui bahwa aku menangis.

Aku merasakan bahwa Toby sekarang tengah berdiri dan memandangku.

“Kamu nggak perlu khawatir. Kamu bisa tinggal di sini. Besok aku akan membereskan semua barangku.”

“Nggak perlu, By.” Aku ikut berdiri sebagai penolakan. “Aku yang akan pindah. Ini rumahmu. Memindah barangku akan lebih mudah karena aku nggak banyak punya barang di sini.”

Setelah mengatakan hal itu, aku langsung berjalan ke kamar. Sebenarnya aku sedikit kecewa, tidak menyangka bahwa Toby bisa secepat itu mengambil keputusan. Tapi, itu juga bagus, bukan? Aku tidak perlu berdebat terlalu panjang lagi. Itulah yang menjadi tujuanku.

Aku tidak salah, kan? Aku melakukan hal yang benar, kan?

To be continue ....

Finally,
Akhirnya aku kembali ke rumah pertamaku.
Gimana kabar kalian di sini?
Masih berniat untuk mengikuti kisahnya Laluna Analis?
Komen banyak-banyak
Biar aku tahu seberapa banyak yang pengen baca.
Kalau dikit, aku hold aja :'(

Sabtu, 10 April 2021
With Luv,
-pigeonpurple-

MimosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang