Ternyata hanya saling mengenal saja tak cukup untuk membangun sebuah "rumah". Memiliki hubungan bertahun-tahun pun tak menjamin dua manusia berbeda kepala itu dapat saling memahami satu sama lain.
Seperti Laluna Analis dan juga Toby Casugraha. Salin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hi Peony~~~
Jangan lupa ramaikan dengan komentar kalian ya. Kira-kira gimana kisah Laluna Analis? Siapa yang nggak sabar? Cung!
. . .
Happy Reading!
🍰🍰🍰
Aku menghela napas, mengeratkan dan genggaman tanganku pada koper hitam yang diturunkan oleh supir taksi beberapa menit yang lalu. Mencoba menarik senyum ketika memandang sebuah rumah sederhana berpagarkan besi sebatas dagu. Rumah di mana Laluna kecil tumbuh hingga dewasa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tangan ringkihku terulur untuk mengusap permukaan besi yang masih mengembun dan saat itu juga sekelebat kenangan kembali merangsek pada ingatan.
“Yah, Luna itu tidak suka kalau punya pagar begini,” keluhku dengan sengaja menghentakkan kaki seraya menunjuk pada pagar besi tua di depan rumah. “Suaranya berisik, Yah. Kasihan Om Har. Nanti terganggu dengan suara krit-krit pagar kita.”
Aku menirukan suara pagar tua berkarat rumahku dengan fasih. Sedangkan Ayah malah tampak tersenyum dan mengusap kepalaku.
“Memangnya Om Har pernah protes ya dengan Luna?”
Aku berpikir sejenak dan menggeleng pelan. "Tidak, sih," tukasku yang kemudian mulai mendekat pada Ayah dan sedikit berbisik. "Tapi Om Har sudah tua. Kasihan."
Lantas kami berdua cekikikan bersama.
"Iya, nanti ayah ganti dengan pagar yang tidak bunyi krit-krit."
Aku menggigit bibir bawahku seraya tersenyum kecil. Itu semua hanyalah alasan yang sengaja aku ciptakan pada Ayah. Karena dulu aku sering sekali pulang terlambat dari bermain di rumah Om Har. Dan ketika pulang aku sudah berniat untuk diam-diam agar tak ketahuan. Namun karena pagar tua itulah yang membuat Ibu sadar terlebih dahulu. Berakhir aku yang kena omel.