Dor!
Rea menembak kepala seorang pria gemuk dengan jas berlumuran darah.
Ia lalu menelpon kliennya dengan earpiece yang terhubung.
"Halo Tuan."
"Apakah sudah selesai?" tanya klien tersebut.
"Benar, dan sesuai permintaan anda. Saya sudah meninggalkannya di gedung tua yang anda minta."
"Bagus sekali, violet! Kau memang sangat memuaskan. Akan kukirim bonus untukmu!"
Violet, itulah nama samaran Rea sebagai pembunuh bayaran. Lalu ia melihat notifikasi transfer yang cukup besar pada smart watch nya.
"Senang bertransaksi dengan anda. Kalau begitu selamat malam."
Setelah mematikan panggilan, Ia lalu memandangi sekilas pria itu. Kemudian ia melompat ke atas, menuju atap bangunan.
Rea berdiri pada puncak bangunan sambil menikmati semilir angin yang berhembus damai.
anginnya sejuk
Tak lama ia mendengar dua buah mobil mendekat, segera ia mengamati siapa mereka.
mungkinkah mereka disini untuk mengambil mayat itu?
Terlihat beberapa orang dengan setelan hitamnya keluar dari mobil. Mereka segera memasuki gedung.
Kemudian seorang lelaki yang jauh lebih muda dibanding lainnya, baru saja keluar dari mobil yang lebih mewah, setelannya pun terlihat mahal.
apa dia client nya?
Tak disangka pria itu mendongak, dan mata mereka bertemu.
eh?
Rea tahu klien tidak akan melanggar kontrak atau menjebaknya. Karena itu juga akan menjadi kerugian besar bagi klien.
Ia juga selama misinya tidak pernah ada yang melihatnya di lokasi perkara.
Karena itu tak pernah terjadi, Rea sedikit terkesiap walaupun scarf hitam dan pakaian serba hitamnya benar-benar menutupi identitasnya.
Lelaki itu lantas tersenyum tipis. Kacamata hitam yang bertengger, menambah kesan misterius sekaligus tampan, tentunya tak berlaku bagi Rea.
aneh
Rea segera menjauh dari lokasi itu, dengan meloncati atap.
Ia benar-benar terlihat seperti seorang ninja, dengan rambut silver pony tail yang berkibar tertiup angin.
"Entah mengapa, aku ingin segera menemui Arel." ia semakin mempercepat hingga tiba menuju jendela apartement.
Rea menatap Arel yang tertidur di sofa. Tubuhnya meringkuk kedinginan.
Rea yanh masih lengkap dengan pakaian serba hitamnya duduk di samping Arel.
Ingatannya menerawang pada beberapa jam yang lalu, saat Arel berusaha memasakkan 7 makanan favoritnya.
Rea yang mencium aroma harum masakan secara mandiri melangkahkan kakinya ke luar kamar.
Matanya berbinar menatap piring-piring yang tertata rapi dengan makanan lezat di dalamnya.
Arel yang sudah hampir tumbang, melangkah menata makanan terakhir pada meja. Namun kakinya goyah-
"Arel!"
Rea secepat kilat melesat menangkap Arel, posisinya seolah memeluk dari belakang dengan tangannya menopang tangan Arel agar makanan tetap aman.
![](https://img.wattpad.com/cover/260387430-288-k213973.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Gigolo So Cute [HIATUS]
RomanceArel, lelaki berumur 20 tahun yang memiliki kecantikan di atas rata-rata. Membuat setiap perempuan iri ketika melihatnya. Para lelaki pun bisa terpesona dan lupa akan orientasinya. Namun, di suatu malam. Saudara kembarnya Aron. Menjualnya pada kena...