"Baik, silahkan tanda tangan disebelah sini. Untuk kontrak iklan akan dibicarakan dengan manajer. Anda bisa beristirahat di ruangan sebelah atau di kafetaria kami."
"Terima kasih. Saya akan menunggu di kafetaria. Tolong sampaikan pada manajer saya, saya menunggu disana."
Gadis berambut hitam sebahu itu melangkah menuju lift yang membawanya ke kafetaria perusahaan tersebut. Beberapa staff disana menyapa gadis itu dengan senyuman dan membungkuk dengan sopan saat berpapasan dengannya. Tidak heran karena gadis itu adalah Seo Min Jeong, aktris yang memulai debutnya sebagai model dan kini menjadi sosok yang diincar banyak perusahaan.
Gadis itu melangkah keluar dari lift namun matanya berpapasan dengan sosok lelaki berambut pirang yang memasuki lift itu. Min Jeong terdiam sejenak lalu membalikkan badannya dan lift itu sudah menuju ke lantai tempat direktur dari perusahaan itu. Sejenak ia terdiam di depan lift, namun seorang staff menyapanya hingga membuat apa yang dipikirannya menghilang.
"Min Jeong-ssi?"
"Ya? Ah, maaf aku menghalangi jalan kalian." lalu gadis itu melangkah memasuki kafetaria.
Hanya memakan waktu sekita 10 menit, manajer dari Min Jeong turun dan menjemput artisnya dan membawanya ke mobil. Manajer itu menjelaskan beberapa iklan yang akan didapatkan dari perusahaan ini tetapi Min Jeong tidak sedikitpun mendengarkan penjelasan dari manajernya. Bahkan ia baru tersadar dari lamunannya saat kakinya tersandung sepatunya sendiri.
"Min Jeong-ah, kau tidak apa-apa? Apa ada hal yang mengganggu pikiranmu? Atau kau tidak ingin iklan perusahaan ini?" tanya sang manajer dengan wajah panik.
"Tidak, hanya ada yang kupikirkan saja. Soal kontrak nanti jelaskan saat di apartemen, aku ingin beristirahat."
"Tunggu, kau tidak lupa kalau malam ini ada makan malam dengan The Jewelry kan?"
"Ah, aku lupa gaun yang ku pesan. Apa bisa sampai tepat waktu? Atau coba kau hubungi pemiliknya untuk mengirim ke apartemen atau studio. Sepertinya waktunya tidak cukup kalau aku harus mampir ke apartemen. Hubungi Si Yeon untuk mengambil sepatu yang kupakai saat acara penghargaan tahun lalu."
Mobil van hitam itu menuju ke sebuah studio di daerah Sinsa-dong. Jalanan yang cukup padat sore itu membuat Min Jeong, A-Young sang manajer, serta Tae Hoon yang kini tengah menyetir menjadi panik karena takut mereka tidak sampai tepat waktu. Beberapa kali A-Young menerima telepon dari rekan kerjanya yang lain, sedangkan Min Jeong terus menerus melihat keadaan sekitar sembari sesekali melihat ke arah jam tangannya.
"Tolong masker dan topi serta kacamata ku. Kita tidak bisa hanya berdiam menunggu disini. Dari sini ke studio memakan 15 menit perjalanan dengan taksi kalau kita bisa berjalan ke arah Cheongdam-dong. Tae Hoon oppa bisa melewati jalan yang agak memutar, mungkin akan sampai di studio dalam 40 - 45 menit, tapi bisa dipastikan aku akan selesai bersiap dan kita bisa langsung ke The Finest Lounge tepat waktu."
A-Young langsung bergegas menuju studio diikuti oleh Min Jeong yang berjalan setengah berlari menuju ke persimpangan Cheongcam-dong. Setelah mendapat taksi, mereka sedikit merasa lega bahwa jalanan cukup sepi sehingga mereka cukup cepat sampai di studio. Dengan nafas sedikit tersenggal, mereka berdua tertawa saat saling bertatapan.
Setelah sampai di studio, mereka langsung naik menuju ruang ganti. Dengan waktu yang sangat sedikit, Min Jeong mandi dengan terburu-buru. Setelah memakai gaun yang baru sampai diantar oleh kurir, Min Jeong langsung duduk dan dirias selama hampir 20 menit. Untung saja para staff sudah terbiasa sehingga bisa menyelesaikan riasan Min Jeong dengan cepat.
"Tae Hoon sudah sampai di bawah." Kata A-Young setengah berteriak dari ruang kantornya di seberang ruang ganti.
"Aku sudah selesai. Tolong bawa sekalian naskah dari sutradara Kim juga proposal dari The Jewelry yang kemarin diperbarui. Ada yang ingin kudiskusikan kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
This Journey
RomantikMencoba bertahan, namun kenyataan tidak seindah yang diharapkan - OYH Jika takdir yang mempertemukan kita, jangan pernah menyangkal bahwa kita ditakdirkan bersama - CJ Aku tidak tahu apa yang salah dengan jantung ku saat bertemu dengan mu - PJM Yang...