"Nana, ikatin pitanya dong" panggil Purnama kepada Aruna. Hari ketiga ospek SMA Gerta Jaya dimulai dengan baris berbaris, untuk mensidak siswa yang ketahuan tidak memakai perlatan ospek lengkap. Purnama yang kesulitan memasang pita dilengannya, akhirnya menyerah, meminta tolong Aruna yang ada di sebelahnya.
"Kebiasaan" jawab Aruna, ini baru hari ketiga dan Purnama sebagai ketua kelompok cacing memang selalu menempel ke Aruna
Beranjak dari lapangan, semua siswa langsung diarahkan ke aula, lagi lagi purnama duduk di sebelah Aruna. Aruna tidak mengerti kenapa anak ini terus menempel dengannya, Aruna memang beberapa kali membantunya menyusun yel-yel, mengatur barisan, sampai menjadi penitipan handpone oleh teman satu kelompoknya, dan memang karena dia ingin, sifatnya yang bossy dan perfeksionis membuat Aruna bersikap demikian, namun, hal tersebut juga yang membuatnya lumayan dekat dengan Purnama.
Panjang lebar guru di depan berpidato tentang keaktifan Sekolah dalam berbagai bidang, bahkan panjangnya mengalahi kumisnya.
Berkali kali diucapkan kata selamat datang oleh guru yang bernama pak Yanto itu, kalau kata Aruna sudah pasti pak yanto bisa mengalahi rekor pengucapan selamat datang mbak/mas indomaret depan sekolah.Kebiasaan aruna mencoret halaman paling belakang bukunya kambuh, dia menggambar sosok peri ala anak TK yang sudah pasti bentuknya absurd, pokoknya asal ada sayap aja deh di belakang. Purnama yang melihatnya langsung mengambil paksa buku Aruna, kemudian ikut menggambar.
Purnama menambahkan tanduk di atas kepala peri yang digambar Aruna, membuat gambar tesebut menjadi iblis, dengan tawa kecil purnama mengembalikan buku tersebut ke Aruna dengan keadaan tertutup.Ketika Aruna membuka buku tersebut, bukannya kesal Aruna malah sakit perut menahan tawa.
Bagaimana tidak si peri yang berubah menjadi iblis ditambahkan plot teks dengan tulisan "kita sebut saja bapak di depan itu, bapak kuban(kumis uban)!!"Kini Aruna menggambar sosok peri lagi dia membalas plot teks dari Purnama "nggak keren ah sebut saja bapak kule(kumis lele)"
"makan tai dong" jawab sosok iblis dari Purnama
"makan makanan indomaret, ketagihan selamat datang" balas Aruna dengan sosok perinya
"kalau Kakak yang ini cantik jadi ga tega ni ri, terlalu cantik buat diomongin" balas purnama dengan menambahkan plot teks lagi di sosok iblisnya saat melihat seorang wanita dengan baju putih sedang menampilakn seni bela diri di depan
"cantik apanya blis, dia gerak gerak mulu takut sawan" balas Aruna
"itu dia contohin gerakan karate! dasar peri bodoh " sahut purnama lagi kini dia memandang kearah aruna yang ada disebelahnya dengan tatapan kesal
"iblis jelek" sahut aruna langsung dari mulutnyaAkhirnya selama penjelasan dari guru maupun kakak kelas di aula Aruna dan purnama bersahut sahutan melalui gambar Peri dan Iblis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sem"Purna"ma
Non-Fiction"kita yang salah Aruna bukan cuma kamu" jawab pria berbadan tegap itu dengan mata lirih "bukan, tapi cinta kita" jawab perempuan dihadapan pria lirih itu, Aruna, matanya sembab dengan wajah yang memerah, perlahan dia membalikkan badan, meninggalkan...