Sebuah cerita klise tentang dua orang yang berbeda dengan sebuah masalah yang sama tetapi dengan cara pandang yang berbeda.
Satu masalah yang sama,
Dua orang yang berbeda,
Dengan cara pandang yang unik.
Satu hal yang perlu kalian tahu, ceritanya tid...
"Layaknya dosis obat, kadar kebahagiaan memiliki ukuran yang berbeda-beda di setiap individu"
------------------
Suatu hari di dalam kelas X IPS 2
Sedang terjadi sebuah wabah yang membuat semua siswanya bertingkah layaknya seekor anak ayam kehilangan induk, ke sana-kemari tanpa tujuan yang jelas, melakukan hal-hal aneh, melarikan diri entah kemana dan masih banyak lagi, itu semua disebabkan oleh wabah yang dikenal dengan free-time atau jam kosong alias jamkos.
Katanya ini adalah sebuah kebahagiaan tiada tara bagi mereka.
termasuk dengan 2 orang yang sedang asyik mengobrol di belakang kelas yaitu Aldo dan Eres. Aldo adalah seorang siswa biasa yang dikenal pintar dan penakut, sedangkan Eres hanya siswi ceria dan sedikit lemot.
Entah bagaimana dunia membuat mereka bertemu satu sama lain pada hari orientasi sekolah tetapi itu bukanlah hal yang penting, kan?
"Eh eh, katanya nilai ulangan udah dipajang woy," teriak seseorang yang membuat seisi kelas berlari keluar layaknya dikejar hantu.
Kini, mereka semua sedang berdiri di depan papan pengumuman untuk melihat hasil dan seperti biasa Aldo menduduki peringkat pertama, sedangkan Eres berada di peringkat 19 dari 31 siswa.
Eres yang melihat peringkatnya langsung beranjak pergi seraya mengumpat, sedangkan Aldo yang sudah tahu akan sifat temannya langsung mengejar dan bertanya kenapa, sayangnya yang ditanya hanya diam tak menjawab.
Mereka berdua memutuskan kembali kelas dan duduk di tempat masing-masing, Aldo yang melihat temannya masih kesal hanya tertawa kecil seraya tersenyum tanpa si Eres sadari.
Eres yang merasakan suasana di sekitar mereka sangat sepi berusaha memecah suasana dengan membuka obrolan tak jelas yang membuat suasana semakin canggung.
Entah atas dasar apa, Eres membuka obrolan yang sedikit aneh, mungkin.
"Do, lu pasti jadi orang enak banget selalu dapat nilai bagus, sedangkan gua nilai 90 aja nggak pernah kesampean, nasib-nasib."
"Lebay, biasa aja kali," Ucapnya yang membuat Eres tersulut emosinya dan memberi tatapan tajam.
"Maksud lu apa? Lu jangan merendah untuk meroket dong, jelas-jelas lu peringkat pertama terus ya pasti lu bahagia lah. Nih ya Do dengerin, gua yakin pasti idup lu lebih bahagia dari gua, lu punya semua yang gua pengen, lu bisa ngelakuin apa yang lu mau tanpa harus mikirin hal-hal lain. Udahlah ngaku aja nggak usah ngeles, Do," ucap Eres membara-bara.
Aldo yang mendengarnya langsung terkejut bukan main dan merasa marah, bagaimana bisa temannya berkata seperti itu hanya karena sebuah nilai ulangan.
Aldo langsung berdiri dari kursinya dan menatap Eres tajam lalu pergi meninggalkan kelas, Eres yang bingung akan perubahan sifat temannya lalu mengejar dan menahan tangannya.
"Do do, lu mau kemana? lebay tau nggak sih lu tuh."
"Masih peduli sama gua? Yang perlu lu tahu nggak semua orang bahagia, Res," ucapnya dengan nada sinis lalu pergi meninggalkannya.
------------
Hai kakaw 🍫
Apa kabar kalian? Sokap itu selalu, kawan.
Kalau aku sih lumayan suka tapi aku nggak tahu kalau ada kurang, kurangnya dimana.
Udah kali ya?
Part ketiga masih dalam proses pratinjau cerita, jangan lupa dibaca juga kalau udah rilis ya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.