SATU || part 2/3

33 0 0
                                    

     benar kata pepatah 'nakal boleh, bego jangan'.
namun, kalau bagi Geri, bisa melanjutkan sampai SMA saja sudah merupakan sebuah keajaiban dunia ke delapan.
     "yoi, santai bro" balas rio. "jadi, gimana kabarnya bu Ida?" tanyanya kemudian sengaja meledek Geri. bu Ida adalah kepala sekolah SMP Maria Santa, yang menjadi musuh bebuyutannya Geri.
     "makin galak dia, apalagi kalau liat gue, sensi, kayak mau makan orang".
     bukan tanpa alasan kenapa seorang kepala sekolah bisa membenci Geri. semua itu berawal sewaktu dia masih duduk di kelas delapan dan akan mengikuti upacara bendera. pada detik - detik kepala sekolah sedang menyampaikan amanatnya, Geri melemparkan lelucon, lalu tertawa terbahak - bahak dengan teman - temannya.
     tentu saja, bu Ida jadi kesal, Geri langsung dipanggil untuk maju, lalu dipaksa memimpin doa. di hadapan para guru langsung memelotot, dan semenjak hari itu, dia resmi menandai diri sebagai seseorang yang bakal selalu bermasalah dengan bu Ida.
     "betewe, itu anak kelas sepuluh juga, kan?" Rio menunjuk ke depan, pada tiga orang cewek yang duduk di seberang.
     pakaian putih abu - abu yang terlihat masih baru langsung bisa menunjukkan bahwa mereka mesih kelas sepuluh. namun, pakaian cewek - cewek itu begitu mencolok. sepatu pantofel hitam mengkilat, kaus kaki warna - warni, ditambah mereka cekakak - cekikik dengan berisik.
     "oh itu, si Dinda, queen bee dari geng The Satan." Budi menjawab sambil mengaduk es-tehnya yang kemanisan.
     "apaan tuh?" Geri mengernyit, tidak pernah dengar nama yang disebutkan oleh Budi.
     "Dinda satu SMP sama gue, dulu dia ketua geng The Satan. isinya, dia sama beberapa teman ceweknya yang setipe. meski sering bikin masalah, dia nggak pernah dapet teguran, kabarnya punya dekengan. ada guru BK yang naksir sama dia." Budi menunjuk Dinda. "di sebelahnya itu, juga satu SMP sama gue. namanya Jassy. mereka punya peraturan sendiri, yang boleh gabung cuma orang kaya. maklum aja, bokapnya Dinda itu pejabat yang wajahnya sering mondar - mandir di media massa. tuh lihat, mereka serangamin warna kaus kaki tiap harinya."
     "daleman mereka diseragamin juga nggak, ya?" komentar Rio polos yang seketika membuat Geri terbahak, "kayaknya sih sama, beli yang grosiran." dia menjawab masij terbahak - bahak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kisah untuk geriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang