.
Mentari pagi di Korea mulai meninggi kesibukan orang-orang pada kota Seoul terlihat berlalu lalang memadati area pejalan kaki. Seseorang bertubuh tinggi dengan hoodie hitam dan earphone yang senantiasa menghiasi telinganya ikut berhambur bersama pejalan kaki lainnya. Ia menyebarang jalan untuk sampai pada halte bus di seberang jalan.
"Hari ini sepertinya akan sangat terik" - gumamnya sambil melihat ponsel tentang berita cuaca di Seoul.
Lalu ia mendongakkan kepala saat bis sudah sampai didepannya. Ia segera menaiki bis itu dan menyimpan ponselnya kembali kedalam saku hoodienya.
Seseorang itu bernama Yedam. Seperti biasa sebelum memulai aktivitasnya sebagai idol, ia tidak lupa akan kewajibannya menghadiri kelas sebagai salah satu mahasiswa yang sudah terdaftar. Musim semi ini akan menjadi semester keduanya di Universitas.
Pintu bis ditutup saat sopir memastikan tidak ada penumpang lain yang akan naik. Bis itu mulai berjalan meninggalkan haltenya.
Namun di seperempat perjalanan tanpa diketahui seorang gadis berlari mengejar bis itu dengan tergesa-gesa.
"Stop! Please somebody stop the bus!" Ucap gadis itu seraya berlari.
Yedam yang melihat seorang gadis berlari hanya menatapnya dengan pandangan cuek.
Namun entah kenapa tangan Yedam menekan bel di dekat jendela membuat bis itu langsung berhenti karena ada seseorang yang menekan bel.
Setelah mengucapkan terima kasih, Kinan segera mengambil tempat duduk di barisan paling belakang.
Dalam perjalanan menuju universitas Kinan melanjutkan aktivitasnya menghafal beberapa kata-kata dalam bahasa Korea.
Sementara Yedam bersikap acuh mendengar bisikan-bisikan beberapa orang disekitarnya dan hanya diam sambil melihat jalanan Seoul dan
menikmati perjalanannya menuju ke kampus.Setelah 15 menit perjalanan bis yang mereka tumpangi berhenti, Kinan segera turun dan berjalan masuk ke gerbang kampus yang sama dengan Yedam.
Yedam melangkah kakinya memasuki kampus tanpa mengindahkan gadis disebelahnya. Ia memasuki universitas layaknya idol yang sedang di atas panggung semua orang menatapnya kagum karena ketampanan dan tinggi badannya proposional. Namun Yedam mengabaikan semua kericuhan lingkungan sekitarnya.
Yedam memilih menutupi wajahnya dengan masker hitam dan tudung hoodie miliknya.
Kinan menatap bingung orang-orang disekitarnya. Ia berpikir bahwa reaksi mereka karena melihat kedatangannya.
"Murid baru seaneh itu ya?" pikir Kinan.
Kinan segera berbelok menuju gedung sastra kesenian untuk mendaftarkan namanya sebagai mahasiswi exchange. Menghiraukan reaksi aneh yang ia lihat saat masuk gerbang.
Entah kebetulan apa yang menghubungkan keduanya. Yedam baru keluar dari ruang administrasi mengurus sesuatu tentang jadwal perkuliahan yang sudah tertinggal akibat kesibukannya sebagai idol. Karena terlalu terburu-buru mengejar dosen yang bersangkutan tanpa sengaja Yedam menabrak seseorang yang lewat didepannya.
"Sorry.." -Kinan segera membereskan kertas mereka yang jatuh berhamburan dan saling tercampur.
Kinan mengambil kertas yang tidak sengaja terinjak sepatunya. Dan sedikit meninggalkan bekas kotor diatas kertas tersebut.
Yedam memandang siapa orang yang menginjak kertas itu. Gadis yang sama saat ia berangkat menuju kampus tadi.
"Aku akan menggantinya maaf" -ucap Kinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Stranger
FanfictionMy eyes refuse To watch you leave, So tears will blur The memory . Terkadang cinta bisa datang diwaktu yang salah. Dan saat hal itu tiba ternyata semuanya sudah terlambat. Pilihannya hanya dua... Memaafkan masa lalu dan tetap berjalan. Atau membiark...