5

93 19 4
                                    

Di saat para murid pulang sekolah, para guru berkumpul di ruang guru. " pak Ari, anak murid mu ada yang ketahuan mencontek tadi " jelas gru pengawas 11 ipa 2 tadi. " hah siapa yang nyontek? " jawab pak ari. " kamu pasti ga akan percaya pak, yang ketauan nyontek itu Sarah. Nih kertas contekan yang jatuh dari tempat pensil nya saat itu. " Guru pengawas itu memberikan kertas berisi jawaban itu. Pak Ari sangat bingung dan terheran heran juga tentu saja tidak percaya kalau Sarah melakukan hal itu.  " tidak mungkin dia mencontek, saya yakin betul Sarah tidak mungkin melakukan hal itu. " pikir pak Ari dalam hati nya itu. Pak Ari yang tidak percaya kalau Sarah, anak murid nya yang ia kenal jujur dan baik itu mencontek saat ujian melihat secarik kertas sudah di lipat lipat yang tadi guru pengawas berikan kepada nya. Tiba tiba ia mengingat sesuatu. " loh, tulisan ini tidak seperti tulisan Sarah. Saya tahu betul tulisan nya tidak besar besar seperti ini. Tapi saya juga merasa tidak asing dengan tulisan ini. Tapi lihat dimana nya tulisan nya "fikir pak Ari.

Sedangkan guru guru pun mengurus kertas lembar jawaban ujian tadi. Saat bu Heni sedang memeriksa lembar jawaban kelas 11 ipa 2, ia tidak sengaja menjatuhkan lembar jawaban milik Anin. Kertas nya jatuh sampai kebawah meja pak Ari karena tertiup oleh angin ac . Pak Ari pun mengambil kertas yang berada di kaki nya itu. Ia terkejut karena tulisan itu, sama persis dengan tulisan yang ada di kertas contekan yang diberikan oleh guru pengawas tadi. " loh kok kenapa tulisan nya sama persis dengan tulisan yang ada di kertas contekkan tadi ya" Pak Ari pun tambah kaget karena melihat nama dari pemilik kertas tersebut. " hah ? ini kertas milik Anin ? " . Setelah diteliti lebih lanjut, semua guru pun menyadari dan menyatakan bahwa kertas contekkan itu patut dicurigai dengan kertas milik Anin dikarenakan tulisan tangan nya yang sangat serupa itu. Akhirnya para guru pun menyepakati untuk mempertanyakan kejelasan itu ke Anin. Pak Ari pun memanggil Anin dan Sarah ke ruangan nya. Pak Ari menekan tombol unmute mikrofon speaker pemberitahuan " Anin dan Sarah, tolong datang ke ruang guru sekarang. " ujar pak Ari, suara itu bisa di dengar satu sekolah. Mendengar suara tersebut, Anin dan Sarah langsung menuju ruang guru. Tidak lama kemudian, mereka berdua pun datang ke ruangan guru dan bertanya " Nin, ayo jujur sama bapak. Apa benar kamu yang nulis kertas contekan ini? " tanya pak Ari. Sarah yang tidak tahu apa apa kebingungan, dia teringat saat Anin meminjam tempat pensil milik nya. Anin pun kaget dan menjadi sangat panik " Hah apa apaan, kok bisa bisanya bapak nuduh saya kaya gitu. Jangan seenaknya dong, saya bisa lapor orang tua saya loh. Jangan mentang mentang dia murid baru terus bapak belain dia mati matian. Lagian juga buktinya apa saya naro kertas yang saya bikin di tempat pensil nya si Sarah " ucap Anin dengan nada lantang.


Tanpa sadar ia membuka rahasia nya sendiri sehingga dengan tidak secara langsung, semua orang tahu kebenarannya. "Oh jadi benar kamu yang menulis contekan itu lalu kamu letakkan di tempat pensil milik Sarah? Untuk apa kamu menaruh kertas itu di tempat pensil Sarah? Kamu juga tadi ikut menuduh Sarah kan? Maksud kamu apaa? Kenapa kamu melakukan hal seperti itu? " Pak Ari terkejut dan bertanya seperti itu. Anin pun ikut terkejut karena kebohongan nya terbongkar. Ia pun akhirnya mengatakan kebenaran nya dengan kesal. " Iya, emang saya yang taruh kertas itu di tempat pensil Sarah. Lagian siapa suruh bisa bisanya dia mau ambil posisi saya di sekolahan ini? semenjak dia masuk di sekolahan kita, saya sudah tidak dikagumi lagi oleh yang lain nya, saya juga tidak jadi peraih nilai tertinggi lagi. Sebelumnya tidak ada yang bisa menyaingi saya kan? Apalagi dia malah kepilih jadi perwakilan sekolah untuk ikut lomba? ya jelas saya marah ! " luap Anin kecewa sambil marah marah. Pak Ari pun menjawab, " ya tapi kamu juga tidak bisa seenaknya begitu, bersaing boleh, tapi bersaing lah secara sehat, jangan curang dan menjatuhkan orang lain. Apalagi sampai memfitnah orang seperti ini. "


Suasana di ruang guru saat itu sangat tegang, tapi ternyata tombol mute  mikrofon speaker pemberitahuan sekolah belum ditekan oleh pak Ari sehingga pembicaraan mereka terdengar oleh satu sekolah. Sekarang, satu sekolah mengetahui kebenarannya.


Di waktu yang bersamaan tetapi di lain tempat, semua orang terkejut dan kebingungan mendengar pembicaraan mereka. Orang orang di kantin semua bertatap tatapan kebingungan. Raina dan kawan kawan bertanya tanya. " Loh hah? Tuh kan, gua yakin banget Sarah gak bakalan kayak gitu." Ujar Raina. " Tapi gua juga ga nyangka Anin bisa sampe kayak gitu. " Tambah Tyas. Tidak hanya mereka yang membicarakan perihal masalah itu tetapi murid-murid di sekolah juga membicarakan hal tersebut.


Sedangkan keadaan di dalam ruang guru, mereka yang tidak mengetahui jika tombol mute belum ditekan tidak mengetahui apa yang terjadi. " Ya sudah, selesaikan masalah kalian berdua masing-masing. Sekali lagi bapak ingatkan, bersaing boleh, tapi bersaing secara sehat. Jangan meng-kambing hitamkan orang lain. " Ujar pak Ari. " Sekarang kalian boleh keluar, oh iya dan satu lagi, untuk kamu Sarah, nanti akan diadakan ujian ulang untuk kamu. Dan kamu Anin, ujianmu kali ini, akan di nol kan." Tambah pak Ari ke Anin dan Sarah. Anin yang kesal langsung dengan spontan mengatakan " GAK JELAS DASAR GURU PILIH KASIH " lalu membanting pintu ruangan guru sehingga guru guru terkejut dan menoleh ke arah pintu. Sarah pun berterima kasih ke pak Ari " Terima kasih banyak pak, kalau bapak tidak membantu saya, tidak tahu lagi harus bagaimana. Saya sangat berterima kasih pak. " Kemudian pak Ari menjawab " Iya Nak, bapak juga minta maaf karena baru saja kamu masuk di sekolah ini, sudah ada keributan seperti ini. " Sarah mengangguk dan permisi keluar dari ruang guru.

Sarah pun menuju kantin, tapi saat ia melewati toilet sekolah, tiba tiba Anin menarik Sarah masuk ke dalam toilet. Di dalam toilet Anin berkata " Masalah ini, jangan sampai orang lain tau. Kalau sampai lu nyebar ke orang orang, awas aja gua jamin lu gak bakalan tenang. " Ucap Anin dengan marah dan kesal ke Sarah. Kemudian Anin pun meninggalkan toilet dan keluar menuju kantin. Sarah kebingungan dan keluar toilet menuju kantin juga.

Saat tiba di kantin, teman teman Sarah langsung menghampiri Sarah dan mengatakan " Tuh kan Sar ! Kita tahu betul kalau Anin iri sama kamu, tapi kita ga nyangka kalo dia sampai begitu. " Ucap Raina dengan raut wajah terkejut. Sarah lebih terkejut, ia kebingungan kenapa Raina bisa mengetahui cerita yang sebenarnya. " Loh ka-kalian tau dari mana? " tanya Sarah terbata.
" Iya tadi kita tau dari speaker pemberitahuan, mikrofon nya ga di mute jadi kita satu sekolah bisa denger pembicaraan kalian dari speaker.." Jawab Tyas
Anin tidak sengaja mendengar pembicaraan tentang hal itu, ia pun terkejut.
"Oh jadi ini yang iri dan suka cari sensasi itu ya. Memfitnah orang sembarangan demi popularitas?" ujar salah satu orang di kantin saat itu. "Percuma pintar dan cantik kalau sumbu pikirnya dangkal, egois, sombong banget, iri hati pula" tambah salah satu orang. Karena malu, Anin pun berlari sambil menangis. Sarah hendak mengejar Anin tetapi teman temannya melarangnya. "Sudah, orang seperti dia, gausah di hiraukan" kata Tyas. "Mending sekarang kamu makan, sebentar lagi istirahat selesai. Kita harus isi tenaga buat pelajaran bu Rissa, habis ini kimia loh ! " Raina menambahkan dan akhirnya mereka kembali menuju meja makan lalu makan.

TETTTT TETTTT TETTT. Bel tanda istirahat telah usai tiba, mereka semua masuk ke kelas masing masing tapi ada yang aneh. Saat mereka masuk ke kelas, mereka tidak melihat keberadaan Anin. "kemana tu si anak iri dan sombong itu" nyinyir salah seorang murid di kelas. "Gak tau deh, lagi bikin kertas contekan terus di taro di tempat pensil orang lagi kali. Ups" ledek salah satu anak murid di kelas. " kalian ini pada ngomong apa sih, jangan kayak gitu, tiap orang wajar kok buat kesalahan. Apa salahnya memaafkan? " lerai Sarah. Lanjut saja jam pelajaran mereka sudah dimulai, mereka belajar hingga jam menunjukan pukul 15.00 WIB tanda waktu sekolah sudah usai. Tetapi sejak awal pelajaran dimulai, Anin tidak hadir selama pelajaran. Sarah pun kebingungan dan khawatir dengan keadaan Anin.

Akibat dari rasa iri dan sombongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang