Buruk! Soobin sudah menganggap kejadian tempo hari sebagai mimpi buruknya. Setelah ia sadar dari pingsannya, orang pertama yang Soobin lihat adalah Daehwi. Lalu Jessi, kemudian Karina. Cukup mengejutkan memang dengan kehadiran dua rekan baiknya Jessi dan Karina. Namun setelah mendengar penjelasan dari Daehwi secara jelas, mereka dihubungi Daehwi setelah Daehwi membawa Soobin ke rumah sakit terdekat.
Mereka menemui Soobin dengan tergesa-gesa dan luar biasa paniknya sampai-sampai Jessi harus memasang bulu mata satunya di rumah sakit. Sedangkan Soobin yang merasa lega dengan perhatian sahabat-sahabatnya, mencoba untuk tidak berkata apa-apa soal kejadian di basemen tempo hari. Ia akan menikmati hikmah dari kejadian itu dengan berkumpulnya sahabat-sahabatnya.
Hari ini Soobin disibukkan kembali dengan rutinitasnya sehari-hari. Seperti yang telah direncanakan sore ini, tepatnya pukul 18.30 ada pertemuan dengan sang aktor yang akan menjadi lawan mainnya di film terbarunya di Amerika.
Dengan ditemani sang manajer Daehwi, Soobin datang mengenakan mantel abu dengan bulu di bagian lengan dan syal berwarna ungu terang kesukaannya. Tidak lupa dengan kacamata gelap sebagai penutup warna matanya yang terlalu kontras untuk dikenali sebagai Aktor papan atas.
Bisa gawat jika penyamarannya terbongkar. Dan begitu boot berantai perak menapaki lantai kafe tempat pertemuannya, Soobin melihat meja dengan nomor yang disebutkan sebagai tempat sang Aktor menunggu. Pria itu pun tak jauh dengan penampilan Soobin saat ini.
"Maaf, ada sedikit gangguan jadi datang terlambat." sapa Soobin memulai dan mengambil duduk di hadapannya dengan meja berbentuk segiempat sedang.
"Tidak masalah, aku juga baru datang." senyum sang lawan bicara mengambil buku pesanan di depannya. "Jadi kau ingin pesan apa?" tanyanya tanpa mengindahkan tatapannya dari buku pesanan.
"Apa saja, aku menyukai semua menu di kafe ini."
"Baiklah, karena ini musim dingin jadi aku akan memesan coffe chocolate dan coffe latte, apa kau keberatan?"
Soobin menggelengkan kepala sebagai kode bahwa ia tidak keberatan. Lalu sang Aktor tersenyum dan menyerahkan pesanan mereka kepada pelayan yang bertugas.
Si pria membuka kacamatanya dan nampaklah iris berwarna madu jernih menatap Soobin. Seperti terhipnotis, pemuda itu juga membuka kacamata hitamnya memperlihatkan sinar coklat yang diterpa lampu gantung kafe, lalu menghipnotis si madu jernih untuk menatapnya lebih lama.
Ya, si pria terpesona pada Soobin di pertemuan pertamanya. Tanpa aba-aba lagi, si pria segera mengulurkan tangan kanannya yang disambut penuh Soobin.
"Kenalkan, Hwang Hyunjin,"
"Choi Soobin, salam kenal."
Soobin... Hyunjin pernah dengar dengan nama marganya. Marga Choi bangsawan pada jaman Joseon.
"Aku sudah dengar tentang dirimu dari managerku bahwa kau adalah Aktor terkenal dalam laga action. Jadi aku harap mendapat pelajaran dan banyak pengalaman berharga darimu. Karena ini film action pertamaku, aku minta bimbingannya darimu." tutur Soobin meminum coffe lattenya yang sudah sampai di antar pelayan.
"Ya, aku juga sudah dengar tentang dirimu dari managerku juga. Bahwa kau Aktor terkenal yang telah sukses memerani berbagai peran. Aku merasa cocok melihat kinerja aktingmu yang di juluki 'Pangeran Drama' dan itu pastinya tidak akan menyulitkanku untuk membimbingmu kan?" jawab Hyunjin yang mulai senyum-senyum sendiri setiap bertatapan dengan Soobin.
"Dari nada bicaramu sepertinya kau keberatan." goda Soobin menangkup gelas coffenya dan membalas senyuman tak karuan Hyunjin.
"Ah tidak, aku senang berbagi ilmu." jawab Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAREM (Yeonbin Another Love Story)
HorrorLapak bxb 👨👨👧👦👬 Daerah Soobin harem 💜🐰 Daerah Soobin bottom valid dot kom 🐰👉👌💦 Genre all : horror, romance, slice of lice, school life, nc, family, friendship, alternatif universe, thriller, mystery, hurt/comfort, angst, seks, threesom