The Nightmare World

Chapter 3 : Perpustakaan

"Sekilas Dalam Dunia Mimpi Buruk!"

Hakim Orochi memulai pelajaran hari itu dengan nada menakutkan dan dengan mata yang melotot, dimana dimata Sasuke Hakim itu tampak seperti penyihir.

"Seperti judul yang saya berikan dalam pelajaran saya itu, saya juga hanya akan sekilasss saja," dia mendesis seperti ular, "...menanamkan pengetahuan tentang dunia mimpi buruk dalam otak-otak mungil kalian." Jari lentik telunjuknya mengayun dan teracung ke atas memberikan penekanan.

Ia berputar berjalan menyusuri sisi depan kelas dengan punggungnya yang agak bungkuk dan berakhir tepat di depan bangku tempat duduk Sasuke, membuat Sasuke merinding, wajah dan aura Hakim Orochi mampu membuat anak kecil lari terbirit-birit karena ketakukan.

"SEKILASSS!" seru hakim Orochi tiba-tiba, dagunya bergetar dengan kulit tipis menggelantung termakan usia. "Kita sering tidak sadar untuk apa kita disini, apakah keberadaan kita hanya untuk menakuti manusia dan makluk hidup lain dalam mimpi buruknya atau kalian berpikir kalian hanya terjebak dalam mimpi panjang yang takkan pernah usai? Tidak! Kalian nyata. Aidvee itu nyata... dan kalian bisa ketahui itu sendiri dengan menyentuh apapun yang ada disini, tanpa terkecuali!" Mata hakim Orochi yang melotot penuh penekanan, yang tadinya berputar menyapu kelas, kini hanya terfokus pada wajah Sasuke. "Oh... aku mendapat murid baru rupanya, berapa umurmu, nak?" ia merendahkan sedikit nada suaranya dan mencoba tersenyum pada Sasuke, meski masih terlihat menakutkan.

"E-enam belas tahun." Sasuke menjawab gugup.

"Enam belas?" Ia kembali melolot. "Ohoho, tua sekali kau baru menyadari kalau kau itu seorang Aidvee. BAHAHAH!" Beliau terkekeh bersama murid-murid yang lain. Sasuke merasa dirinya dipermalukan, meski ia tidak yakin apa sebenarnya yang membuatnya malu.

Sedang Naruto berada jauh di ujung ruangan, bersembunyi dibalik buku dan berpura-pura tidak mengenali Sasuke.

...

"Aidvee adalah makhluk gaib yang tercipta di dalam alam bawah sadar manusia dan makhluk lainnya. Kita ini dinamakan Aidvee, dan jika manusia yang menciptakan kita mati, maka kita sebagai Aidvee-nya juga ikutan mati. Bisa dibilang kita ini adalah pelindung manusia, penjaga alam bawah sadar manusia-manusia, agar tidak menjadi terlalu buruk ataupun juga menjadi sangat buruk, itu tergantung pada pilihan kalian, manusia tidak dapat menentukan apapun yang terjadi didalam mimpinya, karena kitalah yang menguasai alam bawah sadar mereka didunia mimpi buruk ini. Ada yang ingin bertanya?" Hakim Orochi mengakhiri penjelasannya panjang lebar tersebut.

Seseorang mengangkat tangannya dari jauh. 'Nekat juga dia' pikir yang lain, dan semua orangpun menengok ke arah orang yang mengangkat tangan tersebut karena penasaran.

"Oke, oke, sekarang apa pertanyaanmu?"

"Bagaimana dengan mimpi baik, mimpi indah, atau semacamnya, apa selain mimpi buruk masih ada tempat yang mirip seperti ini juga di dunia?"

"TIDAK ADA!" Tiba-tiba saja Hakim Orochi sudah berada tepat di depan si penanya, gerakannya bak angin yang tidak dapat dideteksi, Hakim Ular itu pun sudah mencondongkan wajahnya ke arah wajah si penanya sehingga membuatnya agak takut. "Tidak ada tempat seperti itu didunia ini....."

Entah bagaimana caranya Hakim Orochi dapat bermigrasi secepat kilat ke tempat anak nekat itu, melihatnya saja rasanya sudah membuat bulu kuduk merinding dan kaki gemetaran. Cukup sekali ini saja, lain kali Sasuke tidak akan masuk kelas ini lagi, se-la-ma-nya.

...

"Aku sama sekali tidak laham apa yang dibicarakan oleh hakim aneh itu." Gerutu Naruto selepas keluar dari aula belajar.

Semua orang berbincang antusias membahas materi yang baru saja diajarkan dan kebanyakan murid memilih menuju mini market terdekat untuk membeli makanan ringan sebagai penghibur perut yang keroncongan.