1. disaster; Begin

763 48 17
                                    

.


©Oh Purin

.

Based on plot of Wonderful Life (Drama)

.

.

.

Bola matanya melebar bersamaan ketika sikutnya tanpa sengaja menyenggol dan menghancurkan maket yang telah susah payah ia rakit selama dua minggu.

Mingyu menghentakkan bahu, berbalik badan menghadap pada seorang pria paruh baya yang baru saja membuatnya terperanjat oleh dobrakan pintu.

"Ayah! Kau merusak maketku!" Mingyu memandang ayahnya dengan pancar kekesalan, mempersalahkan sang ayah yang secara tak langsung telah merusak maket yang diperjuangkannya penuh peluh. Ini semua gara-gara ayahnya sehingga tangan Mingyu secara tak sengeja reflek menggeser salah satu massa bangunan hingga roboh akibat keterkejutan yang tak dapat terhindarkan.

"Yak! Kim Mingyu!"

Mingyu mencebikkan bibirnya bungkam, berada di antara kekesalan dan rasa takut ketika sang ayah menyentaknya dengan suara keras.

"Berapa kali pembantu harus naik turun ke kamarmu hanya untuk menyuruhmu datang ke bawah?! Semua orang menunda makan malam untuk menunggumu tapi kau malah membuang waktu di sini! Dimana adabmu?!"

Mingyu membuang dengusan keras, walau sejatinya mengakui kebenaran akan omelan sang ayah. Sebab, beberapa saat lalu pembantu di rumah terus-menerus datang ke kamarnya demi menyuruhnya turun ke bawah untuk ikut makan malam. Tapi yang ia lakukan hanyalah mengiyakan ucapan pembantunya saja tanpa ada niat sedikitpun meninggalkan maket yang mungkin akan selesai dalam beberapa jam lagi.

Dan sayangnya maket itu telah roboh sekarang.

Mengenaskan.

"Ayah! Aku bukan membuang waktu! Aku sangat sibuk—"

"Aku bahkan sampai repot-repot kemari memanggilmu langsung tapi kau sekarang masih saja membantahku?! Tinggalkan pekerjaanmu!" Adalah bentakan terakhir sang ayah sebelum berlalu dari balik pintu.

Helaan napas Mingyu keluar panjang bersamaan dengan wajah lelahnya. Lirikan memelas kemudian tertuju pada maket kesayangannya yang sekarat. Dan dengan berat hati langkahnya terkulai gontai meninggalkan maket itu, beranjak keluar kamar untuk mengikuti makan malam keluarga di ruang makan.

"Selamat malam, Gyuie!" Sang kakak ipar, Yoon Jeonghan, menyapa halus seperti biasa.

Dan Mingyu hanya membalas dengan cengiran paksa saja. Bukan maksud membenci kakak iparnya, melainkan hanya malas menanggapi apapun sebab suasana hatinya sedang hancur seperti maketnya yang kandas.

Mingyu duduk di hadapan kakak lelakinya, meraih sendok untuk bersiap menyantap hidangan yang sudah tersaji di depan mata. Namun kala ia baru saja akan memasukkan makanan itu ke dalam mulut, tiba-tiba sang ayah memukul tangannya sampai makanan yang tertampung dalam sendok itu terlempar berhamburan di permukaan meja.

"AYAH!"

"Karenamu, semua orang di sini belum ada yang makan tapi kau langsung seenaknya makan terlebih dahulu tanpa merasa bersalah seperti itu! Dimana rasa sopanmu?!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Sweetest Disaster • meanie BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang