Permen?

96 7 1
                                    

VOTE DULU SEBELUM MEMBACA YA READERS YANG CANTIK² DAN GANTENG²❤️

HARGAI AUTHOR!

KOMEN JUGA HARUS DISETIAP PARAGRAFNYA OCEE👌!

Sekarang Aruna dan Gavin sudah sampai di supermarket yang jaraknya cukup dekat dengan apartemennya.

"Gavin...Runa mau naik itu!" Ujar Aruna sambil menunjuk troli belanja.

"Is jangan Ngadi Ngadi dong kamu, malu ah"

"Ishh pokonya Runa mau ituuu" rengek Aruna sambil menggoyangkan lengan Gavin.

"Kalo aku bilang enggak ya enggak!" Ujar Gavin sedikit membentak, hal itu membuat Aruna tersentak dan matanya mulai berkaca kaca.

Gavin yang melihat Aruna seperti itu langsung merasa bersalah dan langsung menarik Aruna ke dekapannya.

"Maafin aku sayang, aku kelepasan" Ujar Gavin sedikit berbisik.

"A-aku gak s-suka di b-bentakkkk!" Ujar Aruna terisak didada bidang Gavin,hingga membuat kaosnya sedikit basah, namun tidak masalah apapun akan dia lakukan untuk bayi besarnya sekalipun itu nyawanya sendiri.

"Iya maaf sayang" Ujar Gavin lembut sambil mengelus puncak kepala Aruna.

Aruna pun mendongakkan kepalanya sambil mengedipkan matanya lucu "iya aku maafin, tapi aku mau naik ituu" ujar Aruna menunjuk troli yang tadi sambil memasang wajah  pupy eyes nya terlihat menggemaskan bukan?

Gavin mengusap wajahnya kasar
Jika sudah melihat Aruna yang menggemaskan seperti itu maka dia tidak bisa menolak permintaan Aruna.

"Yaudah bentar ya, aku ambil trolinya dulu" ujar Gavin yang diangguki oleh Aruna setelah itu pergi untuk menggambil troli.

Taklama Gavin kembali dengan membawa troli dan langsung menggendong Aruna untuk naik ke dalam trolinya dan segera mendorongnya untuk membeli yupi dan beberapa kebutuhan makanan lainnya.

"Seneng gak?" Tanya Gavin sedikit menunduk agar bisa melihat wajah Aruna.

"Seneng bangettttt, makasih yaa" ujar Aruna sambil mendongakkan wajahnya dan tersenyum manis.

"Apapun aku lakuin buat kamu sayang" ujar Gavin sembari mengacak ngacak rambut Aruna.

"Umm sayang Gavin banyak banyak!"

"Aku sayang kamu lebih banyak" ujar Gavin sambil mendorong trolinya ke rak yupi.

"Wah banyak banget yupinya" mata Aruna berbinar melihat berbagai macam yupi yang ada didepannya.

"Runa mau yupi sapinya dua bungkus,yupi cacingnya satu aja deh,terus yupi bintang satu juga,terus yupi bulan satu, boleh kan Gavin?" Tanya Aruna pada Gavin sambil memasang wajah mengemaskan.

Melihat Aruna menggemaskan seperti itu Gavin mengunyel ngunyel pipi chubby Aruna gemas "Boleh ambil aja yang kamu mau, tapi jangan dihabisin semua ya untuk stok" ujar Gavin yang dibalas anggukan oleh Aruna.

"Siap bos!" Ujar Aruna dan langsung mengambil yupi yang dia inginkan.

Gavin yang melihat Aruna menggambil yupi yupinya sambil bereloteh sendiri hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadisnya itu.

"Udah?" Tanya Gavin lalu dibalas anggukan oleh Aruna.

Setelah mandapatkan Yupi yang di inginkan akhirnya mereka menuju ke rak sayur dan buah.

"Mas adiknya lucu ya" Ujar salah satu ibu ibu pengunjung supermarket.

Gavin yang mendengar itu hanya terkekeh membuat Aruna mengerucutkan bibirnya.

"Bukan buk dia tunangan saya" ujar Gavin sambil tersenyum.

Aruna yang Mendengar itu membuat pipinya merah seperti kepiting rebus.

"Oh tunangan toh, saya kira adiknya!" Ujar ibu tersebut lalu pergi.

Setelah kepergian ibu ibu Gavin menatap Aruna lalu berkata
"Ciee bulshing" ujar Gavin sambil menguyel ngunyel pipi Aruna.

"Is jangan digituin pipi Runa dong, ntar pipinya nambah besar!" Ujar Aruna sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kan gapapa jadi lucu, kayak mochi"

"Ishh udahla ayok bayar!" Ujar Aruna sambil mengerutkan bibirnya dan menggoyang goyangkan kakinya.

"Iya sayang" ujar Gavin dan mendorong trolinya menuju ke kasir.

Setelah sampai didepan kasir Gavin menurunkan Aruna dan mengeluarkan belanjaannya dari troli untuk dihitung.

"Gavin ini apa ya?" Tanya Aruna sambil mengambil sebuah kotak kecil yang bertuliskan sutra hehe.

Gavin yang melihat hal itupun membelalakkan matanya sedangkan si mbak kasirnya hanya terkekeh.

"Itupermen" jawab Gavin cepat dan mengambil permen tersebut (ehm maksud aku bukan permen ya, pasti kalian ngertikok hehe).

"Ish kok diambil kan aku mau beli permen" ujar Aruna sambil berusaha mengambil permen tersebut namun selalu gagal karena dihalangi oleh Gavin.

"Gak boleh! Nanti gigi kamu ompong" setelah mengucapkan itu Gavin langsung keluar dari supermarket tersebut Dan meninggalkan Aruna yang masih didalam, mungkin dia akan menunggunya di mobil.

Karena tidak mungkin jika Gavin meninggalkan kekasihnya begitu saja di supermarket.

"Mbak besok Runa kesini lagi ya buat beli permen ini!" Ujar Aruna kepada Mbak kasir.

"Anak sekolah gak boleh beli permen ini" ujar mbak kasir memberi pengertian kepada Aruna.

"Loh jadi yang boleh siapa?" Tanya Aruna sedikit bingung.

"Hanya suami istri yang boleh beli permen ini"

"Oh gitu ya...yaudah deh mbak Runa pulang dulu ya dadah" ujar Aruna sambil melambaikan tangannya dan dibalas senyuman oleh mbak kasir tersebut.

Sedangkan didalam mobil Gavin memilih untuk memainkan ponselnya sambil menunggu Aruna agar tidak terlalu bosan.

Sudah cukup lama Gavin menunggu akhirnya dia melihat gadisnya keluar dari pintu supermarket dan menuju ke mobilnya.

"Ternyata itu permen untuk suami istri Gavin" ujar Aruna setelah masuk kedalam mobil dan memasang sabuk pengaman.

"Kan udh aku bilang enggak boleh" ujar Gavin dan melajukan mobilnya menuju ke apartemennya.

"Berarti Runa boleh makan permennya kalo udah jadi istrinya Gavin dong" Tanya Aruna membuat Gavin menngelengkan kepala melihat gadisnya yang terlalu polos itu.

"Iyadeh yang penting kamu seneng" ujar Gavin pasrah.

ALHAMDULILLAH PUASA AKU LANCAR:)

PUASA KALIAN GIMANA?
SEMOGA LANCAR JUGA YA♥️!
AAMMIINN

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My girlfriend is childish Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang