1. patah

13 1 0
                                    

Pukul satu pagi
Ditemani dengan hujan dan kopi

Aku bukanya tidak bisa tidur, tapi tidak mau.
Omonganmu tadi siang masih mengganggu pikiranku.

kamu, sang pemilik hati yang kini pergi, membuatku sedikit frustasi.

kamu, yang biasanya ada saat aku sedang tidak baik baik saja,
kini sudah pergi tanpa memberikan alasan yang pasti, dan tentunya, tanpa aba aba.

ragaku lelah,
hatiku patah,

bagaimana bisa aku melanjutkan hidup jika begini.

mungkin, bagi kalian yang belum pernah merasakan, akan berpikir ini terlalu berlebihan.

aku tidak peduli,
Sang puan sudah pergi,
jiwaku sudah mati,

Haruskah aku tetap bertahan didunia ini, atau menyerah dengan bunuh diri? lupakan, aku terlalu pengecut untuk mati.

--------

terimakasih sudah membaca.

Salam dari aku si nona dengan rambut pendek berwarna hitam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

nothingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang