"Mama..... Aku dapat rangking 1 lagi semester ini. Mama coba liat, nilai rapor ku bagus semua" Teriak Irene berlari menghampiri mamanya di dapur.
"Iya Iren, taro saja rapor nya di atas meja, mama lagi bekerja" Jawab mamanya tanpa menoleh sedikitpun ke arah nya.
Irene langsung terdiam karena merasa diabaikan. Matanya mulai berkaca-kaca. "Iya ma" Kalimat itu terucap tanpa sadar oleh lidah nya. Seolah dia begitu menuruti perkataan mama nya walaupun sebenarnya hatinya iba.
Irene masuk ke kamar dan menatap kembali rapor hasil belajar nya. Terdapat beberapa lembar yang telah terisi. Semua nilai yang tertulis tidak ada yang kurang dari angka 90. Seketika air matanya menetes. "Untuk apa ini semua, bukankah aku belajar untuk membuat orang tuaku bangga? Bukankah ini sesuatu yang patut dihargai? Aku ingin dapat perhatian sedikit saja atas prestasi ku ini. Mama,,,,, apakah aku masih kau anggap ada?"*** ikuti terus cerita si kecil Irene yang selalu terabaikan oleh orang tuanya. Dia sadar bahwa orang tua nya mencari nafkah untuk dia dan kakak nya, tapi yang terpenting baginya adalah sebuah kasih sayang. Bagaimana kelanjutan ceritanya? Check terus ya sahabat Queen***
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA
Teen FictionKesibukan akan mencari uang membuat orang tua menjadi lupa akan tanggung jawab nya sebagai ibu dan Ayah dari anak nya. Sehingga sang anak merasa kekurangan perhatian dan akhirnya menjadi pribadi yang hanya terbentuk oleh keinginan nya sendiri berdas...