Prolog

6 0 0
                                    

    " wuuush ," tangan yang memegang sebuah mainan pesawat kecil diangkat tinggi .
 
  Nampaklah seorang gadis remaja berusia sekitar lima belas tahunan memakai seragam sekolahnya sedang berlari  larian kecil mengitari taman itu..

  " ya ! Nala Newton pasukan elite angkatan udara berhasil menerbangkan pesawat terbang ini ! ,menakjubkan hihihi ." teriak gadis itu diiringi tawanya yang renyah .

" Greb ! "

  Tiba tiba seseorang dari belakang memeluk Nala yang kemudian berhenti berlari . " Hei ,aku tahu ini siapa ? ,pasti Billy kan ? , ayolah jangan begitu sesak tahu ! ahahahaha ," ucap Nala sambil sedikit menggeliat geliatkan badannya pada kedua lengan yang juga memakai seragam sekolah sama sepertinya yang sedang memeluknya dari belakang.

" Dasar tukang bolos ! , ngapain ke taman ini cuma buat menghayal main pesawat pesawatan ! , kamu gak pikirin buat ujian kelulusan besok ? " katanya mau jadi angkatan udara elite ya belajar yang rajin dong mestinya ! ," ucap seorang anak lelaki seusianya bernama Billy orang yang memeluknya dari belakang itu .

Angin berhembus pelan diantara guguran daun musim gugur ,keduanya pun tertawa riang .Billy melepaskan pelukannya ,Nala berbaring di rerumputan taman rumahnya sendiri terlihat beberapa maid mengawasinya dari teras .

  Meletakkan pesawat mainan kecil itu  disampingnya kemudian Nala melipat kedua tangannya dikepala menjadikannya sebagai bantalan tidur .

  " Hei ,hei kotor tahu ! , lagipula kan cuaca musim gugur begini pasti dingin kan !," Billy yang merasa panik pun yang tadinya berdiri jadi duduk dengan kaki bersila disamping Nala .

  "Kau tahu Bill, beruntunglah kita masih bisa bermimpi sebelum semuanya terasa menjadi gelap ," ucap Nala ,kemudian ia diam sesaat memejamkan kedua mata birunya lalu menghirup udara dalam dalam dan menghembuskannya .

  " Huuff ...... udara musim gugur ini masih terasa sedikit hawa musim panasnya ya Bill ,rasanya hangat ." tanpa sadar setitik air keluar dari kelopak mata Nala ,Billy pun segera menyadarinya sebelum Nala membuka matanya ia segera menyeka air dikelopak mata Nala dengan jari manisnya.

Nala pun segera menepis tangan Billy " Apaan sih kamu ! " ucap Nala dengan nada bicara yang terdengar tegar .

  " Kenapa sih kamu jadi nangis gini ,setelah lulus kita gak akan berpisah ,di SMA nanti kita juga akan sama sama lagi ," ucap Billy sambil meluruskan satu kakinya .

  " Bukan ,bukan itu maksudnya ," Nala mengubah posisinya menjadi duduk sambil memeluk kedua lututnya , wajahnya menatap wajah Billy yang memiliki warna rambut dan iris mata yang sama .

Keduanya sama sama memiliki rambut pirang blonde dan iris mata biru sebiru samudra.

  Sebuah mobil mewah warna hitam berlogo Celsen datang dari luar pintu pagar , pintu mobil terbuka keluar seseorang memakai setelan jas hitam dan kaca mata hitam  dan berlari ke arah Billy .

  " Tuan muda ,waktunya anda pulang ! , tuan besar menunggu anda dirumah ada yang ingin dibicarakan dengan anda ," ucap pria berkaca mata hitam itu sambil membungkukkan badannya pada Billy .

" Huh ,lagi lagi pak tua itu ,katakan padanya aku sibuk ! , tak ada waktuku     untuk mendengarkan nasehatnya yang kadaluarsa itu ,!" ucap Billy dengan nada ketus pada pengawalnya itu

  Billy memasang ekspresi muka cemberut manja pada Nala , Nala mencubit pipinya  Billy gemas ,sambil tersenyum pada Billy .

  " Sudahlah Billy mungkin ayahmu kangen padamu , kamu itu anaknya pasti dia menganggapmu jagoannya ," ucap Nala yang kemudian berdiri sambil menepuk nepuk roknya yang penuh serpihan rumput . Billy pun juga ikut berdiri.
 
  " Tapi ... kau tak tahu dia sendirinya kalau berbicara padaku itu yaa seperti apa , apalagi kalau mengenai
hal yang berhubungan dengan perusahaan ,dia jadi seperti monster yang siap memangsaku ," Billy menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal .

  " hahahaha ," Nala tertawa renyah . Ekspresi
Billy makin cemberut.

  " Awww, sakit ! "Ucap Billy sambil memegangi pipinya yang dicubit oleh Nala kedua kalinya. 

  " Sudah sana temui ayahmu Bill ,aku paling suka melihat kalian berdua saat sedang bersama ,seperti pasangan ayah dan anak yang unik ,hihihi ," Nala tertawa renyah memasang ekspresi gemas didepan Billy membuat lelaki yang bersurai sama dengannya kagum dengan mulut sedikit menganga.

  Cup

Billy dengan gesit mencium bibir Nala  yang berdiri mematung dihadapannya .
 
  " Nanti kau ku temui lagi ! tukang bolos ! ," teriak Billy yang berlari menjauhi Nala menuju tempat mobilnya terparkir ,diikuti pengawal sekaligus supirnya yang berkaca mata hitam itu .

Cinta Bunga Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang