- Diary 1_Si Murid Baru -

15 0 0
                                    

Bunga. Menurutmu apa yang lebih indah dari bunga, Kalau menurutku mungkin suatu hal yang tidak bisa didapatkan dengan mudah.

###

Seorang gadis turun dari sebuah mobil yang baru saja tiba, dengan tergesa-gesa. Dia berlari dengan napas yang terenggah-enggah

"Nek!, aku datang kembali" kata seorang gadis yang lelah berlari

"Fiona?,kau datang kesini lagi, bukannya liburanmu sudah selesai?" kata nenek bertanya

"Tenanglah, kau baik-baik saja?, kau sudah kayak lagi dikejar sesuatu"

"Nek, mulai sekarang saya akan tinggal disini yah!"

"Eh, kenapa tiba-tiba seperti itu, sebenarnya apa yang terjadi denganmu"

"Nanti kuberitahu, sekarang aku mau pindah sekolah disini"

setelah sang nenek melihat keadaaan cucunya, sang nenek yang begitu kebingungan pun mulai mengerti atas tindakan cucunya itu, dan mengikuti perannya dalam situasi yang menegangkan itu.

Keesokan harinya dan hari baru pun bermula, neneknya Fiona sudah mengurus surat pindah Fiona disekolah yang dekat dengan rumahnya. dan hari itu juga, hari pertama Fiona bersekolah. Namun karena Fiona belum ada persiapan sama sekali, ia pun menyiapkan kebutuhannya dipagi itu juga.

"Oh tidak, sebentar lagi aku terlambat. Masih ada sisa waktu buat beli alat tulis" kata batin Fiona. 

setelah Fiona membeli alat tulis dia berlari menuju kesekolah, dan pada akhirnya Fiona terlambat dan mendapat hukuman membersihkan gedung olahraga setelah pulang sekolah. Fiona kecewa, karena dihari pertamanya ia mendapatkan hukuman. Setelah itu Fiona menuju ke kelas.

"maaf bu saya terlambat!" kata Fiona yang masih saja ngos-ngosan karena berlari

"oh, tidak apa-apa, saya juga belum memulai kelasnya. saya juga baru datang, kamu duduk saja disana"

"Baiklah. Sebelum memulai pelajaran, saya ingin memperkenalkan murid baru yang baru saja datang tadi. Baik, siapa nama kamu nak?" Tanya bu Yuni mengarah kepadaku.

Aku memperkenalkan namaku dan semua mata orang tertuju kepadaku

"Baiklah, kalau begitu kita mulai kelasnya" kata bu Yuni

Sekolah yang kumasuki ini bukanlah sekolah elit. Disetiap kelas hanya ada sekitar dua puluh orang, dan mungkin juga kurang. Kata nenekku dulu ibuku bersekolah disini, dan juga aku pernah kesini waktu masih kecil katanya. Tapi aku tidak pernah ingat kalau aku pernah kesini.

~Skip sepulang sekolah~

Bell pulang berbunyi, aku pun merapikan barangku dan bersiap tuk pulang. Fiona lupa kalau ternyata dia kena hukuman, dan fiona baru sadar saat menuju ke pintu gerbang.

"Hah!, aku lupa. Aku harus membersihkan gedung olahraga, kalau tidak bisa-bisa nilaiku turun" kata batin fiona

Dengan begitu, Fiona pergi ke gedung olahraga. Dan sesampainya disana, Fiona kaget karena bukan cuma dia yang terlambat. Ada anak lain juga yang kena hukuman.

"Eh, ada orang juga. Kupikir aku sendiri, tapi klo aku sendiri kan nggak mungkin aku bersihin satu gedung olahraga yg besar ini" batin Fiona

"Hei kau, ada perlu apa datang kesini?" Tanya orang tersebut

"A-aku ke-sini mau ngebersihin gedung olahraga juga" jawabku gugup

"Jadi, lo kena hukuman dari pak tua itu ya. Hahaha.... hari ini gw jadi punya teman, buat ngebersihin gedung besar ini" katanya

"Maksudnya?" Tanyaku tidak mengerti.

"Gw itu, orang yang paling rajin ngebersihin gedung ini. Kadang gw punya teman buat ngebantu gw ngebersihin gedung ini, tapi orangnya lagi bolos" katanya

Fiona yang mendengarkan orang itu hanya terdiam dan membersihkan pojok ruangan.

"Oh ya, nama lo siapa. Gw nggak pernah liat lo sebelumnya" tanya orang itu

"Namaku Fiona Ekavira, panggil aja Fiona" jawabku

"Fiona, lo murid baru ya?"

"Iya" jawabku singkat

"Salken deh, namaku Dion "

"Salken juga Dion" kataku

Setelah itu, Aku melanjutkan membersihkan. Dan mendengar Dion yang masih saja cerita tentang sekolah ini, katanya dulu sekolah ini adalah sebuah kebun bunga yang besar. Tapi karena kepala desa membelinya, kebun bunga itu digusur dan dijadikan sekolah. Tak lama kemudian hukuman kami berakhir dan bersiap pulang, ternyata ngebersihin gedung olahraga yang besar ini membutuhkan sejam buat ngebersihinnya. Aku masih bersyukur bisa ngebersihinnya dengan Dion, kalau sendiri pasti aku sampai malam. Aku dan Dion pun berjalan menuju ke pintu gerbang sekolah, dan memberitahukan pak satpam bahwa hukumannya sudah selesai.

"Wah, pas banget si boss nelpon nih, Fiona aku pergi duluan ya" kata Dion sambil berlari

Tiba-tiba saja seorang pengendara motor melaju cepat didepanku.

"Lho, boss pelan-pelan dong. Hampir ngetabrak orang, maaf yah Fiona. Aku pergi ya, dadah"

Saat Fiona melihat teman Dion yang datang tuk menjemputnya, Fiona sedikit ketakutan melihatnya. Dan sewaktu Fiona hampir tertabrak, Fiona sebenarnya ingin berteriak. Tapi terhentikan saat melihat teman Dion.

-Sementara itu, Dion dan temannya-

"Boss, boss tau nggak. Disekolah ada murid baru lho. Hari ini, boss nggak beruntung buat bolos." Kata Dion

"Murid baru?" Kata teman Dion

"Iya boss, karena dia kena hukuman juga, jadi gw bisa pulang cepat karenanya" kata Dion nyegir

"Namanya siapa?" Tanya singkat

"Namanya Fiona Ekavira boss, si murid baru yang hampir boss tabrak tadi" jawab Dion

"Fiona, si murid baru....gitu ya. Menarik" kata teman Dion sambil nyegir

-Sementara itu dirumah Fiona -

"Hadeuh, melelahkan sekali" kata Fiona yang baru saja sampai dirumah.

"Kuharap aku bisa melewati hari melelahkan sekolah dengan tenang"

Hari pertama sekolah Fiona tidak begitu terasa menyenagkan. Karena kelelahan, Fiona membuang badannya di atas ranjangnya. Sambil berpikir, apa yang akan terjadi besok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Paper GardenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang