01. pindah sekolah

101 12 0
                                    

Typo?
Maafkan

Hari Sabtu ini Aku pindah ke Tokyo. Setelah 3 tahun tinggal di Hyogo bareng Papa, akhirnya bisa pulang.

Sebenernya Aku sama Papa pindah ke Hyogo gara-gara... Yah you know lah, masalah keluarga, jadinya Aku harus pisah dari Bunda sama Abang.

Kita pindah artinya masalah mereka sudah selesai atau sebatas mereda. Semoga sih bisa baikan, capek aku tuh.

.
.
.
.
.

Setelah turun dari mobil aku merenggangkan tubuhku yang kaku. Cuaca hari ini sangat cerah, sungguh menyenangkan.

Namun sepertinya memang tidak akan bisa damai...

"HEY HEY HEY [NAME]!!"

Arara... Sudah ada yang nungguin ternyata, segitu kangennya sama aku??

Dia berlari kecil dan memelukku erat. Ah.. ini berbahaya, aku nggak bisa nafas. Otot-otot tubuhnya itu terlalu besar untuk aku yang kecil ini, hiks.

"Bang... Ak-kuh gabisa nafas!"

Setelah mendengar ucapanku, sosok yang kupanggil Abang itu melonggarkan pelukannya, dan menatapku dengan wajah sumringah.

"Lama nggak ketemu, [Name]!!" sambutnya dengan semangat.

.
.
.
.
.
.
.

Pagi ini aku bangun seperti biasa. Langsung siap-siap buat ke sekolah baru, ya... SMA Fukurodani. Abangku juga sekolah disana, sebenarnya aku pengen banget masuk SMA Nekoma, tapi apa daya aku yang harus nurut ucapan Papa, hiks... sad.

Yasudah lah aku mau turun bua–

"[NAME] AYO BANGUN KITA BISA TELAT NIH!!!" teriak seseorang dari balik pintu kamarku.

Astaga... Ini sangat meresahkan dari pada jadi tetangga si kembar.

"Iya, iya bang. Aku dah siap."

Aku pun membuka pintu kamarku, terlihat seorang laki-laki yang setahun lebih tua dariku. Siapa lagi kalau bukan Bokuto Kautorou? Abang yang sangat meresahkan, moodyan, tapi juga bisa overprotective.

"Yaudah, yok turun! Bunda sama Papa ada kerjaan di Italia, jadi berangkat subuh tadi." jelas Abang Bokuto seraya turun dari lantai dua menuju ke ruang makan.

"Tumben banget sarapan? Biasanya langsung berangkat." sindirku membuatnya cemberut seketika.

"Bunda gak bolehin berangkat kalo nggak sarapan. Padahal toh gak masalah." jawabnya yang duduk didepanku dan memakan sepotong roti yang ada di meja makan.

Aku hanya menghela nafas. Toh kalo udah Bunda yang ngomong nggak mungkin dibantah, jadi biarin aja.

Setelah 10 menit sarapan dan ngobrol kecil, akhirnya kami mutusin buat berangkat. Dilihat udah jam 7, masih ada waktu 1 jam buat masuk.

.
.
.
.

Setelah 8 menit perjalanan, akhirnya sampe juga tuh di SMA Fukurodani. Agak kagum sih, soalnya nggak kalah besar sama di Inarizaki... Ah, iya! Sekolahnya kan isinya orang kaya. Sial, aku insecure.

"Dek, ayo! Bisa telat kalo nggak cepet-cepet." Abang Bokuto narik tanganku buat cabut dari parkiran.

Huaaaa, larinya cepet banget. Aku yang orang nolep kayak gini bisa dag dig dug jantungku setelah sampe kelas.

Kai berdua pun lari dari parkiran, lapangan, koridor, semua dilewatin. Astagaaa malu banget dibisik-bisikin orang. Mana bisik bisikinnya kayak...

"Wih, Bokuto dah punya pacar baru tuh!"

"Itu.. pacar barunya kak Bokuto? Hiks aku keduluan."

"Sapa cewe yang dibawa kak Bokuto? Cantik bat anjir."

Entah harus malu atau bangga, ini sangat tidak baik untuk hari pertama masuk sekolah.

Diriku yang ingin membangun citra baik didepan guru malah dapet skandal, hiks.

Bodo, [Name] drama mulu!

Setelah banyaknya ruangan yang dilewaatin, akhirnya sampe juga ke kelas 2-7. Entah harus terimah kasih ato pukul Abang sendiri, aku pun memutuskan masuk, nggak lupa Abang Bokuto pergi sambil dada dada gajelas, ku senyumin doang, haha.

Aku pun masuk di kelas baruku, entah kenapa masih sepi. Apa karna banyak siswa yang keluar kelas..?

Disana cuma ada cowok rambut hitam yang lagi baca buku, kayak e nggak tau kalo ada orang masuk.

Sepertinya ini kesempatanku buat terlihat ramah ke semua orang, xixixi

"Ano.. Sumimasen, boleh aku duduk di depanmu..?"




















Heyoo!
Ara balik bawa buku baru, eheq
Kali ini dari anime Haikyuu!
Bole kali kasih vote, kalo suka (人*´∀`)

My Brother || Bokuto KoutarouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang