03. Nonton

43 9 0
                                    

"Welcome!!!"

Aku cuma senyum kearah mereka. Ya, tak tau harus menjawab apa, jadi aku hanya menunduk dan tersenyum setelahnya.

Boleh dibilang gym masih sepi. Baru ada 4 orang, yakni diriku, Akaashi, Yukie-senpai, dan Kaori-senpai saja.

Sebenarnya aku agak gugup, karna bertemu dengan orang baru, bahkan banyak akan membuatku kaku didepan mereka. Itulah yang ku takutkan.

Kalau kalian berfikir aku mirip sama Abangku, jawabnya salah. Sifat kami sangat berbalikan.

Beberapa menit kemudian gym menjadi lebih ramai dan ramai. Membuatku semakin kepikiran. Takut merasa kaku didepan mereka.

"Perkenalkan, ini adalah manager baru kalian. Sebenarnya kita sudah ada dua, tapi Yukie dan Kaori adalah kelas 3, jadi akan susah bila tidak segara mencari manager kelas 1 atau 2 yang baru." jelas

"O-onegai!"

Aku gugup separah itu sampai-sampai badanku menunduk hampir membetuk suduk siku-siku berukuran 90°.

Tiba-tiba aku ngerasain bahuku yang disentuh sama tangan seseorang. Dengan hati-hati aku tegakan badanku dan hendak melihat siapa yang menyentuh bahuku.

"Hey hey hey, padahal kita kan udah kenalan ngapain seformal itu?"

Oh.. Ternyata Abang Kou. Ku sempat deg deg an, takut itu orang lain. Hah.. untunglah, setidaknya ku tidak olahraga jantung dengan keras hari ini mengingat diriku yang introvert.

"Ha'i, ku usahakan.."

|| ⊂(・▽・⊂)

Author pov

Karna hari semakin petang, latihan pun berakhir.

Di luar gym baru ada Bokuto dan Konoha, mereka berdua sedang mengutak-atik vending machine hendak membeli minuman.

"Hoi, Bokuto. Itu beneran adikmu?"

Bokuto menoleh melihat wajah heran Konoha terhadapnya.

"Ya iyalah, emang kita nggak mirip gitu?" Bokuto malah balik bertanya sambil meminum minumannya.

"Bukan. Sifat kalian beda banget, apa lagi (name) sifatnya mirip introvert, pinter banget lagi kelas 2-7."

"HAH?! JADI KAU MIKIR AKU BODOH?!?!" teriak Bokuto dengan histeris, nampak sekali diwajahnya dia sangat tidak terima.

"NGGAK GITU MAKSUDNYA, ANJG!!"

Pertanyaan sepele malah menjadi adu ngegas cuma gara-gara salah paham dari Bokuto. Teman-teman lain pun ikut binggung dengan adu bacot mereka yang ngegas itu.

"Udahlah, Abangku selalu bikin masalah." batin (name) sambil geleng-geleng melihat tingkah keduanya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kami kembalii!!"

Bokuto berteriak didalam rumah yang sepi a.k.a. cuma mereka berdua aja yang menghuni rumah.

"Dih, yang tinggal cuma kita berdu-"

"Budayakan salam!"

Bokuto memotong omongan (name) yang menurutnya salah. Boleh dibilang Bokuto selalu mengucapkan kata-kata tersebut setiap dia kembali dari luar, entah apa konsepnya.

"Ya ya ya terserah Abang."

30 menit kemudian..

DOK
DOK
DOK

"(NAME), AYO KITA NONTON BARENGG!!"

(Name) terjungkal dari kursi belajarnya saat mendengar gedoran pintu yang sangat tidak manusiawi.

Boleh dibilang (name) adalah orang jantung lemah, dengan hal apapun bisa kaget, apa lagi dengan gedoran pintu Abang sulungnya ini.

"I-iyaa... Abang turun dulu!! (Name) nyusul, bertar lagi pr selesaii!!" teriak balik (Name) sambil membenarkan kursinya yang jatuh.

"AKU TUNGGU DI RUANG KELUARGA. CEPET, FILMNYA MAU MULAII!!!"

Setelah itu terdengar suara langkah yang berjalan menjauh dari kamar (name) dan suara tangga yang dituruni.

"Hah... Ada-ada saja."

.
.
.
.
.

Setelah menyelesaikan tugasnya (name) turus dan membawa bantalnya. Entah kenapa begitu.

(Name) duduk di sofa, melihat Bokuto yang masih membenahkan tv dan kabel-kabel dibelakangnya.

Setelah semuanya selesai, Bokuto menekan tombol on pada remote sampai tv tersebut menyala.

Dia pun menekan "Ok" pada Icon Netflix.

"Abang Kou, kita nonton apa?"

Bokuto masih mencari film yang akan mereka tonton dan menekan tombol play.


"The mafia!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Brother || Bokuto KoutarouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang