「Yvonne Eckart : The Lost Duke's Daughter」

※ Chapter 01 : Putri Duke yang telah lama hilang.

Dalam hal ini, ketika jiwa seseorang berpindah ketubuh karakter yang disukai atau kematian akibat truk-kun yang tiba-tiba datang adalah sudah menjadi sesuatu yang wajar kepada cerita novel korea.

Utamanya mereka akan menjalani kehidupan karakter itu dan berjuang sendiri.

Terkadang mereka berperan sebagai protagonis, antagonis, atau karakter tambahan.

Dalam kebanyakan novel, mereka akan menjadi pemeran utama yang disukai oleh pembaca tanpa memperdulikan beberapa penyimpangan moral yang kemungkinan terjadi asalkan semua terjadi masuk akal.

Asalkan semuanya terkesan menakjubkan, maka tokoh itu akan disukai oleh Readers.

Tapi... Dunia ini, bahkan mereka akan tetap membenciku karena aku Yvonne Eckart.

Aku benci mengakui bahwa ini kenyataan. Ini telah menjadi kutukan kalau Yvonne harusnya sudah mati atau dikuasai oleh Leila. Kalau aku ada di dalam tubuh Yvonne, rahasia apa yang tersembunyi dalam kejadian ini?

Yvonne Eckart, anak perempuan bangsawan Duke Eckart yang telah mati selama bertahun-tahun lain dan dikuasai oleh Leila. Seorang tokoh antagonis yang menjadi musuh pemeran utama yaitu Penelope Eckart. Dengan kata lain, aku akan mati jika bertindak secara bodoh.

'Tuhan, tolong berikan aku kejeniusan untuk bertahan hidup di dunia ini.'

Memang tidak ada hubungannya antara pelajaran dengan kejeniusan. Tapi tau gak? Nilai matematika dan bahasa inggrisku aja jeblok alias tak terselamatkan lagi. Nah, itu menjadi pertanda bendera kematian bagiku.

Aku mencoba untuk yakin ada kesempatan untuk bisa selamat. Karena semua ending para tokoh trasmigrasi berubah, aku bisa saja menghindari kematian yang mengenaskan atau aku bisa menjadi tokoh utama.

Disamping itu, aku berharap bisa membuka toko buku dan hidup normal. Ini adalah rencana tambahan kalau aku tidak bisa menjadi tokoh utama dengan harem.

Sebagai anak kecil berjiwa wanita dewasa, aku bersyukur aku bisa hidup di jalanan tanpa wali atau orang tua. Terkadang aku membantu dan mendapatkan uang dari pekerjaan yang diberikan meski dalam jumlah yang kecil.

"Udah selesai nih? Nanti kita pergi jajan di festival, yuk!"

Gadis itu bertanya padaku, berharap bahwa dia mau membujukku untuk bisa pergi ke festival. Dia menatapku dengan wajah gembira dan penuh harapan.

"...Tidak. Aku gak mau. Aku pengen dirumah aja, Karina."

Pertemuanku dengan Karina, sang gadis penjual bunga di pasar setelah kabur dari kelompok Leila telah banyak membantuku dan membuatku bisa beradaptasi lebih baik.

"Ayolah, kenapa kau tidak mau ikut setiap kuajak ke festival atau pasar malam?"

Karina mulai menari tanganku tapi aku tolak dengan sopan.

"Aku hanya punya beberapa kenangan buruk tentang itu."

Alasanku sebenarnya adalah ingin bersembunyi sampai kelompok kultus sesat itu (Leila) tidak menangkapku lagi. Aku tidak pernah memberitau Karina soal ini. Takutnya dia terlibat dalam masalah besar.

Rencanaku pertamaku adalah hidup dengan tenang dan damai selama beberapa waktu.

Akhirnya Karina tidak memaksaku keluar dari rumah dan pergi sendiri ke festival. Rumah yang aku maksud bukan rumah sebenarnya. Itu adalah gang kumuh yang memiliki beberapa tunawisma dan anak jalanan sepertiku. Aku tinggal disana bersama Karina dan beberapa orang lain.