Part 32

76 14 0
                                    

Pukul 7 malam Angkasa sedang berada di rumah sahabatnya. Dia memang tidak dekat di area sekolah. Namun, mereka dekat di area luar sekolah. Dia ingin menanyakan apakah ibunya sudah membuat rencana. Padahal, kakaknya sudah menghubunginya sejak tadi. Namun dia hiraukan demi mendapat rencana ibunya. Angkasa meminta bantuan pada sahabatnya ini untuk mengawasi rencana yang dibuat ibunya.

"Dapet rencananya?" tanya Angkasa pada orang yang ada di hadapannya. Orang tersebut adalah Anggara Eudor. Anggara sahabat Kayla? Iya, dia adalah sahabat Kayla. Memang di sekolah mereka tidak dekat. Namun di luar sekolah mereka akrab sekali.

Anggara mengusai tentang bela diri, senjata, dan juga hack. Dia bisa melakukan semuanya. Anggara mengetahui tentang masalah keluarga Angkasa. Sejak kelas 8 SMP, mereka bersahabat namun tanpa sepengetahuan siapapun hingga saat ini. Ayah dan ibu Anggara sering bekerja di luar kota sehingga tidak mengenal Angkasa sama sekali. Terkadang Anggara mengunjungi markas Forocious Wolf bersama Angkasa. Steven dan Arya tentu saja tau siapa Anggara.

"Dapet. Mereka bakal jalanin rencananya nanti waktu ujian sekolah," ucap Anggara pada Angkasa.

Angkasa menghembuskan napasnya kasar mendengar itu. "Yang spesifik Anggara Eudor. Hari nya kapan? " tanya Angkasa pada Anggara kesal.

"Iya bentar bambang. Nih, denger aja rekamannya," ucap Anggara sambil menyodorkan laptopnya ke hadapan Angkasa.

Angkasa pun menerima laptop yang diberikan oleh Anggara. Dia mendengar semua rencana yang dibuat oleh bunda dan suami barunya itu. Saat mendengar kalimat terakhir, dia membelalakan matanya. Bagaimana bisa ibunya itu mengorbankan anaknya. Tak habis pikir dia dengan ibunya.

"Keparat, wanita tua yang gue bangain dulu sekarang berubah jadi monster. Wanita yang gue sebut sebagai bunda, sekarang gue sebut setan. Wanita yang sama sekali ngak pantas mendapatkan julukan bunda dari ketiga anaknya. Apa ini? Cuman manfaatin anaknya? Jadiin anaknya sebagai umpan?" tanya Angkasa masih menatap laptop di depannya tak percaya. Kali ini dia harus ekstra menjaga kedua saudaranya dan juga para temannya yang lain.

"Coba ulang. Ada yang lo lewatkan," ucap Anggara kepada Angkasa. Meminta Angkasa untuk mengulang rekaman tersebut.

"Apa yang kelewatan? Perasaan udah semua," ucap Angkasa.

"Gue minta ulang ya ulang. Cepetan ulang," paksa Anggara pada Angkasa.

Angkasa pun mengulang rekaman tersebut. Sata dia mengulang, dia baru menyadari hal yang janggal di rekaman tersebut. Ayah tirinya membawa nama Julio disana. Ayah tirinya menyebut Julio dalam kendali nya? Sekarang Angkasa faham dengan ucapan Julio tadi tentang 'Jangan sampai tersandung dalam kata-katamu sendiri sehingga jatuh dalam jurang kemunafikan.' Jadi maksud Julio, dirinya yang mengkhianati Angkasa. Pantas Julio bersikap aneh. Julio tau jika Angkasa memang tidak menyukai Kayla. Bahkan Julio tidak peduli dengan Angkasa yang akan menyimpan hati pada Kayla. Pantas saja dia tadi bersikukuh menanyakan hal itu.

"Anjir, jadi si Julio bilang hal aneh ke gue karena dia nyindir dirinya sendiri?" tanya Angkasa pada Anggara.

"Hah? Maksud lo?" tanya Anggara heran pada Angkasa.

"Dia bilang gini nih 'Jangan sampai jatuh dalam kata-katamu sendiri hingga jatuh dalan jurang kemunafikan.' Secara ya, tu anak tadi nanya nya krk kepo banget tentang gue yang suka apa enggak sama Kayla. Padahal dia udah tau jawabannya. Selama ini gue temenan sama tu anak, dia ngak pernah kepo gini. Habis itu dia bilang gitu. Ngak nyangka gue Julio berpihak ke nyokap gue," ucap Angkasa pada Anggara masih tidak percaya.

"Sa, lo denger tadi bokap tiri lo ngak? Julio ada di bawah kendalinya karena orang tuanya. Gue rasa Julio emang ngak mau ada di pihak mereka. Lo tau Julio bakal dukung lo kan? Ini karena Julio ada di bawah kendali mereka jadi dia lakuin ini. Lo harus bisa yakinin Julio lagi Sa. Soal Kayla, biar gue yang ngurus," ucap Anggara sambil menepuk pundak sahabatnya itu.

"Gue bakal mulai sesuai dengan apa yang mereka mau. Gue harap, Julio bisa balik lagi ke gue. Gue ngak mau sahabat gue yang lain ada di kendali nyokap gue dan terpaksa lawan gue nanti. Gue ngak mau itu terjadi," ucap Angkasa.

"Gue harap, lo bisa jaga semua nya Sa. Gue bakal bantu lo kalau lo butuh bantuan," ucap Anggara sambil menepuk pundak Angkasa.

***
"EMAK BAPAK. ANAKMU YANG CANTIK INI INGIN MENANYAKAN SESUATU PADA KALIAN," teriak Kayla dari lantai atas smabil berlari menuju lantai bawah bersama kakaknya.

Setelah pulang dari markas Forocious Wolf, Juan dan Kayla pulang ke rumah untuk menanyakan tentang kaitan masa lalu orang tuanya dengan leader The Killer. Saat pulang tadi, mereka berdua tidak menemukan ibunya yang berarti ibu mereka sedang ke kantor. Jadi, mereka berdua memutuskan untuk menanyakan hal ini malam nanti.

"Jangan lari-larian Letha. Emak sama bapak lo ada di bawah. Sabar kek," ucap Juan pada adiknya itu.

"Ngak bisa di tunda bang," jawab Kayla pada Juan yang ada di belakangnya.

Sesampainya di bawah, Kayla melihat ayah dan ibunya sedang menonton televisi. Kayla dan Juan pun segera menghampiri orang tuanya itu.

"Ada apa sih kalian misuh-misuh gitu? Udah malem ini," ucap ayahnya tak habis pikir dengan kedua anaknya.

"Kita mau nanya," ucap Kayla dan Juan secara bersamaan.

"Nanya apaan?" tanya ayah dan ibunya secara bersamaan.

"Hubungan masa lalu kalian sama The Killer apaan?" tanya Kayla dan Juan secara bersamaan.

Ayah dan ibunya berfikir sejenak. Masa lalu mereka dengan The Killer? Mereka rasa tidak ada. Tapi setelah mereka mengingat lagi, ternyata suami baru sahabat mereka adalah anggota Red Blood dahulu yang dikeluarkan secara paksa.

"Leader The Killer anak buah Red Blood yang dikeluarkan secara paksa karena dia memalsukan data yang harus dikirim ke gangster lain," jawab ayahnya mengingat masa lalu itu.

"Di palsukan?" tanya Juan tak mengerti.

"Bukan data ayah. Lebih tepatnya semacam senjata. Dulu, Red Blood bikin senjata sendiri. Senjata yang harus dikirim ke Kanada, dia ambil beberapa bagian dan di palsukan," jawab istrinya itu membenarkan ucapan suaminya.

"Jadi dia sama sepupu nya sama aja. Parah-parah, tak patut ditiru. Terus bunda sama ayah taunya kapan?" tanya Kayla pada ibu dan ayahnya itu.

"3 hari setelah pengiriman. Kita tau langsung keluarkan secara paksa. Apa itu alasan dia dendam ya? Tapi kan salah dia," ucap ayahnya.

"Mungkin aja sih. Kalau soal sepupunya kalian tau dari mana?" tanya ibunya pada kedua anaknya.

"Tau dari Angkasa. Angkasa udah berhasil buka setengah aksesnya," jawab Juan jujur.

"Serius? Dia bakal tau kebenaran seutuhnya sebentar lagi dong. Kalian jaga dia sama 2 saudaranya. Ayah rasa, kalau mereka tau kebenarannya, mereka ngak akan diam dan bakal lakuin hal lain. Entah mereka yang mulai atau ibu mereka yang mulai duluan. Ayah ngak tau kedepannya," ucap ayah mereka memperingati mereka.

"Gampang. Tapi nih ya, udah 1 bulan ini ngak ada tanda-tanda dari emaknya Angkasa. Juan curiga deh," ucap Juan pada Angkasa.

"Kalian harus hati-hati mulai sekarang. Siapa tau mereka bakal lakuin rencana mereka bentar lagi," ucap ibunya memperingati kedua anaknya.

***
Tbc.

Gimana part ini? Jangan lupa vote, share, comment, dan tambahkan ke perpustakaan biar ngak ketinggalan notifnya.

See you next part.

Hidden Secret (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang