Waited.

181 37 7
                                    


Pagi hari ini sedikit mendung daripada biasanya, matahari seakan-akan tidak diizinkan oleh awan untuk bersinar bebas. Mungkin dalam hitungan jam akan hujan deras.

Walaupun pagi hari mendung, [name] tetap bangun pagi dan bersiap pergi ke kampusnya. Padahal kelasnya di mulai pukul 12 siang nanti. Entah ia terlalu rajin atau apa.

"Kutebak pasti Shinsou belum bangun," gumamnya. 

[name] melangkahkan kakinya menuju kamar di sebelahnya, penghuni kamar itu yang sudah setahun ini dekat dengannya. 

"Shinsou, aku masuk ya," [name] mengetuk pelan pintu kamar itu, dan kemudian memasuki kamar itu. 

satu hal yang dapat mendeskripsikan kamar itu hanyalah gelap. Dugaan [name] sepertinya benar, pemilik kamar yang bernama Shinsou itu masih terlelap. 

"Siapa?" 

[name] terdiam di posisinya ketika mendengar suara serak itu. Ia menoleh ke sumber suara, Shinsou dengan wajahnya yang seperti kurang tidur itu terpampang. 

"Eh? Kau sudah bangun? Kukira masih tidur," ucap [name].

"Aku tidak tidur," jawab Shinsou santai, ia berisyarat menyuruh Aruna menduduki sofa yang ada di kamarnya. 

"Sudah kuduga. Kenapa lagi hari ini?" tanya [name], tangannya ia lipat di depan dadanya.

"Level gamenya sulit naik," jawab Shinsou santai. Ia menyandarkan diri di sofa samping [name] duduk. Tangannya menutupi kantung matanya yang tebal.

"Game terus, kau tidak mengerjakan proposalmu?" tanya [name].

"Sudah selesai, makanya aku begadang untuk bermain game," jawab Shinsou, [name] menghela napas. Memang laki-laki di sebelahnya sulit di tebak.

"Ada kelas hari ini?" 

"Ada, jam 12 nanti," jawab Shinsou, nada bicaranya sudah ngelantur layaknya seseorang yang sebentar lagi akan terlelap.

"Tidur dulu. Nanti akan ku bangunkan," ucap [name]. Shinsou yang mendengar ucapan [name] mulai bersandar ke bahu perempuan itu, menyamakan diri di bahu [name] dan memejamkan matanya.

"Di kasur, tidak di sini, Shinsou.." ucap [name] mencoba mendorong surai ungu itu.

"Aku lebih nyaman disini, diam," ucap Shinsou dan kembali memejamkan matanya, "Oh, tolong usap-usap rambutku," lanjutnya sambil mengarahkan tangannya [name] ke surai ungunya.

"Manja." 

[][]

"Ugh aku ketiduran."

Benar adanya, [name] tertidur saat menemani Shinsou beristirahat. Sekarang jam di dinding menunjukkan pukul 11 siang. Sebentar lagi mereka harus ada di kampus untuk memulai kelas.

"Shinsou, bangun," ucap [name] membangunkan Shinsou, ia sedikit menepuk-nepuk pipi Shinsou yang tertidur di pahanya. Sejak kapan Shinsou ada di pahanya? 

Jika dilihat-lihat [name] sedikit kasihan terhadap kantung mata Shinsou yang tebal. Ia mengelus kantung mata itu, "Jangan sering begadang, tidak baik." 

"Hey, Shinsou bangun, sudah jam 11," ucap [name] lagi.

Shinsou sedikit terganggu, ia membuka sebelah matanya. Hal pertama yang ia lihat ialah wajah cantik milik gadis yang diam-diam ia kagumi. 

"Kau hari ini kelas sampai jam berapa?" tanya [name] saat melihat Shinsou bangkit dari pahanya. Shinsou merentangkan tangannya sebelum menjawab.

"Jam 2. Kau?"

Waited | Shinsou HitoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang