Satu.

717 65 5
                                    

   Hari ini ulang tahun Bakugou, semua teman-temanya merayakan hari lahir sang pemuda peledak itu.

   Bahkan Aizawa sensei dan Allmight turut memberikan hadiah.

  Semua orang mengelilingi pemuda yang selalu berteriak akan menjadi nomer satu tersebut meski dia selalu memarahi semua orang yang disekitarnya.

   Namun, hanya satu orang yang tidak ada disisinya sekarang.

  Kirishima, kekasihnya sendiri malah sibuk oleh praktik magangnya selama seminggu penuh, bahkan hari ini dia tidak hadir di sisi Bakugou, membuat sedikit banyak ruang kosong di hati pemuda itu.

   Hari telah berganti malam, Bakugou menatap malas hadiah-hadiah yang diberikan oleh teman-temanya yang terabaikan di sisi kamar.

    Entah kenapa moodnya buruk hari ini, dia lebih banyak diam daripada memaki seperti hari-hari lalu.

   Bakugou sudah tidak melihat Kirishima-nya selama seminggu penuh, pemuda bernama hero Red Riot itu pasti berangkat sebelum Bakugou bangun dan pulang setelah Bakugou tidur.

   Bakugou mendecihkan mulutnya jengkel, dia tau tuntutan kewajiban Kirishima sebagai calon pro hero, namun dia kesal bahwa Kirishima tidak memberikan secuil kabar pada Bakugou.

  Membuat pemuda bersurai Ash Blonde ini sedikit khawatir meski dia tidak mau mengakuinya.

     Bakugou berguling-guling diatas kasurnya, fikiranya menolak untuk tertidur meski matanya telah mengantuk.

   Besok adalah hari dimana dia akan mengikuti pelajaran tambahan yang di bimbing oleh Gang Orca dan Bakugou malah begadang, benar-benar kelakuan yang bagus.

     Bakugou bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju balkon kamarnya, matanya melirik jam digital diatas nakas.

   Pukul 11 malam, dan Bakugou belum bisa tidur.

   Dibukanya pintu balkon, Bakugou berniat mencari udara segar agar dia mengantuk. Tapi alangkah terkejutnya dia ketika mendapati Kirishima juga melakukan hal serupa.

   Bakugou mendengus dan membuang muka, meski rindu tapi dia sedang tidak mood bertemu dengan pemuda itu.

   Tidak ada percakapan diantara keduanya, meski Bakugou sadar Kirishima sedang gelisah.

   Mereka cukup hening, sampai Bakugou akan memutuskan untuk masuk kembali kedalam, tapi Kirishima memanggil namanya.

    "B-Bakugou, Tunggu!" Panggil Kirishima tergagap, Bakugou menoleh. Enggan menjawab.

   "A-Aku.. em, Selamat Ulang tahun-Ah! Su-sudah terlambat ya.. m-maaf, uhh" Kirishima menggaruk belakang kepalanya, kata-kata yang dia susun sekian lama tidak bisa keluar dengan benar dari mulutnya ketika dia berhadapan dengan sang kekasih.

  Bakugou memutar mata malas, "Hal bagus jika kau masih mengingatku, Terimakasih" Bakugou menggeser pintu balkonya, Kirishima terpenjat, "T-Tunggu! Jangan berkata seperti itu"

  Kirishima melompat menghampiri Bakugou dan memeluk pemuda peledak itu begitu dia sampai.

   "Maaf! Maaf! Maaf! Maafkan aku, jangan pergi.. tolong" Kirishima memeluk Bakugou erat, Bakugou mendegus. "Kau kenapa sih!? Aku hanya ingin tidur!"

    "T-Tapi tingkahmu seolah akan meninggalkan aku, T-Tingkahmu seakan tidak peduli lagi padaku" Kirishima membeo, Bakugou menatapnya heran, "Ha!? Kau pikir kata-kata itu cocok untuk siapa rambut bodoh!? Kau atau aku!?" Bakugou memukul kepala dengan rambut merah yang bersembunyi di ceruk lehernya itu kesal, sungguh tidak tau diri Kirishima.

🎁Shooting Star x [ KiriBaku]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang