Prolog

1.5K 92 8
                                    

Kulihat sekeliling tempat ini, yeah sudah kuduga tanpa menggunakan Magic perception pun aku tau disini banyak sekali penyihir, aku tidak akan menghitung berapa jumlahnya, tapi perlu kalian tau ritual pemanggilan ini sekelas nasional.

Diantara mereka semua, tatapanku langsung terpaku pada wanita yang berdiri diseberang ku, jaraknya 20 meter tidak terlalu jauh & tidak terlalu dekat, warna rambutnya pirang sangat cocok dengan pakaian mewahnya itu, tanpa diberi tahu pun aku sudah tahu bahwasanya wanita di depanku setidaknya seorang Puteri -- tidak, pasti dia adalah ratu yang memimpin pemanggilan ini. Dibelakangnya  terdapat 4 ksatria, 3 pria yang terlihat kuat salah satunya membawa tombak yang menurutku sedikit aneh, Sisanya adalah seorang wanita yang memakai armor cerah, dengan pedang yang tergantung rapih pinggulnya.

" Bagi penyihir yang dapat menggunakan beberapa mantra, cepat gunakan mantra pengekang!, Kita tidak bisa membiarkan makhluk didepan kita berbuat seenaknya!"

Pak tua yang memakai jubah pendeta berteriak lantang, mantra pengekang katanya? Yaampun jangan membuatku tertawa. Aku hanya tersenyum simpul *Smirk saat mendengarkan celoteh tak berguna itu.

Tanpa diteriaki dua kali, para penyihir yang sanggup menggunakan beberapa mantra dengan segera melakukannya, jujur saja mantra yang kalian ucapkan bagaikan nyanyian tidur bagiku, yeah aku tidak akan berbuat apapun, Multi dimensional  Barrier ku  merupakan Absolute Defense yang dibentuk menggunakan pertahanan sub-dimensi. Disamping itu Ciel-sensei selalu menjagaku.

Merasakan bahwa sihir pengekang tidak efektif untukku, pak tua dengan jubah pendeta berdecak putus asa. Tapi yang membuatku tertarik, wanita didepanku masih tidak bergerak, menurutku sikapnya terlalu tenang, atau dia sudah menduga ini sebelumnya.

" Hiii~~~, Bagaimana bisa. Kita sudah memakai regu cadangan tapi sihirnya Sama sekali tidak berfungsi, tidak--sihir ini pasti berfungsi hanya saja makhluk didepan kita berada di dimensi yang berbeda!!"

Ucap pak tua itu dengan nada putus asa.

Aku mengeluarkan sedikit Great Demon Lord haki ku, tidak hanya untuk mengintimidasi jujur saja aku sedikit tertarik apa yang akan dilakukan wanita di depanku. Sesuai dugaanku, raut wajah tenangnya seketika hilang, wajahnya pucat seketika, keringat dingin keluar di pelipis putihnya, keadaan 4 ksatria dibelakangnya tidak jauh beda, apa lagi pria yang membawa tombak dia pingsan seketika.

<< Lapor : 459 penyihir mengalami gangguan jiwa, 500 pingsan, selebihnya Mati karena tidak dapat menahan Aura anda, Master>>

Laporan Ciel sungguh membuatku kaget, hah aku sedikit berlebihan, aku langsung menonaktifkan Great Demon Lord haki ku, Pak tua yang tadi berteriak lantang sudah tak sadarkan diri dengan keadaan yang mengenaskan. Mukanya dipenuhi cairan yang menjijikkan ah sudahlah.

Aku tetap diam ditengah lingkaran sihir  tanpa berniat melakukan apapun, melihatku diam dan aura mengerikan yang ku keluarkan sudah menghilang, Wanita yang berpakaian mewah itu  langsung melangkah mendekatiku, tidak ada keraguan didepan matanya, walaupun aku tau perasaan takut tetap ada. Tipikal pemimpin yang baik.

Setelah itu dia mengatakan lelucon yang sangat lucu

" Walaupun tidak sesuai rencana, Aku Ratu Kerajaan Red-Beryl, Eleanore Aurora Beryl Mengucapkan selamat datang di kerajaan Red-Beryl, mulai sekarang dan seterusnya kau adalah prajurit Red-Beryl, Dedikasikan lah harga dirimu untukku".

<< Dasar wanita tidak tahu diri!, Mengatakan hal hina didepan Master, tidak dapat dimaafkan >>.

Ciel langsung merespon negatif ucapan wanita itu, ya mau bagaimana lagi, aku sudah mengerti situasinya. Kerajaan ini berniat memanggil para pahlawan sebagai alat militer dan tanpa sengaja memanggil diriku yang merupakan Raja Iblis.

Tensei Shitara Slime Datta ken, Adventure in Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang