Bagian 01

44 26 16
                                    

Di pagi yang cerah, seorang wanita terlihat sedang berlari tergesa-gesa membelah keruman orang-orang yang berjalan di sekitarnya.

"Sial aku terlambat lagi" Keluh seorang wanita itu sambil tetap berlari.

Setelah 15 menit berlari "Akhirnya..." Ucap wanita setelah sampai di sebuah kafe yang tak lain adalah tempat bekerjanya dengan nafas yang masih memburu akibat berlari.

"Kamu terlambat lagi nona Dinda" Ucap bu Marry yang tak lain adalah atasannya.

Shit  Ucap Dinda membatin.

"Maaf bu, tadi saya bangun kesiangan" Ucap dinda menunduk dihadapan atasannya itu

"Baiklah, tapi apabila kamu terlambat lagi untuk yang ketiga kalinya saya tidak segan-segan untuk memecatmu" Ucap Bu Marry dengan tegas dan berlalu dari hadapan Dinda

Syukurlah Dinda membatin.

💢💢💢

"Diyo bangun sayang" ucap seorang wanita paruh baya, meskipun begitu dia tetap terlihat cantik.

"Sebentar lagi bun" Ucap Diyo yang masih menggeliat di dalam selimutnya.

"Kamu harus mandi sayang,kamu kan hari ini sekolah" Ucap bunda Diyo dengan lembut sambil mengelus kepala anak sematawayangnya itu.

"Iya bun" Diyo bangun dengan muka bantalnya menuju kamar mandi.

Setelah melihat anaknya sudah pergi ke kamar mandi Bunda Diyo pun pergi kedapur untuk menyiapkan sarapan.

"Halo Yah, Bun" Ucap Diyo dengan senyum yang mehiasi wajahnya.

"Pagi sayang " Balas Brama dan ajeng.

"Yo nanti bunda minta tolong, nanti setelah pulang sekolah, antarkan Kopi ke cafe melati, nanti bunda kasih alamatnya" Terang Ajeng.

"Iya Bun" Sahut Diyo sambil melanjutkan makannya.

" Yah nanti sebelum berangkat kekantor tolong bantuin Diyo angkatin kopinya ke mobil" Ucap Ajeng.

" Lah kok aku si sayang kan aku udah rapi mau kerja, masa di suruh angkat-angkat kopi sih" Ucap Ayah Brama dengan wajah cemberu.

"Yaudah kalo kamu gak mau bantu aku aja yang angkat sama Diyo" Ucap Bunda Ajeng yang langsung berlalu pergi.

"Hahahhh Gara-gara ayah tuh Bunda marah" Ejek Diyo.

Brama berlalu mengejar istrinya tanpa menghiraukan ejekan Diyo.

💢💢💢

"Kafe melati" Gumam Diyo sambil mencari alamat yang di berikan bundanyam

Setelah sampai di kafe yang di katakan bundanya Diyo menghampiri pelayan yang sedang membersohkan meja bekas pelangannya.

"Permisi Mba saya mau ngantar kopi pesanan"  Ucap Diyo.

"Atas nama siapa ya mas?" Tanya pelayan itu.

"Atas nama Ibu Ajeng mba" Ucap Diyo.

"Oh iya mas, Dit bantuin angkat kopi" Ucap pelayan itu dengan ramah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QUIET (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang