1. Kata Yang Terlambat

2 0 0
                                    

Aroma tanah yang basah oleh hujan adalah aroma yang paling aku suka, menyejukan dan menenangkan. Seperti kamu yang selalu mampu memberi aku ketenangan disetiap resah datang.

Menyukai, menyayangi, atau mencintai... Aku tidak tahu, rasa apa yang aku miliki untukmu? Aku hanya tahu, aku menyimpan ini begitu lama, dari waktu ke waktu terus tersimpan, redup kemudian membuncah dan kadang redup lagi.

Aku selalu takut salah mengartikan setiap ucapanmu, karena setiap aku mencoba memperjelas maksudmu aku akan mendapatkan jawaban yang mengecewakan.

Seperi saat aku bertanya tentang type ideal-mu, lalu kamu menjawab yang sepertiku. Aku mencoba mempertanyakan, dari rupa atau kepribadian? Kamu tidak memberiku jawaban yang aku harapkan.

Entah aku yang tidak peka, atau kamu yang memang tidak memiliki rasa?

Kamu adalah cinta yang aku harapkan, namun juga kenyataan yang menyakitkan. Setiap aku ingin melepaskan, aku terus merasa bimbang. Lantas, aku hanya bisa merenung diam.

Setiap detik, setiap waktu berlalu sia-sia. Aku bertanya-tanya, bagaimana esok aku melaluinya. Lalu, aku menyadari bahwa aku hanya terlalu memaksakan diri.

Mungkin benar, melepaskan adalah hal yang sudah harusnya sejak awal aku lakukan.

Ingin menangis, ingin bicara, aku ingin berbagi. Tapi sadar tidak ada tempat untuk aku membagi. Jadi aku hanya diam dengan semua pemikiranku.

Aku datang dari musim panas, dan dia menoleh dari musim dingin. Aku berharap kita dapat bertemu di musim gugur.

Kenyataannya, aku hangat dan dia dingin. Entah dia yang mencair atau aku yang yang membeku.

Setiap memikirkannya, aku merasa begitu menyedihkan. Begitu tidak berguna, dan sangat tidak berdaya.

Meski diucapkan sekarang, aku merasa segalanya sia-sia. Aku juga lelah untuk bicara. Jadi, aku akan diam dan menikmati rasa sakitnya. Hingga tiba pada titik dimana aku akan merasa mencapai batas dari mampunya hatiku.

Bukan aku tidak memiliki kesabaran, hanya saja hatiku terbatas untuk selalu mengerti dan memahamimu. Kamu bagaikan sosok yang aku ciptakan, tidak dapat aku gapai dan menjadi nyata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UDUMBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang