01

0 0 0
                                    

"Putra anda tidak akan bisa menikah sebab aura pada dirinya diselimuti awan hitam."

"awan hitam?"

"ya. Sepertinya dia memiliki kutukan dimana wanita yang dicintai akan mati sebelum mereka menikah."

Jeon Junghyun sempat terdiam mencerna ucapan bibi peramal itu yang melihat aura sang putra yang tak kunjung menemukan pasangan hidup.

Lalu memori di kepalanya teringat cerita-cerita kekasih dari putranya yang meninggal sebelum Jeon Jungkook; putra satu-satunya melamar kekasihnya tersebut.

"kekasih anakku memang ada yang meninggal. Beberapa meninggal karena kecelakaan, ada juga yang karena sakit. Tapi apa itu ada hubungannya?" Tanya Junghyun.

sang peramal mengangguk. "Lalu apa yang harus aku lakukan? putraku sekarang sudah berkepala tiga tapi belum juga menikah. Aku khawatir."

"cara satu-satunya, nikahkan dia dengan wanita yang tidak dia cintai."

"bukankah itu akan menyakiti perasaan anakku?"

"ini demi kebaikannya. Jika dia ingin menikah dengan wanita yang dicintainya, maka akan ada korban lagi."

Junghyun menimbang ucapan bibi peramal tersebut. Memang ada benarnya. Tapi itu artinya ia membuat pernikahan anaknya tidak bahagia karena harus menikah dengan wanita yang tidak mencintainya.

Tapi, tak ada cara lain.

Junghyun pergi menemui sahabatnya seperti biasa. Mengunjungi rumah keluarga Han seperti biasa seolah-olah ia juga bagian dari keluarga tersebut.

mengetuk pintu tetap ia lakukan meski sang pemilik rumah sudah mengizinkannya masuk seperti rumah sendiri. Junghyun tetap menjaga sopan santunnya.

"Han Jihwan.." panggilnya pada sosok pria yang terlihat sebaya dengannya tengah duduk di depan televisi.

Junghyun menaruh pantat di samping sahabatnya setelah disambut hangat oleh si pemilik rumah. "Aku butuh bantuanmu, Jihwan-ah" ucapnya To the point.

"Apa?"

"kau mau menjodohkan putrimu dengan putraku, tidak?" atensinya menatap ragu. Junghyun tahu ini terlalu tiba-tiba. Sahabatnya itu juga pasti akan menolak sebab tak suka memaksa putrinya. Kendati usia putranya dan putri Jihwan juga berpaut 7 tahun.

Namun sepertinya tebakan Junghyun salah. Seulas senyuman merekah di bibir Jihwan. "Kenapa baru mengatakannya sekarang? Sudah lama aku juga ingin menjodohkan putriku dengan Jungkook si tampan dan pintar itu."

"k-kau menyetujuinya? meski mereka tidak saling mencintai?" Junghyun tergagap mastikan bahwa respon sahabatnya itu bukan main-main.

"cinta bisa tumbuh begitu saja seiring berjalannya waktu. Jika mereka menikah dan tinggal bersama, mereka akan saling membutuhkan satu sama lain dan cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Lalu menghasilkan cucu-cucu yang menggemaskan untukku."

Junghyun tersenyum puas mendengar jawaban Jihwan. Memang tak pernah salah dirinya menjadikan pria 78 Tahun itu sebagai sahabatnya.

selain bisa dipercaya, Han Jihwan juga sangat bisa diandalkan.

"kalau begitu kita tinggal membujuk anak kita masing-masing untuk menerima perjodohan ini."

...

Han Jihyun. Gadis berusia 27 Tahun itu melangkah dengan berat menuju Caffe yang letaknya cukup jauh dari tempat bekerja sebelumnya.

Usai dengan pekerjaannya di salah satu pusat perbelanjaan, Sore ini mendadak ayahnya menelfon dan memaksa dirinya untuk menemui pria yang lagi-lagi dijodohkan untuknya.

The CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang