02

0 0 0
                                    

"Jihyun, malam ini tuan Justin datang. Tolong kau beri dia service terbaik, ya."

Ketukan dari sepatu heels itu mengalun sempanjang lorong menuju ruang VIP dimana Kliennya sudah menunggu minuman yang dibawanya.

Setiap sabtu minggu, Jihyun melakukan pekerjaan sampingan menjadi salah satu pelayan di sebuah Club pinggiran kota Seoul.

Bukan karena ayahnya tak sanggup lagi membiayai kehidupan mereka berdua dengan uang pensiunan yang dimiliki ayahnya. Jihyun hanya ingin mengisi waktu luangnya di saat pekerjaan utamanya sudah selesai.

Lebih tepatnya sih, Jihyun mencari kesibukan sendiri agar ayahnya berhenti menjodohkan dirinya dengan pria-pria pilihan ayahnya yang Jihyun tidak suka.

Bayangkan saja, setiap satu minggu sekali Jihyun dipaksa mengikuti kencan buta yang sudah ayahnya rencanakan. Jihyun tidak masalah Jika pria yang menjadi kencan butanya adalah pria sebaya atau lebih tua beberapa tahu darinya.

Tapi terkadang ayahnya menjodohkannya dengan om-om yang umurnya jauh diatas Jihyun. Hanya bermodalkan uang, mereka seenaknya mengajak Jihyun bertemu di hotel dan berlaku tak senonoh hanya karena tubuh Jihyun lebih berisi di bagian dada.

Jelas saja mereka hanya menginginkan Jihyun jadi pemuas birahi pria-pria mesum sialan itu.

Jihyun tiba di depan pintu ruangan yang sudah menjadi tempat favorit kliennya beberapa minggu ini.

Rungunya menangkap sambutan meriah dari dua orang yang tak asing lagi baginya. "Baby.. akhirnya kau datang juga. Kemarilah sexy." Pria yang barusan memanggilnya itu adalah Jung Jaehyun. Klien yang selalu Jihyun layani setiap minggunya. Ditambah satu pria lagi. Cha eunwoo yang juga sama brengseknya seperti Jaehyun.

Iris matanya menemukan satu pria yang baru bergabung ditengah-tengah pria itu. Matanya menyipit sebab tak begitu jelas melihat siapa orang yang mengenakan outfit merah di sana.

"dia kah Justin yang dimaksud manajer?"

Jihyun membungkuk untuk menaruh beberapa minuman yang dibawanya ke atas meja. Teriakan gembira dari dua orang itu memekik telinga Jihyun sebab berhasil melihat belahan dada sintal yang menjadi icon kebanggaan mereka.

"ingin kuremas rasanya benda itu." Ujar Cha eunwoo. Jihyun sudah kebal dengan mulut-mulut kotor dari kliennya tentang tubuhnya. Meski muak dan ingin menghajar mulut-mulut sampah itu, wanita ini tetap harus melayani dengan ramah.

dari pada memikirkan dua orang brengsek yang menariknya duduk di tengah-tengah mereka, Jihyun baru bisa melihat jelas pria yang disebut Justin yang baru bergabung dengan si brengsek Jaehyun malam ini.

"Baby, temanku baru kembali dari Amerika. Bisa kau berikan dia minuman terbaik di tempat ini?" Jaehyun yang merangkul pinggang Jihyun mendorong wanita itu untuk melayani temannya.

Langkah wanita itu sempat terhenti saat tangan nakal dari Cha Eunwoo memukul bokongnya cukup keras. Menghembuskan nafas kasar, Jihyun kembali mendekat pada sisi sofa dimana Justin duduk.

"Apa anda minum Vodka tuan Justin?" Jihyun bertanya dengan santai saat persensi pria itu menatapnya tajam. "Silakan coba ini. Ini adalah Coktail bernama B52 yang dibuat dengan gaya Pousse-Caffe. Berbeda dengan rasanya yang manis. Alkhoholnya sangat kuat. Minuman ini cocok untuk anda karena sepertinya anda adalah pria yang mampu memikat hati para wanita."

Jihyun mengedipkan satu matanya pada Justin yang terus mengunci pandangan pada wanita di hadapannya.

Detik berikutnya terdengar kegaduhan dari dua orang yang merasa kagum pada pelayanan yang Jihyun berikan pada temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang