© salwa-ptr
⚠Warning mature content 18+
"Menjauh dariku brengsek!" teriak Seolhwa seraya mendorong dada bidang Seokjin, namun si pria tak bergerak sedikit pun, ia justru semakin mendekat bahkan mengunci pergerakan tubuh mungil Seolhwa.
Seolhwa mengalihkan pandangannya, tak ingin menatap langsung kedua mata Seokjin yang menatapnya nyalang, terlalu menakutkan. Hatinya mulai menjerit ketakutan, Seokjin tidak pernah semarah ini padanya. Dengan satu gerakan, jemari Seokjin berhasil mengarahkan wajah si gadis untuk menghadap ke arahnya. Sedikit mengangkat dagu si gadis untuk melihat bercak merah yang mengganggu pemandangan, begitu juga hati kecilnya.
Seokjin menatapi bercak yang Jimin berikan pada Seolhwa, ia merasa telah gagal untuk menjaga orang tercinta nya. Sejauh ini ia selalu menjaga dan menahan semua hormonnya, tentu siapa yang tidak tergiur dengan wajah dan tubuh cantik si gadis? bodohnya yang mendapatkan semuanya pertama itu adalah orang lain, Seokjin membenci ini semua.
"Aku sudah susah payah menjaganya, tapi kau justru mengkhianati ku." refleks Seokjin datar, manik nya masih sibuk menatapi leher jenjang si gadis.
Seolhwa menelan ludahnya susah payah, matanya mulai berkaca kaca, ia turut merasakan kesakitan, namun apalah daya, semua ia lakukan karena ulah Seokjin sendiri, pria itu yang memulainya.
"Aku akan menghapusnya." final Seokjin yang membuat bola mata Seolhwa seketika membulat terkejut.
Seolhwa menggelengkan kepalanya cepat cepat kala kepala Seokjin mulai mendekat pada lehernya, menenggelamkan wajahnya pada perpotongan leher si gadis, melakukan hal yang persis Jimin lakukan padanya, itulah yang Seokjin sebut dengan menghapusnya.
"Ahjussi lepas sakit-" erang si gadis kesakitan, ini kedua kalinya ia merasakan sebuah sengatan panas dari penyatuan antara bibir dan gigi yang menyesap leher jenjangnya.
Jemari si gadis meremas kuat helaian surai lebat milik Seokjin, menarik sekaligus berusaha agar pria itu lekas menjauh dari permukaan lehernya. Namun sayangnya tak ada tanda pergerakan sedikit pun dari Seokjin, jemari pria itu semakin menekan pinggang Seolhwa ke tubuhnya.
Seokjin benar benar menghapus jejak yang Jimin ciptakan untuk Seolhwa, menggantikannya dengan ciptaannya, tak memperdulikan Seolhwa yang kini mulai berteriak, memaki dan di selingi oleh sebuah isakan.
"Brengsek! bajingan! lepaskan aku bodoh, aku membencimu ahjussi hiks-"
Seolah menuli, jemari Seokjin semakin bergerak lebih. Membuka satu persatu kancing kemeja si gadis, membuat pertengahan dada Seolhwa terpampang, bibir tebal itu perlahan menurun, mengecupi bahkan sampai meninggalkan beberapa jejak cantik di sana. Menyingkap rok milik si gadis ke atas, menarik dalaman milik si gadis hanya dengan satu tarikan lembut melewati kaki jenjang Seolhwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐄𝐋𝐀𝐌𝐎𝐔𝐑 ✓
Fanfiction𝙰𝚄𝚃𝙷𝙾𝚁 𝙲𝙾𝙻𝙻𝙰𝙱𝙾𝚁𝙰𝚃𝙸𝙾𝙽 𝙾𝙽𝙴𝚂𝙷𝙾𝙾𝚃 𝚂𝚃𝙾𝚁𝚈 𝙾𝙵 𝙱𝙰𝙽𝙶𝚃𝙰𝙽 𝙼𝙴𝙼𝙱𝙴𝚁 1.0 𝙱𝚎𝚕𝚊𝚖𝚘𝚞𝚛 𝚕𝚊𝚑𝚒𝚛 𝚍𝚒 𝚖𝚞𝚕𝚊𝚒 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚜𝚒𝚗𝚒 ✨💜 @noonaawa @araleyy @Taeslandlady @RanEsta13 @pandachimi @Min-Yoona9 @kimtaelu...