3. Perbedaan Sastra dan Literasi

93 1 0
                                    

Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.

Sastra (Sanskerta: शास्त्र, shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". ... Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.

Perbedaan Antara Literasi dan Sastra

Mengenal perbedaan antara literasi dan sastra akan baik untuk semua orang karena orang sering cenderung mengacaukan kata literasi dan sastra dan menganggap literasi dan sastra sebagai hal yang saling terkait. Namun, bukan itu masalahnya. Benar bahwa melek huruf dan kesusastraan memiliki hubungan yang asli namun tidak seperti yang dianggap oleh mayoritas. Untuk lebih eksplisitnya, literasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan membaca dan menulis bahasa sampai batas tertentu. Namun, sastra merupakan karya seni dari bahasa tertentu yang datang dalam berbagai genre. Dalam pengertian ini, memperoleh tingkat literasi tertentu adalah fundamental untuk pemahaman sastra. Artikel ini mencoba untuk menyoroti perbedaan antara literasi dan sastra sambil memberikan pemahaman dasar tentang kedua istilah tersebut.

Apa itu literasi?

Seperti disebutkan di atas, literasi mengacu pada kemampuan individu untuk membaca dan menulis bahasa tertentu. Ini kemudian dapat dianggap sebagai indikator pemahaman yang dimiliki seseorang tentang suatu bahasa. Di dunia modern, literasi digunakan sebagai indikator dari sejumlah indeks yang mengukur perkembangan manusia. Sebagian besar negara percaya bahwa penting untuk memiliki tingkat melek huruf yang tinggi pada warganya karena hal itu menjamin angkatan kerja yang mampu. Statistik menunjukkan bahwa angka melek huruf di negara berkembang lebih rendah dibandingkan dengan negara maju. Karena alasan inilah negara-negara berkembang telah melakukan sejumlah reformasi pendidikan dan kerangka hukum dengan tujuan untuk meningkatkan angka melek huruf masyarakat. Ini menyoroti bahwa keaksaraan lebih merupakan persyaratan dasar yang memungkinkan seseorang memperoleh pemahaman bahasa tertentu.

Apa itu sastra?

Sastra memerlukan semua karya tertulis dari suatu bahasa yang dapat termasuk dalam berbagai genre seperti puisi, drama, novel, cerita pendek, dll. Mereka adalah karya seni yang melampaui bahasa biasa dan percakapan orang. Untuk memahami sastra, seorang individu membutuhkan lebih banyak keterampilan daripada sekadar keaksaraan. Secara garis besar sastra dibedakan menjadi dua kategori yaitu prosa dan puisi. Drama, novel dan cerpen dianggap sebagai prosa sedangkan karya seni yang merdu dan ritmis dianggap sebagai puisi. Jika kita melihat sastra Inggris, akumulasi karyanya lumayan besar. Jadi untuk tujuan mempelajari khususnya dalam membedakan ciri-ciri khusus dari karya-karya itu telah dibagi ke dalam periode yang berbeda seperti periode Agustus, periode Victoria, periode Romantis, periode Abad Pertengahan, dll. Gambaran keseluruhan dari dua istilah ini menyoroti bahwa sastra dan keaksaraan agak terpisah. Literasi lebih merupakan batu loncatan menuju pemahaman sastra.

Ini dia bedanya:

• Melek huruf mengacu pada kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membaca dan menulis bahasa sampai batas tertentu.

• Melek huruf dianggap sebagai indikator indeks pembangunan manusia.

• Angka melek huruf di negara berkembang lebih rendah dibandingkan dengan kebanyakan negara maju.

• Sastra, di sisi lain, mengacu pada karya seni tertulis dari suatu bahasa.

• Sastra dapat berupa prosa atau puisi dan termasuk dalam genre yang berbeda.

• Untuk memahami sastra, seseorang membutuhkan tingkat keterampilan yang lebih tinggi yang melampaui bahasa sehari-hari.

• Keaksaraan dengan demikian dapat dianggap lebih sebagai langkah awal untuk memahami sastra.

6 Macam Literasi yang Penting Kamu Ketahui

Sebenarnya jenis literasi ada banyak. Tapi, tidak semua jenis literasi wajib diketahui.

Literasi adalah kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Merangkum laman Instagram Ditjen Dikti, Selasa (6/4/2021) memberitahukan ada 6 jenis literasi yang perlu diketahui.

Keenam jenis jenis itu mulai dari literasi baca hingga literasi finansial.

Mari simak keenam literasi itu secara jelas, agar setiap insan mengetahuinya, khususnya bagi mahasiswa yang berguna untuk dunia kampus maupun dunia kerja nanti.

1. Literasi baca dan tulis

Literasi yang pertama ini terkait pengetahuan dan kecakapan dalam memperoleh dan mengolah informasi.

Adapun tujuannya, agar bisa mengembangkan pemahaman dan potensi yang dimiliki.

2. Literasi numerasi

Literasi yang kedua ini terkait pengetahuan dan kecakapan untuk memperoleh dan mengkomunikasikan berbagai macam angka dan simbol.
Saat menguasai literasi ini, maka kamu bisa memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari.

3. Literasi sains

Literasi yang ketiga ini terkait pengetahuan dan kecakapan dalam memperoleh pengetahuan dan menjelaskan fenomena ilmiah, serta meningkatkan kemauan untuk peduli pada isu-isu sains.

4. Literasi digital

Literasi yang keempat ini terkait pengetahuan dan kecakapan dalam menggunakan media digital dan alat-alat komunikasi.

Ketika menguasai literasi ini, maka dengan mudah kamu dapat membina interaksi di kehidupan sehari-hari.

5. Literasi budaya

Literasi yang kelima ini terkait pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.

6. Literasi finansial

Literasi yang terakhir ini terkait pengetahuan dan kecakapan untuk memahami konsep dan risiko dalam konteks finansial.

Hal ini berguna dalam meningkatkan individu maupun status sosialnya.

Jadi itulah enam jenis literasi yang perlu kamu ketahui.

Source: https://id.strephonsays.com/literacy-and-vs-literature-161

Cabang Sastra?

Cabang dalam Ilmu Sastra terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: Teori sastra, Sejarah sastra, dan Kritik sastra.

Sejarah sastra adalah ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra dari masa ke masa baik sastra daerah, sastra nasional, maupun sastra mancanegara.

Teori sastra dalam arti sempit adalah studi sistematis mengenai sastra dan metode untuk menganalisis sastra. Akan tetapi, kata "teori" telah menjadi istilah umum untuk berbagai pendekatan ilmiah untuk membaca teks.

Kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu sastra untuk menghakimi suatu karya sastra. Selain menghakimi karya sastra, kritik sastra juga memiliki fungsi untuk mengkaji dan menafsirkan karya sastra secara lebih luas. Kritik sastra biasanya dihasilkan oleh kritikus sastra.

Semoga bermanfaat

Kumpulan Materi KepenulisanWhere stories live. Discover now