1

793 80 4
                                    

Jung Jeno, seorang anak berumur 8 tahun. Anak dari pasangan Jung Jaehyun dan Kim Jungwoo. Ayahnya adalah pemilik dari universitas ternama di Korea serta pendiri perusahaan fashion. Sementara sang ibu adalah seorang dokter kandungan ternama di negri ginseng tersebut. Begitu ternama dan berwibawa.

Jeno sendiri adalah anak yang pintar. Mewarisi kepintaran sang ayah dan sikap lemah lembut dari sang ibu. Ia adalah anak bungsu dan pastinya punya seorang kakak yang bernama Eric Jung. 

Soal jarak umur, mereka punya selisih 4 tahun. Eric berumur 12 tahun dan Jeno berumur 8 tahun.

Berbeda dengan Jeno, Eric begitu berwibawa dan tegas. Tidak ada kata 'lemah lembut' dalam kamusnya kecuali jika ia bersama Jungwoo ataupun Jeno sendiri. Kalau Eric bersama Jaehyun sih, mereka terkadang lebih seperti orang tidak waras dan bucinnya tingkat tinggi terhadap Jungwoo maupun Jeno. Dan akhir-akhir ini, Eric sedang bucin ke istrinya yang bernama Chenle.

Istri? Umur 11 tahun sudah memiliki seorang istri? Apa maksudnya?

Di lingkup keluarga mereka, terdapat sebuah tradisi dan budaya yang tidak bisa dihilangkan dari dulu. Yaitu perjodohan dan pernikahan dini. 

Bagi beberapa masyarakat, hal itu bisa menumbuhkan sikap tanggungjawab dan kemandirian dari kecil. Sehingga saat besar nanti, mereka bisa memimpin dengan baik dan tidak akan tergantung pada kedua orangtuanya.

Dilarang? Tentu, di mata hukum itu memang dilarang.

Tapi bagi para konglomerat, itu tidak akan dilarang. Iya tidak dan tidak akan pernah dilarang bagi orang kaya yang ingin melaksanakan tradisi itu. Asalkan, imbalan besar untuk mereka tetap ada dan sudah masuk ke rekening bank itu tak jadi masalah. Bagus sekali semua itu tidak diketahui oleh masyarakat biasa.

Namun semua akan berubah ketika waktu membocorkan segalanya dan semua orang akan tau tentang ini.

---

Pagi ini, Jungwoo sedang menyiapkan sarapan dan minuman untuk anak, menantu, juga suaminya yang sedang duduk di sofa ruang keluarga sambil membaca koran pagi. Wangi harum dari makanan tercium dan baunya sangat enak. Jungwoo tersenyum kecil, ia melepaskan apronnya dan memanggil Jaehyun untuk sarapan. Kemudian memanggil anak-anaknya yang berada di lantai 2.

Tak lama setelahnya, suara langkah menuruni tangga terdengar dengan teriakan nyaring dari sang menantu yang panik karna Eric mengejarnya. Begitu sampai di ruang makan, menantu kecil itu bersembunyi di balik kaki Jungwoo yang jenjang, membuat Eric berhenti mengejar dan berhenti tepat dihadapan Jungwoo.

"Ada apa kalian ini pagi-pagi?" Tanya Jungwoo sambil mengusak-usak kepala Chenle.

"BUNDA, ERIC MENAKALIKU!" 

"Hei lumba-lumba, kamu yang menakaliku lebih dulu!"

"TIDAK KAMU YANG NAKAL!"

"Kamu!"

"KAMU!"

"Sst! Diam-diam, bunda tidak mau ada keributan pagi ini. Chenle, kamu benar-benar membangunkan Eric bukan?"

Chenle mengangguk, "Iya bunda, aku membangunkan gajah gembrot itu kok! Dia saja yang tidak segera bangun!" Ucapnya dengan rengekan kecil terhadap mertua. Jaehyun yang sedang makan pun dibuat gemas oleh rengekan Chenle.

"HEH, ITU TIDAK BENAR! Bunda, aku sudah bangun. Chenlenya saja yang tidak sabaran. Bunda tau apa yang dia lakukan? Dia meneriakiku tepat di telinga. Itu sakit sekali!" Tak mau kalah, Eric menceritakannya dengan menggebu-gebu pada sang ibu. Membuat Jungwoo terkekeh melihat interaksi keduanya yang seperti tikus dan kucing.

Jungwoo akhirnya menyuruh Chenle meminta maaf, awalnya Chenle tak mau. Namun dengan segala kesabarannya, Jungwoo memberi pengertian ke Chenle 'tidak boleh meneriaki orang seperti itu' dan berjanji akan membelikan es krim untuk menantunya setelah ini. Alhasil, berbaikanlah pasangan suami-istri kecil itu dan segera duduk untuk sarapan.

"Jeno dimana?"

"Mungkin masih tidur, bun,"

"Ohh, ya sudah bunda ke kamarnya Jeno dulu. Sayang, jaga mereka berdua ya,"

"Siap ibu negara,"

---

"Jeno, ayo bangun.."

"Tidak mau!" Ketus Jeno yang membelakangi Jungwoo dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. 

Jungwoo heran, ada apa dengan anaknya yang satu ini. Tidak biasanya Jeno seperti ini, maka dengan pelan ibu dari dua anak itu naik ke kasur berukuran king size dan mendekati Jeno, "Kenapa tidak mau bangun? Nanti Chenle akan meneriakimu jika tidak segera bangun loh," Ucap Jungwoo dan itu berhasil membuat Jeno langsung terduduk dan melepas selimutnya.

Asal kalian tau, Chenle kalau membangunkan selalu berteriak dengan suara nyaringnya tepat ditelinga. Sangat menyakitkan dan Jeno pernah mengalaminya, jadi ia tak mau hal itu terulang kembali pada telinga kesayangannya itu.

Jungwoo pun heran dengan suara Chenle yang begitu nyaring. Darimana anak itu mendapatkannya pun jadi masih misteri. Padahal Winwin memiliki deep voice yang bagus dan Xiaojun sweet voice yang tak kalah bagus pula. Apakah suara nyaring Chenle penggabungan suara dari keduanya? Bisa jadi.

Dengan lembutnya, Jungwoo mengelus surai berwarna dark brown tersebut dan terkekeh kecil. Kemudian, Jungwoo mengambil selimut Jeno dari tangan anak itu dan menyingkirkannya, "Katakan, kenapa anak bunda tidak mau bangun?"

Hening, belum ada jawaban dari Jeno. 

Bruk!

"BUNDA AKU TIDAK MAU DIJODOHKAN,TIDAK MAU!!!" Rengek anak itu sambil memeluk Jungwoo.

Pria manis dengan sebutan 'bunda' itu terkejut begitu mendapatkan tubrukan keras dari sang anak. Dirinya mengangkat wajah Jeno, agar ia bisa melihat wajah anaknya dengan jelas. Mata kecil itu berkaca-kaca, hidungnya bergerak menarik ingus, dan bibir kecil merah itu bergetar. Sangat menggemaskan.

"Katakan pada bunda, kenapa tidak mau dijodohkan?" Tanyanya dengan pelan.

"Nanti hiks--- aku tidak bersama bunda. Aku tidak bisa bertemu Donghyuck hiks--- di sekolah! Huwaaaa ---hek!" Lihatlah, anak itu bahkan cegukan saat dia merengek tidak mau dijodohkan.

Jungwoo tertawa mendengar penuturan sang anak yang begitu polosnya dan berkata, "Kata siapa nanti tidak bisa bersama bunda dan bertemu dengan Donghyuck? Sayang, dijodohkan bukan berarti kamu tidak bisa bersama bunda. Hanya saja, kamu tinggal di rumah jodohmu tanpa bunda atau Donghyuck kamu masih bisa pulang dan menemui bunda serta sahabatmu itu,"

"Benarkah? Jeno bisa---hek!" Sekali lagi, cegukan membuat Jeno tidak bisa menyelesaikan kalimatnya dengan jelas.

"Iya, kamu bisa pulang kapanpun untuk menemui bunda maupun Donghyuck. Lihat Chenle, dia sama sepertimu dan tetap bisa pulang untuk menemui mama Xiao dan baba Winwin bukan?"

"Benar... ya sudah Jeno mau dijodohkan! Kapan Jeno dijodohkan? Apa jodohnya Jeno tampan juga tinggi? Apa jodoh Jeno itu keren? Oh-oh! Apa dia bisa bermain dengan Jeno tiap waktu?"

Astaga temperamennya mudah sekali berubah, batin Jungwoo yang terheran-heran dengan si bungsu. Dan sepertinya, dia harus sabar menjawab segala pertanyaan Jeno tentang calon suami anak itu.

CULTURE 25/04/21
huangpalace

Enjoy deh pokoknya^^
junie







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

culture ft, markno . jaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang