Luka Batin

20 2 0
                                    

Tulisan kesekian tentang rasa, kali ini bukan tentang merindu atau kecewa. Kondisi saya ini membuat saya sadar, ada banyak hal yang belum selesai di hidup saya, entah itu tentang keinginan yang belum terkabul, sayang yang masih belum bisa saya sampaikan, tuntutan yang masih saja mencekam. Katanya hidup itu adalah tentang saya dengan kurang dan lebih saya. Bertanya siapa saya ? apa yang sayang inginkan, rasanya tak pernah habis dengan harapan yang masih saja saya buat sendiri.

Seandainya saya diberikan kesempatan mengulang semua yang berlalu kemarin, saya tetap akan memilih semua yang telah saya jalani, tak ada yang ingin saya ubah. Bukan karna hidup saya sebahagia itu, karna seandainya satu part dalam hidup saya berubah, hari ini tentu tak akan pernah ada. Hari dimana saya belajar, bagaimana Tuhan memberikan Takdir yang begitu indah, takdir yang penuh dengan tanda tanya, dan masih saja membuat saya khawatir.

Kemarin hati saya rasanya dipatahkan bertubi tubi. Kecewa dengan banyak harap yang ternyata belum bertemu terkabul. Tak perlu saya jelaskan bagaimana proses harapan itu terbentuk dan akhirnya hancur, hingga bertemu dengan kata yang sama kembali, kecewa. Part yang paling tak indah bukan ?, paling dihindari tapi selalu dipertemukan. Patah hati kali ini justru memberi saya ruang untuk bertemu dengan diri saya yang lain. Saya yang ternyata masih terluka di momen sebelum ini. Saya yang masih terluka, dan saya yang tak sadar, jika patah yang ini saya akumulasikan. Logika, saya gunakan untuk urusan perasaan, dan terjadilah drama jika "saya tersakiti".

Kata kata saya mungkin terlalu klise untuk teman teman yang sedang terluka, tapi sungguh teman teman tak sendiri. Semua kata kata yang ada di caption itu, semua lagu galau itu, semua kisah patah hati itu, mereka semua bisa kita temukan dan baca, artinya bukan hanya aku yang tersakiti, tapi kita. "Sampai disini kita teman bukan ?", karna itu kita ga sendirian kok, walaupun sakitnya hanya kita yang tau, tapi semua kata kata itu mewakili bukan ?, tak perlu dijawab, cukup anggukan kepala saja.

Luka batin, saya sadar betul saya yang terluka kemarin masih menetap, dan saya yang terluka kemarin kini menjadi saya yang sekarang, ketika saya bertemu luka yang sama. Sakitnya, sedihnya, kecewanya, dan lukanya seolah menjadi sama. Saya yang hanya terluka sedikit, menjadi teramat terluka, karna akumulasi dari rasa yang ternyata masih menetap. Untuk saya yang merasakan terluka kemarin mungkin semua respon saya terhadap patah hati kali ini wajar, ternyata tak begitu kenyataannya. Saya sedang menabung kesalahan yang semestinya tak saya tanggung hari ini. Begitulah rasa, selalu bercanda untuk kita yang terlalu serius.

Teruntuk hati yang sedang dipatahkan oleh sebuah pengharapan..

Pulih itu tak mustahil, tapi sebelum itu. Nikmati dulu proses terlukanya, bertemu dulu dengan dirimu yang terluka, sampaikan apa yang mesti disampaikan, peluk dulu dirimu yang terluka kemarin, setelah itu, lihatlah dirimu hari ini. Terluka yang sekarang apakah karna harapanmu yang tak terkabul ?, atau kamu yang sedang melarikan diri dari banyak yang tak kamu selesaikan kemarin?. "Hidup ini tentang aku dengan diriku, aku yang seharusnya sadar, aku butuh istirahat sejenak untuk melanjutkan perjalanan didepan, bukan aku yang ingin menyerah karna terluka". Lihat lagi cerminmu, kemarin disaat kamu terluka, apakah semuanya terlihat baik ? semuanya tak indah, jangankan berpikir kalau kita hebat, untuk mengingat siapa diri kitapun tak bisa. Cerminmu kini sedang kabur, tak apa untuk tak bersyukur hari ini, karna untuk menjadi pulih, kita butuh tahu terluka ini karna apa, karna siapa dan untuk apa, sampai kamu paham betul "aku hanya sedih bukan menyedihkan, aku hanya marah bukan memalukan, aku hanya kecewa bukan tak berharga".

Pulih ternyata benar adanya, saya yang terluka bisa kembali bertemu alasan kenapa saya harus kembali berharap dan berjuang. Hidup tak selesai dengan kata kecewa, semua hanya akan jadi berlalu. Lalui saja, besok mungkin kita bertemu makna "kenapa luka ini Tuhan beri".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luka BatinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang