01

1.8K 104 12
                                    

Hai hai hai?!!!! Kembali lagi ke cerita ini...kisah Alaskar Andita...dengan alur yang berbeda dan yang jelas sudah jelas. Asekk...😂

Oke, nggak udah berlama-lama, langsung aja, cus kita ke ceritanya....

Eitsss...

Tapi, sebelum masuk ke ceritanya, tekan tombol bintang terlebih dahulu, okay?

Happy reading!!💙

———

Note:

1. Ini semua hanyalah fiksi belaka dan murni dari pemikiran author sendiri!
2. Semua konflik tidak terkait dengan kehidupan nyata para cast atau tokoh!

———

01. Andita CS

" Tya monyet! Balikin liptint gue, nying!"

" Minta dikit ngapa sih?! Lagi juga nggak bakalan gue makan!"

" Dikit mata lo! Kemarin lo minta, katanya dikit, taunya lo habisin!!"

" Itu kilap."

" Kilap lambemu! Balikin nggak?!"

" Minta dikit lah!"

" Dalam hitungan ketiga, kalau lo nggak balikin, gue ambil alat make-up lo. Satu--dua--tig..."

" Noh! Makan tu liptint. Hobi banget ngancem."

Ricuh, rusuh, dan ribut, adalah kata yang tepat untuk mendeskripsikan kelas IPA 2 disaat jam kosong.

Gadis dengan bando pink itu tersenyum puas ketika ia berhasil mengancam teman laknat nya itu. Enak saja dia mau menghabiskan liptint kesayangannya itu lagi. Minta disleding memang.

Gadis dengan name tag Filqia Andita Lembayung itu menggeleng-geleng kan kepalanya tak habis fikir dengan tingkah kedua temannya itu. Gadis dengan kepribadian ramah dan murah senyum itu sudah terlalu jengah untuk mengurusi kedua teman laknat seperjuangan nya itu.

" Hei? Kalian kenapa sih? Udahlah. Kayak anak kecil aja. Nggak mau ngalah." Celetuknya.

" Tya nih ngeselin!" Kesal gadis berbando pink dengan name tag didada kirinya, Lysandra Quinsha.

" Enak aja lo nyalahin gue! Lo nya aja yang medit!" Balas gadis dengan nama lengkap Derany Gatya Loka, tak terima disalahkan.

" Enak aja lo ngomong! Hei?! Lo udah habisin liptint kesayangan minggu lalu! Enak aja lo au habisin liptint kesayangan gue lagi." Sergah gadis dengan nama sapaan Lea itu.

" Bilang aja lo nya yang pelit." Julid Tya.

" Ya--?!"

" Udah-udah. Mending lo kesana aja deh, Ty! Ngikut karokean sama mereka." Lerai Dita sambil menunjuk rombongan teman-teman sekelasnya yang sedang bernyanyi-nyanyi tak jelas dipojok kelas. Tya mendengus.

" Fine. Bye!" Ucap Tya lalu pergi.

" Pergi sana lo monyet! Daripada habisin liptint gue." Sengit Lea. Dita menghela nafasnya kasar. Ini lah jadinya bila Tya dan Lea disatukan, ribut. Apapun pasti akan diributkan. Bahkan hal kecil dan sepele sekalipun. Beruntung Dita tak sendiri untuk mengatasi dua temannya dengan sifat yang kekanak-kanakan itu.

A&ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang