Bagian tiga

1.6K 240 22
                                    

Enjoy and have a nice day! -una



° ° °

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

° ° °

"Sudah siap?" tanya Haechan. Si kembar mengangguk. "buat dia berlari sampai menara," lanjutnya.

Renjun dan Jaemin mulai berpegangan tangan dan memejamkan mata perlahan.

Sang putri sedang menelusuri kastil, berusaha keras mencari jalan kembali ke istana. Namun, langkahnya terhenti ketika ia menyadari sesuatu. Entah bagaimana, rasanya ia berputar ditempat yang sama.

Mungkin itu hanya halusinasinya, atau tempat ini memang memusingkan. Ia melangkah ke arah yang berlawanan. Langkahnya kembali terhenti, dugaannya benar, kakinya berpijak di tempat yang sama. Aireena masih tidak bisa mempercayainya, ia berlari ke segala arah, namun nihil, ia tetap kembali ke tempat semula. Rasanya seperti terjebak di dalam labirin.

Sejak awal ia menginjakkan kaki disini, firasatnya sudah sangat buruk. Kejadian tak masuk akal terus terjadi, kini ia sadar, mengapa tempat ini disebut "area terlarang".

Ada sesuatu yang salah disini, ada sesuatu yang ganjil didalam kastil ini, dan kini, ia terjebak didalam kastil sialan ini. Ia harus tetap hidup, setidaknya sampai para utusan kerajaan menemukannya. Yang Mulia Raja tidak mungkin tinggal diam ketika salah satu putrinya tidak kembali.

"Apapun akan ayah lakukan untuk menemukanku," ujarnya dalam hati.

Kakinya mulai melangkah dengan hati-hati. Tiba-tiba saja dengungan menyakitkan itu kembali muncul diikuti dengan rasa sakit di kepalanya. Rasa sakitnya sangat menusuk seperti pertama kali ia merasakannya.

Aireena mencoba tetap bangkit. Ia terus menahan rasa sakit itu. Tak berapa lama, rasa sakitnya mereda. Ia mengatur napasnya yang tak beraturan dan kembali memfokuskan pandangannya pada sekitar yang nampak asing. Ia sudah keluar dari labirin itu, tapi, dimana lagi ini?

Aireena terkejut melihat pemandangan yang tidak asing jauh diseberang sana. Bukankah itu istana Eunomia? Ia yakin, sangat yakin bahwa itu adalah istana tempatnya tinggal.

Mendadak saja, ia teringat perkataan ibundanya.

"Putriku, jika kau sudah tumbuh dewasa, kau akan menemukan tempat dimana kau bisa melihat Eunomia dari ketinggian. Tempat dimana kau merasa dekat dengan bintang dan bulan. Aku harap kau bisa ke sana suatu saat nanti," ujar Irina saat mereka sedang memandangi bintang di kamar Aireena.

Apakah tempat ini yang dimaksud oleh Ibu?
Hatinya terasa sakit mengingat kenangannya bersama ibunya.

"Ibu," ucapnya tanpa suara. Kakinya melangkah maju tanpa ia sadari.

Para pangeran terkejut karena Aireena terus melangkah maju. Saat ini, tak ada satupun dari mereka yang mengendalikan Aireena.

"Hentikan!" seru Jeno yang langsung bangkit.

Hidden CastleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang